Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Nonton MotoGP Setelah Era Valentino Rossi Jadi Kurang Seru?

Baca di App
Lihat Foto
DOK. MOTOGP
Valentino Rossi (#46) bersenggolan dengan Marc Marquez (#93) di putaran ke-20 MotoGP Argentina 2018.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - MotoGP 2022 dinilai mulai kehilangan pamor dan ditinggal penontonnya seiring pensiunnya Valentino Rossi.

Dikutip dari Kompas.com, dalam beberapa balapan tahun ini, seperti di Portimao dan Jerez, jumlah penontonnya berkurang drastis.

Bahkan, pada saat GP Italia, di Sirkuit Mugello 2022 diketahui tiket yang terjual hanya setengah dari musim 2021. Hal ini disebut karena ada pengaruh dari Valentino Rossi yang pensiun usai musim 2021. 

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Marco Simoncelli Tewas di MotoGP Sepang 2011


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MotoGP kehilangan gairah

Dengan pensiunnya Valentino Rossi, dan sebelum dia Casey Stoner, Dani Pedrosa, dan Jorge Lorenzo balapan MotoGP tampaknya kehilangan gairah.

Mantan pebalap Yamaha Jorge Lorenzo mengamini jika MotoGP sudah tidak semenarik saat era Valentino Rossi masih mengaspal di sirikuit.

Namun Lorenzo mengatakan, penyebabnya karena MotoGP kehilangan aspek rivalitas antar pebalap.

"Saat ini semua pengendara tampak berteman," kata Lorenzo dikutip dari Cycle World.

Lorenzo menyebut, Quartararo tidak berbicara dengan Bagnaia seperti dirinya berbicara dengan Rossi.

Termasuk Pecco (Francesco Bagnaia) tidak berbicara dengan Jorge Martín seperti Rossi berbicara dengan Stoner.

"Saat ini, mereka semua memiliki hubungan yang baik," ujar pemilik lima kali juara dunia itu.

Tidak ada drama rivalitas

Menurut Lorenzo, tidak adanya rivalitas antar pebalap yang membuat balapan MotoGP membosankan dan tanpa greget.

Padahal, menurutnya faktor itu yang membuat penonton ikut bersemangat menonton balapan setiap pekannya.

"Saya sangat menghormati setiap pembalap, tetapi pertempuran yang kejam selalu membuat para penggemar bersemangat," tuturnya.

Dia masih mengingat tatapan tajam yang diberikan Gibernau kepada Valentino di Jerez

Juga pertarungan antara Rossi dan Stoner atau Rossi dan Biaggi.

Menurutnya persaingan itu nyata dan juga ditangkap oleh penonton.

"Sama halnya di Formula Satu, di mana rivalitas Lewis Hamilton versus Max Verstappen atau Verstappen versus Leclerc terlihat nyata. Anda bisa melihat semuanya di depan kamera," ungkap Lorenzo.

Baca juga: Profil Sirkuit Mandalika, Lombok, Trek Balap untuk MotoGP 2022

 

Persaingan Lorenzo dan Rossi

Lorenzo juga menceritakan bagaimana rivalitasnya dengan Valentino Rossi, meskipun keduanya pernah bersama-sama di tim Yamaha.

Dia mengatakan, tanpa kepribadian yang kuat, mungkin dirinya akan dipukuli secara psikologis karena Valentino Rossi mendapatkan semua perhatian.

Dia mengetahui semua orang mencintai Rossi, dan hal itu bisa membuatnya merasa sangat kecil. Tapi dia bertekad untuk mengalahkannya.

"Mengalahkan Rossi dengan motor yang sama memberi saya banyak kepuasan dan popularitas," kata dia.

Rivalitas Rossi dan Marquez

Sebelum pensiun, Valentino Rossi berpeluang besar meraih juara dunia MotoGP 2015 saat bersaing dengan Lorenzo dan dibumbui rivalitas Marc Marquez.

Drama terjadi antara Rossi dan Marquez di GP Argentina 2015. Berikut penuturan Lorenzo:

"Valentino bertanggung jawab atas kecelakaan Márquez , tetapi dia tidak meminta maaf setelah balapan. Marc tidak menyukainya. Saya pikir alasan Rossi akan mengubah segalanya.Márquez tidak benar-benar ingin saya memenangkan gelar; kami bukan teman," bebernya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi