Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Gangster di Surabaya, Ramai di Medsos hingga Wali Kota Ikut Patroli

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH
Aksi pencurian terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Senin (31/10/2022) dini hari. Pelaku juga diduga sengaja meninggalkan pesan di dinding sekolah bertuliskan Gangster Tom Bogor sebelum kabur.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kabar terkait keberadaan gangster yang membawa senjata tajam di Surabaya belakangan ramai dan menjadi perhatian masyarakat luas.

Salah satunya yakni adanya kelompok gangster yang menyerang sebuah warung kopi (warkop) di Jalan Arief Rahman Hakim, Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya.

Sebelumnya, Panglima Gangster Guk-Guk, Ardan (21) ditangkap bersama 6 orang lainnya di sebuah kedai di Jalan Luntas, Kawasan Tambak Sari.

Baca juga: Kenapa Tawuran Masih Kerap Terjadi? Ini Penjelasan Psikolog

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka ditangkap aparat kepolisian lantaran sempat menyerang Fatur Rozi, remaja usia belasan asal Kenjeran dan Reno, satpam perumahan di kawasan Mulyorejo dengan senjata celurit.

Keberadaan gangster di Surabaya ini pun ramai dibicarakan di media sosial Twitter hingga TikTok.

Sejauh ini, Pemkot Surabaya serta aparat kepolisian dan TNI terus melakukan patroli guna mengatasi masalah gangster tersebut.

Baca juga: Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Tawuran?

Berikut ini sejumlah hal terkait keberadaan gangster di Surabaya tersebut:

1. Gangster serang warung kopi

Pada Jumat (2/12/2022) dini hari, kelompok gangster menyerang sebuah warung kopi di jalan Arief Rahman Hakim, Kelurahan Keputih, Sukolilo, Surabaya.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/12/2022), seorang pengunjung, Ivan menceritakan detik-detik penyerangan gangster di warung kopi tersebut. 

Mulanya Ivan yang berada di warkop tersebut datang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.

Ketika itu, hanya ada sekitar lima orang yang berada di warung tersebut. Satu penjaga warkop dan empat orang pengunjung.

Tiba-tiba terdengar geberan motor dari arah barat warkop dan mendekat ke warung.

Baca juga: Tawuran Antar Pendukung Paslon Pilkada, Mengapa Bisa Terjadi?

Selanjutnya sekelompok remaja sekitar 40 orang merangsek dan menyerang warung tanpa diketahui alasannya.

Adapun Ivan dan beberapa pengunjung lain sempat mendapat lemparan batu dan botol.

Menurut Ivan, mereka datang saling berboncengan dengan membawa botol, batu, ketapel, hingga parang.

Sesaat setelah kejadian tersebut, polisi dan warga kemudian melakukan pengepungan.

Setelahnya, sebanyak 12 orang gerombolan remaja ditangkap dan dibawa ke Mapolsek Sukolilo, Surabaya.

Baca juga: Mengapa Tawuran Marak Terjadi Saat Ramadhan?

2. Ramai dibicarakan di media sosial

Sejumlah warganet di media sosial pun menyampaikan kekhawatirannya terkait keberadaan gangster di kota pahlawan ini.

Kekhawatiran terkait adanya gangster di Surabaya di antaranya disampaikan oleh akun Twitter berikut.

"Alerta alerta!! inpo dari koncoku -rek kancane mari kenek kejadian tekan arek2 iku sepanjang arah lidah wetan ke sby barat. ati ati ya rekkss!! stay safe!! semoga ndang d basmi kabeh iku sampah masyarakat e sby," tulis akun tersebut.

Baca juga: Trending Semeru dan Update Kondisinya...

Pihaknya sembari melampirkan tangkapan layar yang memberikan peringatan agar berhati-hati untuk tidak keluar malam terutama jam 12 ke atas dan menyebut gangster membawa celurit berkeliaran di Surabaya.

Pembahasan mengenai gangster di Surabaya ini juga ramai dibicarakan di media sosial TikTok. Salah satunya diunggah oleh akun berikut.

"Surabaya darurat gengster," tulisnya. Hingga kini, unggahan tersebut tersebut telah dilihat lebih dari 200.000 kali.

Sejumlah warganet memberikan komentarnya terkait unggahan tersebut.

"Aku yang pulang ngopi malam-malam jadi takut," tulis salah satu akun.

Baca juga: Tagar Kanjuruhan Trending di Twitter, Apa yang Terjadi?

3. Polisi minta warga melapor

Terkait dengan kekhawatiran warga mengenai masalah gangster di Surabaya, pihak Polrestabes Surabaya meminta warga melaporkan apabila mendapati gangster yang membawa senjata tajam.

Adapun warga bisa menghubungi nomor 110 untuk melaporkan.

"Silakan melapor ke kantor polisi terdekat atau call 110," terang Kasi Humas Polrestabes Surabaya Kompol M Fakih saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/12/2022).

Baca juga: Ramai soal Bentrok di Babarsari, Ini Penjelasan Polisi

4. Wali kota Surabaya ikut patroli dengan motor

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ikut memimpin langsung operasi pencegahan tawuran antar gangster pada Sabtu (3/12/2022) malam hingga dini hari.

Dalam patroli itu, Eri bersama pimpinan polisi dan TNI di lingkungan Surabaya bergerak dari Balai Kota.

Saat operasi, Eri bersama tim berhasil mengamankan belasan remaja membawa senjata di beberapa titik lokasi.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan memastikan para remaja tersebut akan mendapatkan penanganan terukur.

"Kami amankan 12 orang yang membawa sajam, itu mereka kita amankan dan proses," katanya, dikutip dari Tribun, Minggu (4/12/2022).

Baca juga: Ricuh Suporter Solo di Yogyakarta, Kronologi, Permintaan Maaf Gibran hingga Tanggapan Sultan HB X

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: #DIYdaruratklitih

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi