Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Resep Herbal untuk Menyehatkan Paru-paru, Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
tangkapan layar akun twitter @petanirumah
Resep herbal untuk paru-paru.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah video yang membagikan resep herbal untuk menyehatkan paru-paru viral di media sosial, Twitter.

Video tersebut diunggah oleh akun ini pada Kamis (1/12/2022) pagi.

"Resep herbal biar paru parunya sehat. Bagus nih untuk perokok," tulis pengunggah.

Adapun resep herbal tersebut terdiri dari beberapa rempah khas Indonesia yang diseduh menjadi satu. Rempah itu di antaranya sereh, daun mint, jahe, sedikit madu, dan perasan jeruk nipis atau lemon.

Hingga Sabtu (3/12/2022), video tersebut telah ditonton oleh 16.900 pengguna Twitter, dibagikan kepada 257 akun, dan disukai hingga 853 warganet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, benarkah ramuan herbal tersebut bisa menyehatkan paru-paru?

Baca juga: 5 Ramuan Herbal Untuk Membersihkan Organ Hati, Apa Saja?


Penjelasan dokter

Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Erlang Samudero Sp.P(k) mengatakan bahwa sejumlah tanaman herbal mengandung antioksidan yang dapat mencegah kerusakan sel.

"Herbal itu punya aktivitas antioksidan kalau itu yang dimaksud iya," terangnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).

Menurut penelitian berjudul "Berbagai Tanaman Rempah sebagai Sumber Antioksidan Alami" yang diterbitkan pada 2016, antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat spesies oksigen reaktif/spesies nitrogen reaktif (ROS/RNS) dan juga radikal bebas.

Dengan begitu, antioksidan dapat mencegah penyakit-penyakit yang dihubungkan dengan
radikal bebas seperti karsinogenesis, kardiovaskuler dan penuaan.

Antioksidan juga menghambat reaksi oksidasi dan mencegah kerusakan sel dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif.

Baca juga: Ramai soal Ramuan Ketumbar Disebut Bisa Atasi Penyempitan Pembuluh Darah, Apa Kata Dokter?

Konsumsi antioksidan dalam jumlah yang memadai dapat menurunkan risiko kejadian penyakit degeneratif.

Beberapa rempah di Indonesia yang mengandung antioksidan alami di antaranya serai, lengkuas, jahe, kunyit, pala, dan lain-lain.

Hal serupa juga disampaikan oleh dokter spesialis penyakit dalam, Andi Khoemini Takdir Haruni yang tidak menampik bahwa herbal sudah digunakan di tengah-tengah masyarakat sejak dulu kala.

Namun, pengonsumsian herbal ini harus jelas tujuannya. 

"Sebelum mengklaim ada manfaat dari herbal itu, harus jelas dulu peruntukkannya," terangnya, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).

"Apakah itu untuk konsumsi harian, di mana orang merasa lebih nyaman, lebih lega, lebih hangat, atau memang ada target-target terapiotik atau target tertentu," imbuh Andi.

Baca juga: 6 Ramuan Herbal untuk Sesak Napas, Mulai dari Madu hingga Jahe

Perlu uji klinis jika untuk obat

Jika resep herbal itu ditargetkan sebagai pengobatan, maka diperlukan uji klinis untuk mengukurnya.

"Kalau dia sifatnya target pengobatan, maka sifatnya harus lebih terukur lagi. Jadi hal-hal yang dimaksudkan untuk pengobatan sebaiknya dilakukan uji klinis," jelas Andi.

Dari uji klinis, akan diukur apakah benar herbal-herbal tersebut memang bermanfaat pada diagnosa.

Selain itu, uji klinis juga berfungsi untuk mengukur jumlah dosis obat herbal yang diresepkan dan cara penyajiannya.

"Tanpa uji klinis, maka kita akan balik lagi ke pemanfaatan dia secara umum saja. Apakah ini kemudian membuat orang-orang yang mengonsumsinya menjadi lebih hangat, nyaman, lega napasnya," tandas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi