Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Tanda Gejala Alzheimer yang Muncul di Mulut dan Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Sejumlah penelitian terhadap hewan menemukan bahwa manfaat kayu manis mungkin termasuk membantu mencegah penyakit Alzheimer.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyakit alzheimer merupakan salah satu gangguan neurologis progresif yang menyebabkan otak menyusut (atrofi) dan sel-sel otak mati.

Akibatnya, penderita akan mengalami penurunan fungsi otak dan mulai kehilangan memori.

Penurunan fungsi otak ini menjadi salah satu tanda gejala-gejala awal alzheimer.

Namun, tanda gejala awal alzheimer ini tidak hanya menunjukkan penurunan fungsi otak saja.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdapat beberapa gejala yang bisa diwaspadai terkait penyakit alzheimer ini, salah satunya tanda gejala penyakit alzheimer di mulut.

Baca juga: Mengenal Penyakit Alzheimer, Gejala dan Perawatannya...

Tanda gejala awal alzheimer yang muncul di mulut

Menurut Express, Dr Azad Eyrumlu dari perusahaan gigi swasta Banning Dental Group menyebutkan, ada empat tanda gejala awal penyakit alzheimer yang muncul di mulut.

Tanda pertama gejala awal penyakit alzheimer yang muncul di mulut yakni mulut kering.

Gejala berikutnya penyakit alzheimer yang muncul di mulut adalah tenggorokan kering. Sering kali, gejala ini membuat tenggorokan terasa sakit.

Baca juga: Tak Selalu Alzheimer, Ini 7 Penyebab Pikun di Usia Produktif


Kesulitan mengunyah dan menelan

Tak hanya itu, gejala awal penyakit alzheimer adalah kesulitan mengunyah dan menelan.

Terakhir, Azad mengatakan bahwa tanda gejala alzheimer bisa berupa munculnya bau mulut.

Selain munculnya tanda gejala penyakit alzheimer di mulut, terdapat beberapa gejala lain.

Baca juga: Alzheimer: Gejala Dini dan Langkah-langkah Pencegahan

Dilansir dari CDC, gejala penyakit alzheimer juga bisa ditandai oleh beberapa tanda, di antaranya:

  1. Kehilangan ingatan pada hal-hal kecil
  2. Kesulitan menyelesaikan masalah sepele
  3. Kesulitan menyelesaikan tugas rumah atau di tempat kerja
  4. Sulit memahami suatu peristiwa, waktu, dan tempat yang sudah dikenal
  5. Sulit memahami gambar visual dan hubungan spasial
  6. Lupa meletakkan barang-barang
  7. Mengalami kesulitan merangkai kata-kata dan menulis
  8. Mempunyai penilaian yang buruk, seperti mudah menjadi korban penipuan dan tidak andal dalam mengelola uang
  9. Menarik diri dari lingkungan sosial
  10. Perubahan suasana hati, seperti mudah marah atau curiga.

Baca juga: Hati-hati, Mengupil Dapat Meningkatkan Risiko Alzheimer!

Penyebab penyakit alzheimer

Menurut U.S Department of Health and Human Services (HHS) alzheimer gov, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami penyebab penyakit alzheimer.

Namun, penyebab penyakit tersebut kemungkinan bisa disebabkan oleh kombinasi perubahan beberapa hal berikut ini:

1. Perubahan usia otak

Perubahan terkait usia di otak, seperti penyusutan, peradangan, kerusakan pembuluh darah, dan kerusakan energi di dalam sel, yang dapat merusak neuron dan memengaruhi sel otak lainnya.

2. Faktor genetik

Banyak orang dengan suatu kondisi genetik tertentu akan mengembangkan alzheimer seiring bertambahnya usia dan mungkin mulai menunjukkan gejala di usia 40-an.

3. Faktor kesehatan, lingkungan, dan gaya hidup

Paparan polutan, penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, diabetes, dan obesitas bisa menjadi faktor penyebab penyakit alzheimer.

Baca juga: Alzheimer: Gejala Dini dan Langkah-langkah Pencegahan

 

Temuan penelitian terbaru

Sebuah penelitian pada 2019, menunjukkan bahwa penyakit alzheimer disebabkan oleh bakteri yang ditemukan pada penyakit gusi.

Dilansir dari Science Alert, penelitian itu ditemukan oleh ahli mikrobiologi dari Universty of Louisville, Jan Potempa.

Penelitian itu melaporkan bahwa Porphyromonas gingivalis, patogen di balik periodontitis kronis (alias penyakit gusi), juga ditemukan di otak pasien alzheimer yang telah meninggal.

Kendati demikian, temuan tersebut tidak serta merta membuat mereka mengeklaim penyebab pasti penyakit alzhaimer.

Baca juga: Seorang Wanita Bisa Mengendus Parkinson, Apakah Penyakit Bisa Mengeluarkan Bau?

Mulut menyimpang bakteri yang beragam dan relatif stabil. Namun, plak gigi yang terbentuk di bawah tepi gusi, akan membentuk kantong yang meradang.

Di situlah Porphyromonas gingivalis dapat berkembang dan melepaskan racun.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gigi sedikit akan lebih mungkin mengalami demensia.

Peradangan dan racun yang disebabkan oleh Porphyromonas gingivalis merusak lapisan mulut yang memungkinkan bakteri mulut memasuki aliran darah dan kemudian organ lainnya.

Baca juga: Gejala Pembekuan Darah yang Pantang Diabaikan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Express
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi