Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Teka-teki Baru Kasus Kalideres | Analisis Gempa Pangandaran

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar
Sepanjang Minggu (27/11/2022), artikel mengenai teka-teki baru kematian keluarga di Kalideres menjadi berita populer kanal Tren.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sepanjang Minggu (27/11/2022), artikel mengenai teka-teki baru kematian keluarga di Kalideres menjadi berita populer kanal Tren.

Hingga kini, belum ada penyebab pasti dari kematian satu keluarga yang ada di Kalideres, Jakarta Barat.

Itulah sebabnya, masyarakat selalu antusias setiap ada update dari kasus penuh misteri ini.

Selain kasus Kalideres, analisis gempa Pangandaran yang terjadi Minggu (27/11/2022) juga menjadi berita populer Tren.

Berikut selengkapnya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Teka-teki baru kasus Kalideres

Sudah lebih dari dua pekan, tabir misteri kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat tak kunjung menemui titik terang.

Diketahui sebelumnya, empat orang anggota keluarga ditemukan tewas di rumahnya pada 10 November 2022. Keempat jasad itu pertama kali ditemukan oleh warga yang terganggu dengan adanya bau busuk di sekitar lokasi.

Dirangkum dari pemberitaan Kompas.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menuturkan, Dian merupakan orang terakhir yang meninggal dunia.

Selengkapnya ada di artikel ini:

Teka-teki Baru Kasus Kematian Sekeluarga di Kalideres...

2. Analisis BMKG soal gempa Pangandaran

Pada Minggu (27/11/2022), gempa bumi tektonik mengguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kepala BBMKG Wilayah II Tangerang Hartanto mengatakan, gempa Pangandaran terjadi pada pukul 09.10 WIB dengan magnitudo (M) 4,6.

Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M 4,6. Episenter terletak pada koordinat 8.2 LS dan 108.26 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 61 km Barat Daya Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 38 km.

Analisis BMKG soal Gempa M 4,6 yang Mengguncang Pangandaran Minggu Pagi

3. Calon Panglima TNI pengganti Andika

Segera, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa pensiun pada Desember 2022.

Bursa calon Panglima TNI mencuat pada nama Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono.

Laksamana Yudo dicalonkan kuat akan menggangikan Andika sebagai Panglima TNI. Sebab sejak Presiden Joko Widodo menjabat, belum ada Panglima TNI berasal dari TNI AL.

Bagaimana peluang Laksamana Yudo? Berikut kata pengamat: 

Calon Panglima TNI Pengganti Andika, Sebaiknya Yudo atau Dudung? Ini Kata Pengamat

4. Klarifikasi Menkes soal polemik BPJS Kesehatan bagi orang kaya

Pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin soal BPJS Kesehatan membuat warganet gaduh.

Menkes menyatakan bahwa BPJS Kesehatan selama ini menanggung beban pengobatan orang-orang kaya dan bahkan konglomerat.

Ia menuturkan, orang-orang kaya tak seharusnya menikmati layanan kesehatan sehingga tidak membebani keuangan BPJS Kesehatan.

 

Bagaimana klarifikasi dari Budi Gunadi Sadikin akan kegaduhan tersebut? 

Polemik BPJS Kesehatan untuk Orang Kaya dan Klarifikasi Menkes

5. Video viral anak-anak meletakkan batu di atas rel

Unggahan video yang memperlihatkan seorang warga memergoki sejumlah anak-anak diduga menaruh batu di rel kereta api, viral di media sosial.

Dalam video, awalnya perekam mengarahkan kameranya pada rel kereta api yang dipasangi batu. Perekam lantas menghampiri sejumlah anak-anak yang diduga menaruh batu di rel kereta api.

Menanggapi hal ini, KAI memberikan penjelasan bahwa informasi yang masuk kepadanya tidak disertai lokasi kejadian.

Namun VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan bahwa masyarakat dilarang beraktivitas dan menaruh barang di jalur kereta api.

Viral, Video Warga Pergoki Anak-anak Diduga Taruh Batu di Rel Kereta Api, Ini Kata KAI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi