Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Masyarakat Indonesia di Qatar Ikut Menyukseskan Piala Dunia

Baca di App
Lihat Foto
REUTERS/MARKO DJURICA via VOA INDONESIA
Pekerja duduk di samping replika Piala Dunia di luar Stadion Lusail jelang Piala Dunia, di Lusail, Qatar, 10 November 2022.
Editor: Egidius Patnistik

MESKI tim nasional Republik Rakyat China (RRC) tidak ikut berlaga di Piala Dunia Qatar 2022, namun para simpatisan RRC membanggakan RRC sebagai sang juara dunia sejati.

Alasannya, RRC memperoleh fasilitas dari pemerintah Qatar untuk membangun infrastruktur terkait Piala Dunia 2022 mulai dari lapangan sepak bola monumental sampai hotel tiban terbuat dari kayu untuk menampung warga asing yang datang menonton atau meliput pertarungan 35 negara dalam ajang itu.

Apabila direnung lebih mendalam dengan akal sehat sederhana saja, sebenarnya yang lebih layak dibanggakan adalah Qatar, yang terbukti mampu membayar China membangun infrastruktur Piala Dunia 2022 dalam waktu singkat.  Dijamin pasti mahal biaya pembangunannya.

Baca juga: Jadwal 16 Besar Piala Dunia 2022 Qatar, Perancis yang Pertama Lolos

Apalagi, mayoritas pekerja migran yang membangun infrastruktur di Qatar bukan warga China namun Nepal, Banglades, Srilanka yang bersedia dibayar jauh lebih murah ketimbang pekerja China.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara meski tidak hadir di Qatar larena takut Covid-19, saya beruntung memiliki seorang sahabat yang berkarya sebagai tenaga ahli di departemen human resources sebuah perusahaan migas multinasional di Qatar, Sigit Hadiawan.

Dari Sigit, saya memperoleh laporan pandangan mata tentang peran masyarakat Indonesia di Qatar sehingga saya bisa menulis artikel ini. Mereka ikut menyukseskan penyelenggaraan Piala Dunia 2022.

Menurut Sigit, warga Indonesia di Qatar sekitar 20 ribuan orang, lebih sedikit dibanding ekspatriat dari negara lain. Namun warga Indonesia cukup aktif mendukung pagelaran Piala Dunia 2022.

Kegiatannya bisa dibagi menjadi tiga bagian. Pertama di bawah koordinasi KBRI Doha dengan tujuan promosi. Kedua, di bawah koordinasi panitia penyelenggara melalui tim volunteer. Ada sekitar 60 volunteer asal Indonesia, baik yang residen maupun yang terpilih untuk datang langsung dari Indonesia.

Ketiga, kegiatan-kegiatan kelompok masyarakat. Misalnya suporter tim, menyediakan akomodasi bagi fans asal Indonesia, membantu awak media yang datang.

Menurut Sigit, sekitar 2000 warga Indonesia bekerja di sektor energi (migas, hilir, chemical, manufaktur) di Qatar. Salah satunya warga asal Indramayu yang merupakan sarjana pertanian alumnus UGM, Saprudin Bastoni. Dia berkarya menghijaukan seluruh stadion Qatar.

Perusahaan jasa arsitektur Indonesia, ASTAD, memperoleh kepercayaan pemerintah Qatar untuk mendukung pembangunan stadion untuk kebutuhan Piala Dunia.

Di kawasan kebudayaan Katara di pusat keramaian Kota Doha tampil rutin ansambel angklung Mang Ujo yang khusus didatangkan dari Bandung oleh KBRI Doha untuk menyemarakkan suasana pergelaran Piala Dunia dengan konser interaktif bersama penonton yang terdiri dari masyarakat internasional.

Sebelumnya angklung dan peragaan busana batik ikut tampil secara sangat membanggakan pada upacara pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar. Saksofonis Indonesia, Budi Wahono yang sehari-hari bertugas sebagai manajer perusahaan migas multi nasional di Qatar rutin tampil berduet dengan putrinya menghibur publik di pelataran stasiun metro Qatar pada masa penyelenggaraan Piala Dunia.

Jangan kaget melihat bus-bus umum berkeliaran di Qatar dengan memajang poster promosi keindahan alam dan keaneragaman hayati serta seni budaya Indonesia atas prakarsa Kemenparekraf bekerja sama dengan KBRI Doha dalam rangka memeriahkan Piala Dunia 2022.

Pendek kata masyarakat Indonesia di Qatar bersatupadu mendukung KBRI Doha mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata alam dan seni budaya tiada dua di planet Bumi ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi