Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TV Analog di Bandung, Yogyakarta, hingga Batam Dimatikan Hari Ini, Kota Lain Kapan?

Baca di App
Lihat Foto
Ist
Tangkapan layar hitung mundur penghentian tv analog.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mematikan siaran TV analog di Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Batam.

Penghentian siaran TV analog merupakan program Analog Switch Off (ASO) Tahap II setelah sebelumnya dilakukan di Jabodetabek pada 2 November 2022 lalu.

Pemutusan sinyal TV analog Tahap II pada lima wilayah dilakukan pada Sabtu, 3 Desember 2022 pukul 00.00 WIB.

"Pemutusan saluran TV analog giliran di wilayah Bandung, Semarang, Batam, Yogyakarta, dan Solo," kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Mohammad Reza, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Bandung, Semarang, Batam, Yogyakarta, dan Solo, kapan giliran daerah lain?

Baca juga: 15 Hal tentang Migrasi TV Analog ke TV Digital yang Wajib Diketahui


Kapan penghentian siaran TV analog daerah lain?

Terkait hal tersebut Kompas.com menghubungi Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia.

Dia menjelaskan, pemerintah masih akan melakukan koordinasi terkait jadwal lanjutan pemberlakuan ASO.

"Pemerintah akan koordinasi lagi dengan lembaga penyiaran untuk jadwal ASO berikutnya karena secara teknis lembaga penyiaran yang dapat menghentikan siaran analog," ujar Gery, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).

Ia berharap kepastian jadwal dari lembaga penyiaran terkait ASO sudah ada minggu depan.

Gerry menerangkan, saat ini sudah ada 255 kabupaten atau kota yang siaran TV Analognya dimatikan.

Jumlah tersebut terdiri dari 230 kabupaten atau kota yang dilakukan ASO pada 2 November 2022.

Berikut tambahan 25 kabupaten atau kota yang dilakukan ASO hari ini, Sabtu (3/12/2022).

Adapun target secara total ASO akan dilakukan di 514 kabupaten atau kota.

Baca juga: Nonton Siaran TV Tanpa STB, Ini Harga TV Digital Mulai Rp 1 Jutaan

Imbauan penggunaan STB

Lebih lanjut Gery mengatakan, kepada masyarakat yang sehari-hari menggunakan TV tabung yang masih analog, masih bisa menonton televisi dengan menambahkan set top box (STB).

"STB dengan mudah didapat di market place dan toko-toko elektronik terdekat," terangnya.

Ia mengingatkan untuk pembelian STB, masyarakat agar membeli STB yang bersertifikat karena memiliki garansi dari pabrikan.

Selain itu, masyarakat bisa mengecek harga STB di official shop resmi agar bisa membandingkannya dan bisa mendapatkan harga STB yang normal.

Gery mengatakan, berdasarkan laporan Nielsen Audience Measurement sejak dilakukan ASO pada 2 November 2022, tingkat kepemirsaan siaran televisi digital di Jabodetabek telah berangsur pulih 70 persen.

"ASO di Jabodetabek juga berpengaruh signifikan pada minat masyarakat di kota-kota besar lain untuk beralih ke siaran digital dengan rata-rata peningkatan 42-59 persen dalam tiga pekan terakhir," terangnya.

Ia menyebut, adanya piala dunia menurut laporan juga berpengaruh pada masyarakat untuk membeli STB bahkan membeli TV yang sudah mendukung TV digital.

"Hal ini mendorong lembaga penyiaran akan mempercepat menghentikan siaran TV analog untuk pindah ke siaran tv digital yang terbukti masyarakat mendapatkan kualitas bersih gambarnya, jernih suaranya dan canggih teknologinya," kata dia.

Baca juga: Syarat dan Cara Dapatkan Set Top Box Gratis dari Kominfo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi