Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Semeru, Cerita Legenda dan Sejarah Panjang Letusannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
Gunung Semeru tampak cerah terlihat dari Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021)
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Gunung Semeru termasuk gunung api aktif yang berada di Indonesia.

Lokasi Gunung Semeru mencakup dua kabupaten, yaitu Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

Gunung dengan ketinggian mencapai 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini juga termasuk ke dalam jajaran gunung tertinggi di Indonesia.

Gunung Semeru menempati posisi ketujuh sebagai gunung tertinggi di Indonesia.

Per Minggu (4/12/2022), status aktivitas Gunung Semeru berada di Level IV atau Awas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update Aktivitas Gunung Semeru Hari Ini dan Potensi Letusan Besarnya

Legenda Gunung Semeru

Sejarah Gunung Semeru dikaitkan dengan sejumlah legenda yang sudah diyakini secara turun temurun oleh masyarakat sekitar.

Dilansir dari Kompas.com (25/1/2022), Kitab Tantu Panggelaran menyebutkan bahwa Gunung Semeru adalah bagian dari Gunung Meru yang ada di India.

Disebutkan bahwa puncak Gunung Meru di India sengaja dibawa Dewa Brahma dan Dewa Wisnu ke Tanah Jawa sebagai paku bumi atau pasak bumi.

Oleh sebab itu, Gunung Semeru sering dianggap sebagai paku buminya Jawa. Paku bumi ini membuat Pulau Jawa menjadi seimbang dan stabil.

Konon, Pulau Jawa terombang-ambing di lautan karena tidak ada penekannya. Kemudian, Pulau Jawa perlu diberi penekan agar tidak terombang-ambing.

Dewa Wisnu dan Dewa Brahma lantas membawa puncak Gunung Meru untuk menjadi paku bumi di Tanah Jawa.

Mulanya, puncak Gunung Meru itu diletakkan di bagian barat Pulau Jawa. Namun, keputusan itu membuat bagian timur pulau terangkat.

Akhirnya, puncak gunung dipindah ke bagian timur. Sama seperti sebelumnya, kini giliran bagian barat yang terangkat.

Para dewa memutuskan untuk membagi puncak Meru menjadi dua, satunya diletakkan di barat dan menjadi Gunung Penanggungan. Sementara bagian yang satu lagi diletakkan di timur Pulau Jawa, dan menjadi Gunung Semeru.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Apa yang Dimaksud Erupsi?

Sejarah panjang letusan Semeru

Menjadi salah satu gunung api aktif di Indonesia, Gunung Semeru tercatat mengalami letusan beberapa kali, dimulai sejak 1818.

Dilansir dari laman BNPB, catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan.

Kemudian, pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang.

Dilansir dari laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi, berikut catatan sejarah letusan Gunung Semeru:

  • 1941 - 1942

Letusan dalam celah radial. Leleran lava pada 21 September 1941 hingga Februari 1942. Letusan sampai di lereng sebelah timur pada ketinggian antara 1400 dan 1775 meter. Titik letusan sebanyak 6 tempat. Leleran lava masuk ke B. Semut dan menimbuni Pos Pengairan Bantengan. Aliran lava sepanjang 6,5 kilometer.

  • 1946

Awan panas dan tanah garapan rusak. Februari-Mei, Oktober-Desember. Pembentukan kubah (Adnawidjaja, 1947).

  • 1950

Lava mengalir ke Besuk Sat dan guguran lava masuk ke Besuk Semut akibat letusan pada Juli dan 23 November hingga Desember.

  • 1951

Aliran lava masuk ke Besuk Semut.

  • 1952

Aliran lava masuk sampai ke Totogan Malang dan aliran lava ke Besuk Kobokan sampai di Curah Lengkong.

  • 1953 - 1960

Aktivitas vulkanik tercacat beruntun.

  • 1977

Guguran lava menghasilkan awan panas guguran berjarak 10 kilometer di Besuk Kembar dengan volume endapan 6,4 juta m3.

  • 1978 – 1989

Aktivitas vulkanik terus berlanjut

  • 1990 - 2008

Tercatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Pada 2008 terjadi beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 - 22 Mei 2008. Pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.

Baca juga: Alasan Erupsi Gunung Semeru Membuat Jepang Waspada Tsunami

Karakter letusan Gunung Semeru

Aktifitas Gunung Semeru tedapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru.

Letusan Semeru umumnya letusan abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3-4 kali setiap jam.

Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Selanjutnya terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru.

Ketika terjadi letusan eksplosif biasanya dikuti oleh terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan arah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di Gunung Semeru.

Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Peringatan Tsunami Jepang, dan Penjelasan BMKG

Gunung tertinggi ketujuh di Indonesia

Dilansir dari laman Magma Indonesia, setidaknya ada 127 gunung api aktif di Indonesia. Namun, hanya 69 gunung aktif yang dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Beberapa di antara ratusan gunung tersebut memiliki ketinggian yang menjulang hingga 4.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Dikutip dari Kompas.com (2/8/2022), berikut daftar 10 gunung tertinggi di Indonesia:

  1. Gunung Puncak Jaya (4.884 mdpl), barisan Pegunungan Sudirman di Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
  2. Gunung Puncak Trikora (4.750 mdpl), Papua
  3. Gunung Puncak Mandala (4.670 mdpl), Kabupaten Bintang, Papua
  4. Gunung Ngga Pilimsit (4.717 mdpl), bagian dari Pegunungan Maoke, Papua
  5. Gunung Kerinci (3.805 mdpl), Sumatera
  6. Gunung Rinjani (3.726 mdpl), Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat
  7. Gunung Semeru (3.676 mdpl), Kabupaten Malang dan Lumajang
  8. Gunung Sanggar (3.564 mdpl), Nusa Tenggara Barat (NTB)
  9. Gunung Latimojong (3.478 mdpl), Kabupaten Enrekang
  10. Gunung Slamet (3.428 mdpl), Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi