Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kumis Kucing Patah Tiba-tiba, Apa Penyebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/SOPHIECAT
Ilustrasi kucing menjilati pemiliknya
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ramai soal unggahan anak kucing yang kumisnya patah di media sosial pada Sabtu (3/12/2022).

"Gaes ada yg tau ga kenapa kumisnya bisa grepes gini?" tulis pengunggah dalam twitnya.

Twit itu juga dilengkapi dengan foto anak kucing yang memiliki kumis berukuran pendek.

Hingga Minggu (4/12/2022), twit itu sudah disukai sebanyak lebih dari 10.000 kali oleh pengguna lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa penyebab kucing mengalami patah kumis?

Baca juga: Benarkah Kucing Bisa Menstruasi? Ini Kata Dokter Hewan

Penjelasan dokter

Menanggapi hal itu, dosen Parasitologi Veteriner Universitas Nusa Cendana (Undana) drh. Aji Winarso mengatakan, patahnya kumis kucing merupakan hal yang normal atau wajar.

"Kerontokan kumis, seperti rontok rambut biasa dan akan terjadi dalam beberapa bulan sekali ganti kumis, layaknya ganti rambut," ujar Aji, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (4/12/2022).

Ia juga mengatakan bahwa foto yang ada di medsos merupakan anak kucing yang mengalami rontok dan patah kumis kucing.

"Kalau di foto yang beredar di medsos itu sepertinya ada rontok, tapi kelihatan patah juga," lanjut dia.

Menurut dia, kucing yang ada dalam foto sangatlah wajar mengalami patah kumis. Terlebih kucing tersebut masih berusia muda.

Meski begitu, Aji menambahkan, kumis kucing terlihat dua lapis, ada yang kecil atau pendek dan ada juga kumis yang panjang.

Baca juga: Bolehkah Mencampur Dry Food Kucing Berbagai Merek Menjadi Satu?

Penyebab kumis kucing rontok atau patah

Aji menyampaikan, ada berbagai faktor penyebab kumis kucing rontok atau patah.

Pertama, bisa karena trauma atau benturan. Misalnya, tempat makan atau minum sempit. Bisa juga akibat berkelahi dengan sesama kucing.

Kedua, rontoknya kumis kucing bisa dikarenakan infeksi.

"Kalau rontok dari akarnya bisa karena infeksi kulit/folikel rambutnya, kutu, atau alergi," ujar Aji.

Jika terjadi infeksi, ada baiknya pemilik kucing segera membawa hewan peliharaannya ke dokter hewan terdekat.

Aji mengingatkan, seseorang sebaiknya tidak iseng menggunting kumis kucing.

Sebab, kucing sangat bergantung pada fungsi atau peran kumisnya.

Baca juga: 7 Mitos soal Kucing, Jangan Lagi Percaya

Fungsi kumis kucing

Dilansir dari Kompas.com, (18/12/2020), kumis kucing memiliki beberapa bagian yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, antara lain:

1. Merasakan dunia

Kumis kucing bertindak sebagai sistem GPS dan radar, serta merupakan bagian penting dari cara kucing merasakan dunia. Oleh karenanya, kumis kucing tidak boleh dipotong.

2. Menilai jarak dan ruang

Setiap kumis memiliki saraf kecil dan super sensitif yang membantu kucing menilai jarak serta ruang.

Ini membantu kucing membuat keputusan seperti, apakah sebuah kotak terlalu kecil untuk dimasuki, seberapa jauh harus melompat untuk mencapai suatu titik, dan lain sebagainya.

3. Mendeteksi benda-benda di sekitarnya

Kucing juga menggunakan kumisnya untuk mendeteksi benda-benda dan lingkungan yang ada di sekitarnya.

Faktanya, kucing buta dapat mengetahui kondisi ruangan dengan sangat baik walau hanya berjalan-jalan.

Pada folikel bagian dalam kumis kucing, terdapat banyak ujung saraf yang mengirim pesan ke otak kucing.

Lalu ada organ sensorik di ujung kumis yang menangkap getaran di lingkungan sekitar.

Ini membantu kucing merasakan di mana dirinya berada dan makhluk apa yang ada di sekitarnya.

4. Mengetahui suasana hati kucing

Kumis dapat membantu pemilik atau hewan lain mengetahui suasana hati kucing.

Di wajah kucing terdapat otot yang dapat menggerakkan kumis. Saat kucing rileks, kumisnya akan tetap diam dan mencuat dari samping kepalanya.

Jika kucing sedang penasaran atau sedang berburu, kumisnya akan sedikit terdorong sedikit ke depan.

Lalu saat kucing sedang gugup atau kesal, kumisnya menempel ke wajah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi