Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PNS
Bergabung sejak: 31 Okt 2022

Saat ini bekerja sebagai periset di Pusat Riset Bahasa, Sastra, dan Komunitas, BRIN

Bermain Bola Bermain Kata

Baca di App
Lihat Foto
AFP/JEWEL SAMAD
Para pemain timnas Jepang merayakan kemenangan atas Spanyol pada laga terakhir Grup E Piala Dunia 2022 Qatar, Jumat (2/12/2022) dini hari WIB. Berkat kemenangan atas Spanyol, Jepang dipastikan finis di peringkat pertama klasemen Grup E Piala Dunia 2022.
Editor: Sandro Gatra

KESERUAN Piala Dunia ditanggapi berbeda oleh mereka yang tidak maniak bola. Tidak menyukai persepakbolaan dunia, bukan berarti tidak mengikuti perkembangannya.

Hanya saja, hal yang diikuti tentunya sekadar berita agar ota lapau “bincang warung” saat menyantap pisang goreng dan secangkir kopi tidak terlalu terasa garingnya.

Terkait judul berita persepakbolaan yang masih hangat, Kompas.com melalui beritanya, 27 November 2022, “Hasil Piala Dunia 2022: Perancis Putus Kutukan, Messi Gendong Argentina” menjadi keseksian tersendiri bagi mereka pengamat bahasa.

Judul tersebut memancing keingintahuan pembaca, terlebih mereka yang berkutat di bagian semiologi, per-tandaan.

Pertama, penggunaan kata kutukan. Diksi ini terasa seksi. Kutukan, KBBI mendefinisikannya ‘sumpah (makian, nista, dan sebagainya); laknat (Tuhan).'

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas muncul pertanyaan penyerta: siapa yang mengutuk, siapa yang dikutuk, dan apa kutukannya? Tambahan, apa tujuan penulis menggunakan diksi tersebut?

Saat membaca lebih intensif berita tersebut didapatkan wangsit bahwa klub Les Blues, julukan Perancis, berhasil menempati puncak klasemen Grup D dengan koleksi enam poin dan lolos ke fase gugur Piala Dunia 2022.

Oh, jadi yang dianggap kutukan oleh si penulis berita ialah ‘tidak ada yang akan mampu menggeser sang jawara dari podiumnya’. Seolah-olah sang jawara sudah mendapatkan “kutukan” Tuhan untuk menjadi sang jawara selama-lamanya.

Kedua, kata gendong. Kata kerja ini bermakna ‘bawa sesuatu dengan melekatkan pada tubuh, dapat menggunakan kain atau hanya dengan tangan (biasanya pada dada, pinggang, atau punggung)’.

Namun, kata gendong pada judul berita tidak dapat didekati secara denotasi atau makna leksikal sekalipun.

Messi, sebagai subjek pelaku tidak akan mampu menggendong Argentina sebagai sebuah negara. Sepertinya ada hal lain yang ingin disasar penulis.

Lionel Messi menjadi pahlawan kemenangan Argentina setelah mencetak satu gol pada menit ke-64. Penulis menyatakannya pada paragraf berikutnya.

Hal ini tentu berkaitan dengan kekalahan tim Argentina 1-2 atas Arab Saudi. Messi-lah yang berhasil menggendong Timnya untuk menempati peringkat kedua klasemen Grup C.

Sama halnya dengan anak kecil yang terjatuh dan menangis, ia hanya dapat diredakan dengan gendongan, hal itu pula barangkali yang diasosiasikan penulis terhadap upaya Messi menghibur Argentina. Meskipun demikian, berhasilnya Argentina tersebut bukan karena sosok Messi seorang.

Lalu, hal apa yang menjadi poin pembahasan ini?

Dari si penulis berita kita dapat mengambil pelajaran bahwa keterampilan menulis berkorelasi dengan keterampilan membaca.

Guna menghasilkan tulisan yang menarik, penulis perlu piawai bermain kata. Bermain kata bergantung pada kekayaan kosakata dan hal ini salah satunya diperoleh dari kebiasaan membaca.

Berikut beberapa diksi yang berhasil dikumpulkan saat membaca berita berkaitan dengan persepakbolaan.

1. Bermain seri

Diksi ini terlalu biasa jika Anda ingin memberitakan perolehan skor akhir. Anda dapat menggunakan pilihan lain yang bersinonim, yaitu bermain imbang, berbagi skor, dan skor kacamata.

Secara harfiah, kata “seri” memiliki makna seimbang. Sedikit berbeda halnya dengan frasa “skor kacamata”.

Meskipun bermakna seimbang, diksi ini biasanya digunakan untuk menggantikan skor 0-0 karena secara tanda memiliki kesamaan bentuk dengan lensa kacamata.

2. Mengalahkan

Verba yang satu ini memuat makna ‘mengungguli’. Akan terasa lebih fantastis jika kita memilih kata menaklukkan, membungkam, menggulung, menumbangkan, atau membekuk.

Kita juga bisa menggunakan frasa mengunci kemenangan, membungkus kemenangan. Terasa bukan euforianya?

3. Sundulan

Ada diksi lain yang ditemukan bersinonim dengan kata yang bermakna ‘menangkis bola dengan kepala’, yaitu tandukan.

Meskipun perilaku menanduk hanya berikatan maknanya dengan hewan bertanduk, fokus verbanya yang menjadi pilihan.

Pada kata sundul hanya terkandung makna menangkis, sedangkan pada kata menanduk memuat komponen makna perbuatan aktif untuk menyerang.

Subjek yang dikenai perbuatan ini pun diasosiasikan sebagai makhluk kuat dan bertenaga besar. Cocok mengasosiasi pemain bola.

4. Posisi penalti

Hal lumrah yang dilakukan pesepak bola saat dikenai penalti ialah membentengi gawangnya. Tidak jarang perubahan skor terjadi saat posisi ini.

Agar pembaca merasakan ketegangan itu, penulis dapat memilih diksi pagar hidup atau tembok pertahanan. Dulunya, diksi yang sering dipakai ialah pagar betis.

5. Lolos

Diksi ini biasanya digunakan saat pengumuman klasemen. Akan menjadi menggoda saat kita menggunakan diksi injakkan kaki, menempati posisi kedua, membayangi, atau menguntit. Ada nuansa makna nan berbeda untuk masing-masing kata yang bermakna lolos tersebut.

Sekali lagi, untuk bermain kata, seorang penulis harus menguasai banyak kata. Hal itu tidak datang serta merta.

Setidaknya, lima kategori diksi tersebut bisa membantu penulis pemula melahirkan tulisan yang menarik untuk dibaca.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi