KOMPAS.com - Unggahan bernarasikan kucing menstruasi viral di media sosial, Twitter.
Twit itu mulanya diunggah oleh akun ini pada Selasa (29/11/2022) sore.
Dalam unggahan tersebut, pengunggah tidak hanya mempertanyakan soal kucing yang menstruasi, namun juga kucing yang mengalami sakit gigi.
"Tanyarl aku kan bukan cat lovers ya, kaget banget pas tau kucing bisa sakit gigi dan menstruasi," tulis pengunggah.
Unggahan tersebut mendapatkan beberapa komentar dari warganet. Sebanyak 142 warganet setidaknya telah meninggalkan komentar di twit tersebut hingga Rabu (30/11/2022)
"Kl di kucing namanya siklus estrus. Bedanya kl di estrus kl tidak ada pembuahan, gak ada peluruhan. Jd gak berdarah ky menstruasi," tulis akun ini.
"Kucing ga menstruasi yaa, kalo kucing keluar darah berarti kemungkinan dia keguguran. Ini pengalaman gue punya kucing keguguran keluar darah terus," ujar warganet lainnya.
Twit viral itu juga sudah dibagikan kepada 174 akun dan disukai hinga 3.447 pengguna Twiiter.
Lantas, apakah kucing memang bisa mengalami menstruasi?
Baca juga: Bolehkah Mencampur Dry Food Kucing Berbagai Merek Menjadi Satu?
Penjelasan dokter hewan
Dokter hewan sekaligus dosen Parasitologi Veteriner di Universitas Nusa Cendana (Undana), drh. Aji Winarso, M.Si tidak membenarkan informasi bahwa kucing bisa mengalami menstruasi.
"Untuk sakit gigi memang bisa. (Tapi) untuk menstruasi, kucing tidak mens," ujarnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Rabu (30/11/2022).
Dia menegaskan bahwa kucing tidak memiliki siklus menstruasi seperti pada beberapa hewan primata.
"Karena pada kucing tidak ada siklus mens. Artinya secara normal tidak ada darah keluar dari sana," kata Aji.
Sebaliknya, menurut Aji, kemunculan darah di area vagina kucing betina itu kemungkinan bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti pendarahan atau radang.
"Jadi itu kemungkinannya bila di vagina kucing keluar leleran merah seperti mens. Tapi bukan mens," terang dia.
"Barangkali ada pendarahan via vagina, itu kemungkinan ada luka atau memang terjadi radang pada rahim. Atau jangan-jangan keguguran," imbuh Aji.
Untuk memastikan hal tersebut, Aji menyarankan agar kucing yang mengeluarkan darah dari area vaginanya segera dibawa ke dokter hewan untuk memastikan penyebab pendarahan tersebut.
"Jadi takutnya terjadi pendarahan, atau radang. Atau ada pendarahan di tempat lain yang dikelirukan dari vagina. Atau barangkali terjadi abortus," tandas dia.
Baca juga: 7 Mitos soal Kucing, Jangan Lagi Percaya
Kucing tidak menstruasi
Lebih lanjut, Aji menegaskan bahwa secara umum kucing tidak mengalami pendarahan atau mestruasi. Berbeda dengan anjing.
Hal ini karena ovulasi pada kucing terjadi saat perkawinan sehingga saat itulah sel ovum kucing lepas.
"Ovulasi pada kucing terjadi ketika terjadi perkawinan. Jadi kalau betina yang estrus dikawini, maka baru sel ovumnya lepas dari ovarium," ujar Aji.
"Bila tidak dikawini, tidak terjadi ovulasi, maka dari itu di kucing tidak terjadi menstruasi seperti pada primata," lanjutnya.
Baca juga: Jangan Menarik Ekor Kucing, Ini Bahaya yang Mengintai!
Dia mengibaratkan siklus menstruasi yang terjadi pada manusia. Pada manusia, siklus menstruasi terjadi pada fase pelepasan sel telur yang kemudian tercipta corpus luteum sehingga menghasilkan prostaglandin. Prostaglandin ini menyiapkan rahim menampung calon bayi.
"Namun bila tidak terjadi pembuahan, tidak ada embrio, tidak ada bayi yang melekat di rahim, maka rahim yang sudah siap tadi akan diluruhkan, terjadilah menstruasi," jelas dia.
Namun, Aji kembali menegaskan bahwa siklus tersebut tidak terjadi pada kucing.
"Sel telur (pada kucing) hanya lepas jika ada perkawinan," tandas Aji.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.