Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Mitos soal Tekanan Darah Tinggi yang Bisa Memperparah Kondisi

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/interstid
Ilustrasi hipertensi
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa menyerang siapa saja, laki-laki atau perempuan.

Dilansir dari Medical News Today (14/12/2020), WHO memperkirakan sekitar 1,13 miliar penghuni bumi mengidap tekanan darah tinggi.

Tekanan darah memang bisa naik dan turun secara normal. Biasanya, tekanan darah akan naik ketika kita berolahraga atau setelah beraktivitas fisik berlebih.

Tekanan darah akan turun ketika aktivitas fisik berkurang dan kita beristirahat dalam fase lama.

Berikut ini, beberapa mitos soal tekanan darah tinggi yang bisa menyesatkan banyak orang dan memperparah kondisi:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Awas, Hipertensi Bisa Picu Ketidaksuburan pada Pria dan Wanita

1. Tekanan darah tinggi bukan penyakit serius

Faktanya, tekanan darah tinggi yang berlangsung lama tanpa ada penanganan bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan yang mengancam nyawa, seperti gagal jantung, serangan jantung, kerusakan ginjal, juga stroke.

Tekanan darah tinggi bisa memicu kerusakan organ yang serius.

Tekanan darah yang selalu tinggi bisa menyebabkan keelastisan otot pada pembuluh darah melemah, dan berisiko tak bisa mengirim darah dan oksigen dalam jumlah cukup ke jantung.

Hal ini, bisa memicu kerusakan organ jantung.

2. Tekanan darah tinggi diwariskan secara genetik, jadi tak ada yang bisa kita lakukan

Masih dari sumber yang sama, Medical News Today, meski tekanan darah tinggi bisa didapatkan secara genetik, tapi tetap ada yang bisa kita lakukan sebagai upaya pencegahan.

Meski memiliki "bakat" hipertensi, namun biasanya penyakit ini baru bisa berkembang ketika kita salah dalam memilih pola hidup.

Jadi, ubahlah pola makan dengan mengurangi takaran sodium, jauhi kebiasaan minum alkohol dan merokok, dan perbanyak aktivitas fisik untuk menurunkan risiko hipertensi.

Baca juga: Kebanyakan Mengonsumsi Makanan Asin? Ini 9 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

3. Saya akan merasakan gejala kalau memang mengidap hipertensi

Faktanya, tekanan darah tinggi sering tak bergejala sehingga sering tak disadari oleh penderitanya.

Kita hanya akan tahu ukuran tekanan darah kita ketika melakukan pemeriksaan tensi darah.

Di Amerika, diperkirakan sekitar 75 juta penduduknya mengidap hipertensi. Dan sekitar 11 juta di antaranya tak menyadari kalau mengidap tekanan darah tinggi karena tak mengalami gejala.

Karena hal inilah, tekanan darah tinggi kerap disebut sebagai silent killer. 

Baca juga: 8 Manfaat Daun Sambiloto, Turunkan Demam, Gula Darah, dan Tekanan Darah Tinggi

4. Asal tak menaburkan banyak garam, maka tekanan darah akan aman

Faktanya, dilansir dari Keckmedicine, yang menaikkan tekanan darah tak hanya taburan garam saja. Beberapa bahan makanan lain, tanpa Anda sadari, juga tinggi akan sodium. Seperti:

  • Roti
  • Daging ternak
  • Junkfood
  • Pasta
  • Sup
  • Keju
  • Keripik
5. Kopi menaikkan tekanan darah

Faktanya, kopi tak secara tiba-tiba menaikkan tekanan darah. Beda dengan alkohol, yang bisa menaikkan tekanan darah secara tiba-tiba.

Kafein dalam kopi bersifat sebagai stimulan, namun para ahli menyatakan, tak ada bukti bahwa kafein bisa serta merta menaikkan tekanan darah.

Kopi yang diminum dalam takaran sewajarnya aman untuk tekanan darah. Namun jika dikonsumsi berlebihan, kafein di dalam kopi memang bisa menaikkan faktor risiko hipertensi.

Baca juga: Jangan Langsung Minum Kopi Selepas Bangun Tidur, Ini Risikonya

6. Usia muda tak perlu khawatir terkena tekanan darah tinggi

Masih dari Keckmedicine, meski kebanyakan penderita tekanan darah tinggi adalah usia tua, namun tak menutup kemungkinan usia muda juga bisa terkena.

Semakin tua usia kita, arteri akan semakin menegang. Hal inilah yang memicu hipertensi pada usia senja.

Namun, tekanan darah tinggi juga bisa menghampiri usia muda, dipicu oleh banyak faktor, salah satunya gaya hidup tak sehat dan obesitas.

Baca juga: Tensi Naik Saat Emosi? Begini Cara Menurunkan Tekanan Darah Selepas Marah

7. Jika tekanan darah sudah turun, saya bisa berhenti minum obat

Mitos inilah yang seringnya dipercaya oleh banyak orang dan membuat kondisi tekanan darah tinggi yang ada akan semakin memburuk.

Faktanya, obat untuk hipertensi harus terus dikonsumsi, meski tekanan darah sudah normal ketika diukur menggunakan tensimeter.

Hipertensi adalah gangguan kesehatan yang akan berlangsung seumur hidup. Dalam artian, tak ada obat yang bisa menyembuhkan hipertensi.

Ketika Anda menghentikan pengonsumsian obat, maka tekanan darah akan berisiko naik kembali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi