Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Madu yang Bisa Menurunkan Gula Darah dan Kolesterol Tinggi

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/EXPLORERBOB
Ilustrasi madu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sudah bukan rahasia lagi bahwa madu memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa salah satu manfaat madu adalah bisa untuk menurunkan kadar gula darah dan kolesterol.

Temuan ini cukup mengejutkan, pasalnya madu yang 80 persennya adalah gula justru memberikan manfaat yang baik untuk tubuh, bahkan bisa menurunkan kadar gula dalam darah.

Dilansir dari Independent, para ahli mengatakan bahwa mengganti pemanis tambahan dengan madu dapat menurunkan risiko penyakit akibat gula berlebih.

Beberapa penyakit tersebut, di antaranya diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit hati berlemak non-alkohol.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Ramuan Herbal untuk Sesak Napas, Mulai dari Madu hingga Jahe


Jenis madu untuk menurunkan gula darah dan kolesterol

Studi yang dilakukan oleh para peneliti di University of Toronto itu menemukan bahwa konsumsi madu mentah memiliki efek paling positif pada tubuh.

Dampak positif konsumsi madu mentah itu adalah penurunan glukosa darah dan jumlah lipoprotein densitas rendah (kolesterol jahat) dalam darah.

Dilansir dari Medical News Today, madu kemasan pabrik biasanya sudah melalui proses pasteurisasi, sedangkan madu mentah yang langsung diambil dari peternakan tidak mengalami proses tersebut.

Madu kemasan dipasteurisasi untuk kenyamanan, bukan keamanan. Pemrosesan yang ada bertujuan memperlambat granulasi madu yang terjadi secara alami, yang dapat membuat madu lebih sulit untuk dituang dari dalam botol atau kemasannya.

Proses pasteurisasi ini, sayangnya merusak antioksidan yang ada di dalam madu. Padahal antioksidan itulah yang dibutuhkan tubuh untuk menyeimbangkan gula darah dan meningkatkan lipoprotein densitas tinggi (kolesterol baik) serta memperbaiki peradangan.

Baca juga: 6 Mitos soal Diabetes yang Menyesatkan, Apa Saja?

Sebagian besar madu bersifat polifloral, artinya lebah yang memproduksinya mengumpulkan nektar dari tanaman penghasil nektar dalam jarak 2 hingga 4 mil dari sarangnya.

Sedangkan yang bisa digunakan menurunkan gula darah dan kolesterol adalah jenis madu monofloral, yaitu madu yang diperoleh secara eksklusif dari nektar yang dikumpulkan lebah dari satu jenis tanaman saja.

Madu monofloral yang terkenal termasuk madu tupelo (terbuat dari nektar pohon White Ogeechee Tupelo), madu semanggi, madu robinia, dan madu lavender Perancis. 

Para peneliti menemukan bahwa madu semanggi dan robinia monofloral menurunkan kolesterol LDL dan kolesterol keseluruhan, serta trigliserida puasa. Madu semanggi juga mengurangi kadar glukosa puasa.

Baca juga: Madu Olahan vs Madu Mentah, Mana yang Baik untuk Kesehatan?

Takaran minum madu yang tepat

Berdasarkan penelitian tersebut, Anda hanya perlu mengonsumsi 40 gram atau sekitar 2 sendok makan madu untuk mendapatkan khasiat madu.

Peneliti ilmu nutrisi di Fakultas Kedokteran U of T's Temerty, Tauseef Khan yang turut terlibat dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa konsumsi madu bisa menjadi pilihan untuk mengganti pemanis lainnya.

"Kami tidak mengatakan Anda harus mulai mengonsumsi madu jika saat ini Anda menghindari gula," terangnya, dikutip dari Study Finds.

"Intinya ada pada penggantian. Jika Anda menggunakan gula, sirup, atau pemanis lainnya, Anda bisa mengganti gula tersebut dengan madu untuk menurunkan risiko kardiometabolik," jelas Khan.

Kendati demikian, madu akan kehilangan banyak manfaat kesehatannya setelah dipanaskan di atas 65 derajat Celcius.

Baca juga: Apa Itu Madu Putih dan Apa Saja Manfaatnya?

Apa istimewanya madu?

Khan mengatakan bahwa madu mengandung banyak molekul bioaktif, termasuk polifenol, flavanoid, dan asam organik yang memiliki serangkaian sifat farmakologis, termasuk efek antibiotik.

Selain itu, kandungan tersebut juga memiliki efek anti kanker, efek anti-obesitas, dan perlindungan terhadap kerusakan akibat radikal bebas.

Dilansir dari Medical News Today, ahli endokrinologi Dr. Ana Maria Kausel mengatakan bahwa khasiat konsumsi madu dapat terlihat ketika Anda mengonsumsi 40 gram madu selama 8 minggu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Study Finds
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi