Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perusahaan yang Lakukan PHK Massal Sebulan Ini, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/WIRESTOCK CREATORS
Ilustrasi logo GOTO.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda sejumlah perusahaan di Indonesia.

Tercatat, sebanyak empat perusahaan mengonfirmasi pemangkasan jumlah pekerja dalam jumlah besar kurun waktu satu bulan terakhir.

Lalu, mana saja empat perusahaan yang melakukan PHK massal terhadap karyawannya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Deretan Perusahaan Teknologi yang Lakukan PHK Massal Karyawannya Sepanjang 2022

1. GoTo

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mengumumkan telah melakukan PHK terhadap 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, Jumat (18/11/2022), manajemen GoTo menjelaskan, keputusan PHK massal dipicu tantangan makro ekonomi global yang berdampak signifikan bagi pelaku usaha di seluruh dunia.

Seperti perusahaan lainnya, GoTo merasa perlu beradaptasi untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.

Oleh karena itu, perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis berdikari secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang.

"Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce, dan financial technology," tulis GoTo.

Sementara itu, karyawan GoTo yang terdampak diberikan paket kompensasi sesuai dnegan peraturan perundang-undangan di tiap negara di mana perusahaan beroperasi.

Mereka juga mendapatkan sejumlah dukungan finansial, seperti tambahan satu bulan gaji dan kompensasi pengganti periode pemberitahuan.

Baca juga: Meta dan Twitter PHK Massal, TikTok Justru Buka Ribuan Lowongan

2. Ruangguru

PT Ruang Raya Indonesia atau Ruangguru juga melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya.

Tim Komunikasi Perusahaan Gwendolyn menjelaskan, PHK massal lantaran ketidakpastian ekonomi global yang akhirnya berdampak terhadap perusahaan.

"Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini. Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis," kata dia, dilansir dari Kompas.com, Jumat (18/11/2022).

Namun demikian, perusahaan memastikan tetap memberikan hak-hak ratusan karyawan sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan, termasuk pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan penggantian hak jika masih ada sisa cuti.

Perusahaan juga turut memperpanjang asuransi bagi karyawan terdampak, serta mendapatkan pengembangan karier dan bantuan konsultasi karier.

Baca juga: Alasan GoTo Lakukan PHK terhadap 1.300 Karyawan

3. Sirclo

Perusahaan omnichannel commerce enabler, Sirclo Group, turut mengumumkan PHK terhadap 8 persen dari total karyawan.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (23/11/2022), PHK tersebut berlaku efektif per 22 November 2022.

Founder dan CEO Sirclo Group Brian Marshal mengatakan, keputusan PHK didasari pada kebutuhan untuk beradaptasi di tengah kondisi makro ekonomi saat ini.

Menurut dia, sebagai perusahaan teknologi, Sirclo Group berupaya untuk terus adaptif dalam melakukan penyesuaian bisnis agar mencapai pertumbuhan jangka panjang.

"Dalam situasi kondisi makro ekonomi yang menantang, Sirclo Group telah melalui serangkaian evaluasi internal dan akan melakukan perubahan yang signifikan, terutama dalam aspek fokus bisnis, untuk memastikan sustainability perusahaan," tutur Brian.

Brian pun memastikan, setiap karyawan terdampak akan menerima paket kompensasi sesuai hak dan peraturan berlaku.

Baca juga: 11.000 Karyawan Meta Induk Facebook Kena PHK, Ini Penyebabnya

4. Alto

Terbaru, perusahaan air minum kemasan dengen merek Alto, PT Tri Banyan Tirta Tbk juga mengambil langkah PHK terhadap 145 karyawan.

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/11/2022), PHK merupakan imbas dari penghentian operasional salah satu pabrik perusahaan di Sukabumi, Jawa Barat.

Hal itu terungkap dalam dokumen laporan informasi dan fakta material yang diunggah di laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Produsen air minum kemasan ini resmi menghentikan pabrik terhitung sejak 21 November 2022.

Corporate Secretary Tri Banyan Tirta, Januar Pitono menuturkan, penghentian kegiatan operasional pabrik merupakan langkah efisiensi biaya operasional perusahaan.

Pasalnya, biaya operasional pabrik di Sukabumi itu dinilai terlalu besar.

Namun demikian, pihaknya memastikan, pemangkasan karyawan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari , Ade Miranti Karunia, Haryanti Puspa Sari, Rully R. Ramli | Editor: Erlangga Djumena, Akhdi Martin Pratama, Yoga Sukmana)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi