KOMPAS.com - Sebuah unggahan video yang menyebut bantuan untuk korban gempa Cianjur kebanyakan berupa mi instan, ramai di media sosial.
Video tersebut dibagikan pertama kali oleh akun TikTok ini, pada Sabtu (26/11/2022).
Video memperlihatkan suasana tenda pengungsian korban gempa Cianjur yang diguyur gerimis.
"Bantuannya kebanyakan XXXXXXX (mi instan), gimana dengan lambung mereka ya Allah," tulis pengunggah dalam video.
Pantauan Kompas.com pada Senin (28/11/2022) siang, pengunggah mengubah akunnya menjadi privat dan video asli sudah tidak dapat diakses.
Video kembali diunggah oleh beberapa pengguna TikTok seperti akun ini pada Minggu (27/11/2022).
Pengguna tersebut mengatakan, video soal bantuan kebanyakan mi instan membuat nama Cianjur tercoreng.
"Semua orang Cianjur kalian salahkan dan kalian olok-olok, padahal belum tentu orang Cianjur menolak dikasih mie dan mereka selalu menerima dengan baik apapun yang didonasikan," kata pengguna.
"1 oknum yang bikin kesalahan, kota Cianjur yang kalian bawa-bawa," lanjut dia.
Baca juga: UPDATE Gempa Cianjur: 321 Meninggal, 73.874 Warga Mengungsi
Tanggapan BNPB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, membantah bahwa bantuan bahan pangan untuk korban gempa Cianjur kebanyakan berupa mi instan.
Menurut dia, bantuan bahan pangan kepada korban beraneka ragam dan tidak sebatas mi instan.
"Enggak juga. Lihat saja ke gudang, macam-macam kok," ujar Suharyanto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (28/11/2022).
Suharyanto juga tak segan mengajak untuk mengunjungi kondisi gudang dan barang yang akan disalurkan kepada para korban.
Baca juga: Gempa Susulan Cianjur Terus Terjadi, sampai Kapan? Ini Kata BMKG
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Kamis (25/11/2022), sejumlah pengungsi di Kampung Cikamunding, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, mengeluhkan sembelit.
Diduga, mereka mulai mengalami masalah pencernaan karena setiap hari mengonsumsi mi instan.
"Dari awal kejadian, kami di tenda pengungsian setiap hari memakan mi instan yang dikirim dari beberapa orang yang datang kesini," ucap Adelia (20), salah seorang pengungsi, Kamis (24/11/2022).
Selain mi instan, kata dia, terdapat pula bantuan lain seperti telur dan beras.
Namun, lanjutnya, terlalu sering mengonsumsi mi instan membuat warga mengeluhkan sakit perut dan sembelit. Hal ini ditambah dengan kondisi cuaca yang sering hujan.
Baca juga: Viral, Video Penampakan Kilat Cahaya di Purwakarta Sebelum Gempa Cianjur, Ini Kata Ahli
Dia pun berharap, pemerintah dapat segera mengirimkan makanan yang memiliki kandungan berserat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan.
Di sisi lain, anggota DPR RI Dapil Cianjur Eddy Soeparno membenarkan masih banyak pengungsi yang bergantung dengan mi instan.
Edi pun meminta, para donatur untuk mengirimkan beras, susu, telur, maupun sarden yang merupakan produk tahan lama, sehingga nyaman untuk dikonsumsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.