Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Aborigin Australia, Peradaban Tertua di Dunia Berusia 75.000 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org/National Museum of Australia
Bumerang Aborigin: Menampilkan metode serangan dengan bumerang
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah studi genom yang diterbitkan di Jurnal Nature pada 2016 mengungkapkan bahwa Aborigin Australia adalah peradaban tertua di dunia.

Disebutkan mereka memiliki nenek moyang yang sudah ada sejak sekitar 75.000 tahun lalu, dikutip dari CNN.

Dalam sebuah penelitian, sekelompok peneliti internasional mengumpulkan data genom pada 83 orang Aborigin Australia dan 25 orang Papua Dataran Tinggi dari Papua Nugini. 

Migrasi Suku Aborogin dari Afrika

Temuan menunjukkan nenek moyang mereka telah bermigrasi dari Eurasia 57.000 tahun yang lalu, menyusul eksodus tunggal dari Afrika sekitar 75.000 tahun yang lalu.

Penelitian ini sekaligus menjelaskan asal-usul orang Aborigin Australia, yang telah diperdebatkan di kalangan akademisi selama beberapa dekade.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam studi lain pada 2018, Aborigin Australia diperkirakan sudah berada di wilayah gurun Australia setidaknya 50.000 tahun.

Dikutip dari All Thats Interesting, para peneliti sampai pada kesimpulan ini saat menggali hampir 25.000 artefak batu dari tempat perlindungan batu gurun Karnatukul.

Baca juga: Mengenal Ming, Hewan Tertua di Dunia Berusia 507 Tahun

Salah satu temuan yang menarik adalah penemuan mikrolit awal, alat runcing dengan satu sisi tajam tumpul.

Alat tersebut bisa saja digunakan sebagai tombak atau sebagai alat untuk mengolah kayu.

Hal ini membuktikan bahwa masyarakat gurun awal sangat inovatif dengan teknologinya.

Alat tersebut juga tampak canggih, sehingga menunjukkan bahwa suku Aborigin juga dapat beradaptasi dengan lingkungan ketika mereka menyebar ke seluruh benua.

Mikrolit ini diyakini berusia sekitar 43.000 tahun, lebih tua 15.000 tahun dari contoh barang serupa lainnya.

Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa suku Aborigin bukan hanya orang pertama yang tinggal di gurun Australia, tetapi di gurun mana pun di seluruh dunia.

Sejarah mereka yang kaya dimulai jauh sebelum mereka menyebut gurun itu rumah.

Baca juga: Mengenal Jonathan, Kura-kura Tertua di Dunia Berusia 190 Tahun yang Masih Hidup

 

Keanekaragaman genetik Aborigin

Penelitian memperkirakan, sekitar 31.000 tahun yang lalu orang Aborigin Australia mulai berbeda secara genetik satu sama lain.

Peradaban Aborigin telah hidup di Australia begitu lama, sehingga setiap kelompok orang di wilayah benua yang berbeda telah beradaptasi dengan cuaca dengan cara yang unik.

Hal itu karena medan Australia sangat luas.

Ketika orang Aborigin melintasi benua, beberapa kelompok tinggal di daerah tertentu dan yang lain terus menjelajah.

Pada akhirnya, kelompok-kelompok ini secara geografis terisolasi satu sama lain, kemudian menjadi berbeda secara genetik satu sama lain.

Perkiraan populasi orang Aborigin Australia sangat bervariasi.

Beberapa perkiraan menyebutkan jumlahnya sekitar 300.000, sementara yang lain mengatakan total populasi mereka melebihi 1.000.000.

Terlepas dari sejarah Aborigin yang sangat panjang di Australia, bahasa yang paling umum digunakan saat ini relatif masih muda.

Pakar bahasa percaya, bahasa yang dituturkan oleh 90 persen suku Aborigin Australia ini baru berusia 4.000 tahun.

Teka-teki ini telah lama membingungkan para peneliti, tetapi satu alasan yang mungkin adalah bahwa ada migrasi massal kedua dari orang-orang yang berbicara bahasa ini ke benua itu sekitar 4.000 tahun lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi