Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Risha, Teknologi untuk Rumah Korban Gempa Cianjur

Baca di App
Lihat Foto
Kementerian PUPR
Bangunan sekolah di Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bangunan ini menggunakan teknologi RISHA tetap kokoh berdiri meski terletak dengan episentrum gempa
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membangun rumah baru bagi korban Gempa Cianjur, Jawa Barat.

Pembangunan rumah baru ini ditujukan untuk korban yang rumahnya mengalami rusak berat.

"Yang rusak berat, yang runtuh, yang harus direlokasi itu harus dibangun baru dengan standar tahan gempa dari PUPR, itu perintah Presiden," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Rabu (23/11/2022).

Nantinya, rumah yang akan dibangun akan berteknologi Rumah Instan Sederhana Sehat Tahan Gempa (Risha).

Lantas, apa itu teknologi Risha?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikutip dari laman resmi Kemen PUPR, Risha adalah sebuah penemuan teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dengan waktu cepat.

Pembangunannya pun menggunakan bahan beton bertulang pada staruktur utamanya.

Baca juga: Korban Gempa Cianjur dapat Rumah Tipe 36 Berteknologi RISHA

Disebutkan bahwa inovasi ini didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan terjangkau dan memiliki kualitas bangunan berstandar SNI.

Teknologi Risha merupakan perwujudan dari rumah desain modular, konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil dengan ukuran efisian.

Hal ini dilakukan agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.

Desain bangunan rumah dengan sistem modular ini dapat diubah-ubah atau dikembangkan sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari penghuninya.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan hingga Juni 2022, sudah ada 6.884 unit Risha di 13 provinsi.

Jawa Timur menjadi provinsi dengan sebaran Risha terbanyak, yakni 1.951 unit rumah yang ditujukam untuk korban erupsi Gunung Semeru.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, konsep RISHA ini memungkinkan untuk dibangun dua lantai, tentu dengan sejumlah persyaratan di antaranya:

Baca juga: Tahap Pertama, 8.341 Rumah Korban Gempa Cianjur Segera Diperbaiki

1. Beban hidup untuk lantai dan rumah tinggal sederhana dengan beban 125 kilogram per meter per segi.

Artinya, harus dihindari perubahan fungsi ruang, misal berubah peruntukannya menjadi gudang, perpustakaan, asrama, atau lantai sekolah.

2. Konstruksi lantai hanya dapat menggunakan konstruksi balok loteng dan papan kayu atau multi block. Untuk rumah bertingkat sederhana, sudah dicoba dengan lantai keramik-beton.

3. Untuk lantai dari bahan beton bertulang, belum direkomendasikan.

Konsep Risha seperti halnya permainan anak-anak lego yang bisa dibongkar pasang. Komponennya dibuat secara pabrikasi dengan kostruksi penyusun rumah berdasarkan ukuran modular.

Sistem ini dibuat dengan tujuan mendukung Kepmen Kimpraswil Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Teknis Rumah Sederhana Sehat (RSH).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi