KOMPAS.com - "Kapal pesiar berlabuh di Jakarta," begitu narasi unggahan di akun Twitter resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ketika memamerkan foto halte TransJakarta Tosari yang hampir selesai, Minggu (27/11/2022).
Dalam unggahan tersebut, ada empat foto yang menampilkan penampakan Halte Tosari dari berbagai sisi.
Desain halte yang memanjang menyerupai kapal pesiar itu memang tampak megah.
Kendati demikian, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (28/11/2022), pihak TransJakarta mengonfirmasi bahwa Halte Tosari belum dibuka untuk umum.
Rencananya, halte "kapal pesiar" itu akan siap melayani pengguna bus TransJakarta mulai tahun depan.
Adapun saat ini, Senin (28/11/2022), revitalisasi halte tersebut tengah memasuki tahap finishing.
Baca juga: Menilik Halte Transjakarta Tosari, Mirip Kapal Pesiar Berlabuh di Jantung Kota Jakarta
Berikut fakta tentang revitalisasi Halte Tosari:
1. Lokasi Halte Tosari
Halte Tosari berlokasi di Jalan Jend. Sudirman. Fasilitas tersebut dibangun di jantung kota Jakarta sejak April lalu.
2. Terdiri dari dua lantai
Mulanya, Halte Tosari hanya terdiri dari 1 lantai saja. Namun, kini halte tersebut direvitalisasi menjadi 2 lantai.
Bahkan, halte tersebut juga memiliki sebuah anjungan di lantai 2 yang mengarah ke Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Dari atas anjungan di lantai 2 Halte Tosari, masyarakat bisa menikmati pemandangan Patung Selamat Datang di Bundaran HI yang menjadi ikon wilayah Ibu Kota Indonesia itu.
3. Desain futuristik
Halte TransJakarta Tosari memiliki desain futuristik yang bentuknya menyerupai kapal pesiar.
Dari foto yang dibagikan oleh Pemprov DKI Jakarta, terlihat bahwa halte TransJakarta Tosari memiliki moncong kapal pesiar yang membuat bangunan tersebut terlihat seolah membelah Jalan Sudirman-Thamrin di kawasan Bundaran HI, Jakarta.
4. Termasuk dalam anggaran Rp 600 miliar
Dilansir dari Kompas.com (21/9/2022), halte TransJakarta Tosari termasuk ke dalam 46 halte bus di kawasan Ibu Kota Jakarta yang direvitalisasi.
Penataan ulang halte tersebut memiliki anggaran cukup besar, yakni Rp 600 miliar.
Revitalisasi halte TransJakarta Tosari ini sudah dilakukan mulai April lalu, bersamaan dengan 10 halte lainnya. Yaitu Halte Dukuh Atas 1, Halte Juanda, Halte Cawang Cikoko, Halte Bundaran HI, Halte Sarinah, Halte Kebon Pala, Halte Kwitang, Halte Balai Kota, Halte Gelora Bung Karno (GBK), dan Halte Stasiun Jatinegara 2.
5. Ramah disabilitas
Masih dari sumber yang sama, Halte Tosari dikabarkan akan memiliki berbagai fasilitas, seperti toilet, musola, hingga wi-fi.
Bahkan desain halte tersebut digadang-gadang ramah untuk penyandang disabilitas.
Baca juga: Viral Unggahan Halte Sedekah di Palbapang, Yogyakarta, Ini Cerita Pembuatannya
6. Tuai polemik
Meskipun menawarkan bangunan mewah serupa kapal yang berlabuh di tengah kota, revitalisasi halte TransJakarta Tosari sempat menuai polemik.
Salah satu orang yang lantang mengkritik revitalisasi Halte Tosari adalah sejarawan JJ Rizal.
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (27/11/2022), JJ Rizal menyampaikan bahwa revitalisasi halte tersebut perlu dihentikan lantaran Halte Tosari-Bundaran HI mengganggu visual ke Patung Selamat Datang yang berstatus obyek diduga cagar budaya (ODCB).
Kendati demikian, PT TransJakarta tetap melanjutkan pembangunan Halte HI-Tosari sebagaimana hasil koordinasi dengan semua pihak terkait pembangunan halte yang terletak berdekatan dengan ODCB itu.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat itu juga menyatakan bahwa proyek revitalisasi Halte Transjakarta Tosari-Bundaran HI, Jakarta Pusat jalan terus meski menuai kritik, dikutip dari Kompas.com (10/3/2022).
Baca juga: Tanggapan TransJakarta terhadap Pelecehan Seksual yang Dialami Penumpang Pria di Koridor 4
Menindaklanjuti hal tersebut, DPRD DKI Jakarta berencana membentuk panitia khusus (pansus) pembangunan Halte Transportasi Jakarta (TransJakarta) Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pansus dibentuk karena pandangan ke arah Monumen Selamat Datang seharusnya tidak terhalang apa pun.
Prasetyo juga membandingkan antara Halte Bundaran HI dengan jembatan penyebrangan orang (JPO) yang sempat menutup visual ke arah Monumen Selamat Datang. Setelah dicap menghalangi visual monumen itu, JPO tersebut bisa dibongkar.
Namun, saat ditanya apakah halte tersebut bakal dibongkar, Presetyo mengaku akan terlebih dahulu memanggil Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.