Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Erupsi Gunung Semeru Membuat Jepang Waspada Tsunami

Baca di App
Lihat Foto
Dok BNPB
Awan panas guguran (APG) Gunung Semeru terpantau dari CCTV Pos Pantau PVMBG Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) pukul 06.30 WIB.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami erupsi besar pada Minggu (4/12/2022).

Erupsi ini terjadi tepat pada satu tahun erupsi gunung Semeru tahun lalu.

Akibat erupsi gunung Semeru kali ini, Jepang mengeluarkan peringatan tsunami.

Kemungkinan tsunami ini sebelumnya diprediksi mencapai Prefektur Okinawa paling cepat sekitar pukul 14.30 waktu Jepang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, mereka mencabut peringatan tsunami itu beberapa jam kemudian dan menyatakan tidak ada dampak tsunami akibat letusan gunung Semeru.

Lantas, mengapa letusan Semeru bisa membuat Jepang waspada tsunami?

Baca juga: Khawatir Erupsi Lagi, Warga Lereng Semeru Jaga Malam dan Pilih Tidak Tidur


Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menuturkan, peringatan tsunami di Jepang merupakan wujud dari kehati-hatian mereka.

Pasalnya, erupsi gunung api bisa menghasilkan gelombang kejut pemicu tsunami, seperti erupsi gunung Tonga awal tahun ini yang berdampak pada Jepang.

"Itu sebuah kehati-hatian, sebuah negara yang pernah mendapatkan fenomena gelombang kejut yang memicu tsunami," kata Daryono, Minggu (4/12/2022).

Senada, peneliti bencana Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo menuturkan, peringatan tsunami Jepang ini adalah bentuk kewaspadaan.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa erupsi gunung Semeru tidak akan sampai ke lautan.

Menurutnya, gunung berapi di darat seperti Semeru memiliki lahar yang tidak akan sampai bibir pantai.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Jalur Lumajang-Malang Putus Total

"Sudutnya sudah datar sehingga tidak akan mungkin meletus sampai bibir pantai juga tidak mungkin, karena energinya berkurang," jela dia.

Ia menjelaskan, tsunami bisa terjadi ketika gunung yang meletus berada di lautan, seperti gunung Anak Krakatau dan gunung api di Pasifik.

"Jepang memang mewaspadai karena khawatir akan ada tsunami karena ada gunung berapi di Pasifik yang bersebelahan dengan Jepang, yakni gunung Hunga di pulau Tonga," lanjutnya.

Sementara itu, Subkoordinator Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Volkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Ahmad Basuki memastikan, erupsi Semeru tidak menyebabkan tsunami di Indonesia.

"Saya kira tidak (menyebabkan tsunami di wilayah Indonesia) dan awan panasnya juga berhenti di jarak 14 km dari puncak, tidak mencapai lautan," ujarnya.

Sumber: (Kompas.com/Nur Rohmi Aida | Editor: Sari Hardiyanto/Maya Citra Rosa)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi