Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 30 November: Protes “Lockdown” di China Berujung Tindakan Keras Pemerintah

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO
Polisi China menutup akses jalan ke lokasi demo di Shanghai pada Minggu (27/11/2022). Warga China memprotes pembatasan ketat dalam kebijakan nol Covid China di Shanghai dan Beijing sejak siang hari itu.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

 

KOMPAS.com - Sejumlah negara kini kembali dihadapkan dengan kenaikan kasus akibat varian baru, di tengah upaya mereka menuju endemi Covid-19.

Kendati demikian, kenaikan kasus tidak membuat negara-negara itu menerapkan kembali pembatasan seperti sebelumnya.

Kekebalan yang sudah terbentuk melalui vaksinasi dan infeksi Covid-19 menjadi faktor penting untuk menekan jumlah pasien dengan kondisi parah atau meninggal dunia.

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Rabu (30/11/2022) adalah sebagai berikut:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara kasus aktif secara global mencapai 14.999.800 dengan rincian 14.963.381 dalam kondisi ringan dan 36.419 di antaranya kritis.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Depok Tembus 4.463, Pemkot Lakukan 4 Hal Ini


Kasus Covid-19 di Indonesia

Di Indonesia, terjadi peningkatan kasus dalam beberapa pekan terakhir.

Kenaikan kasus ini dilatarbelakangi oleh kemunculan varian XBB dan penurunan tingkat kedisiplinan warga dalam mematuhi protokol kesehatan.

Pada Selasa (29/11/2022), Indonesia melaporkan 5.776 kasus Covid-19, naik setelah sepekan turun secara konsisten.

DKI Jakarta menjadi penyumbang terbanyak kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir, disusul Jawa Barat dan Banten.

Sementara angka kematian di Indonesia juga patut diwaspadai. Pada periode yang sama, sebanyak 54 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Dengan tambahan ini, tercatat sudah ada 6.659.235 kasus Covid-19 di Indonesia dengan 159.789 kematian.

Baca juga: Daftar Sejumlah Aksi Besar Memprotes Pembatasan Covid-19 di China

Tindakan keras China terhadap penolak "lockdown"

Badan keamanan utama China telah menyerukan tindakan keras terhadap demonstran setelah melakukan aksi protes terhadap aturan penguncian dalam beberapa hari terakhir.

Dikutip dari BBC, petugas polisi membanjiri lokasi protes yang sekarang kosong, dengan beberapa pengunjuk rasa mengatakan polisi telah menghubungi mereka untuk mencari informasi tentang keberadaan mereka.

Sementara itu pejabat kesehatan negara itu mengatakan penguncian harus diberlakukan dan dilonggarkan dengan cepat.

China telah mencatat rekor jumlah kasus baru dalam beberapa hari terakhir.

Kebijakan ini membuat otoritas lokal menekan kasus kecil dengan pengujian massal, karantina, dan penguncian cepat.

Selama akhir pekan, ribuan orang di China turun ke jalan menuntut diakhirinya tindakan tegas.

Namun, kehadiran polisi yang banyak di kota-kota besar China, termasuk Beijing dan Shanghai, tampaknya telah meredam protes lebih lanjut.

Petugas polisi terlihat berpatroli dalam jumlah besar di dua daerah itu.

Ada juga laporan sekitar 150 petugas muncul di area perbelanjaan yang sibuk di selatan Kota Shenzhen setelah desas-desus tentang rencana protes di sana beredar di media sosial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi