KOMPAS.com - Semeru menjadi satu-satunya gunung api di Indonesia yang berstatus level 4 awas.
Gunung Semeru terus menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan luncuran Awan Panas Guguran (APG) pada Minggu (4/12/2022).
Dengan adanya peningkatan aktivitas vulkanik tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Semeru dari siaga menjadi awas atau dari level 3 menjadi level 4.
Dilansir dari laman magma.esdm.go.id, juga terdapat 20 gunung api berstatus waspada hingga siaga.
Selain itu, ada 47 gunung api berstatus level 1 normal.
Baca juga: Gunung Semeru Tidak Pernah Berstatus Normal, Berikut Karakter Letusannya
Berikut daftar tingkat aktivitas gunung api di Indonesia:
Daftar tingkat aktivitas gunung api
Level 4 awas- Gunung Semeru
- Anak Krakatau - Lampung
- Ili Lewotolok - Nusa Tenggara Timur
- Merapi - Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Baca juga: Beredar Kabar Erupsi Gunung Semeru Picu Tsunami, BNPB: Tidak Benar
Level 2 waspada- Awu - Sulawesi Utara
- Bromo - Jawa Timur
- Dempo - Sumatera Selatan
- Dukono - Maluku Utara
- Gamalama - Maluku Utara
- Ibu - Maluku Utara
- Ile Werung - Nusa Tenggara Timur
- Karangetang - Sulawesi Utara
- Kerinci - Jambi, Sumatera Barat
- Lokon - Sulawesi Utara
- Marapi - Sumatera Barat
- Raung - Jawa Timur
- Rinjani - Nusa Tenggara Barat
- Sangeangapi - Nusa Tenggara Barat
- Sinabung - Sumatera Utara
- Soputan - Sulawesi Utara.
Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Indonesia, Semeru Tertinggi di Jawa
Level 1 normal- Agung - Bali
- Ambang - Sulawesi Utara
- Anak Ranakah - Nusa Tenggara Timur
- Arjuno Welirang - Jawa Timur
- Batur - Bali
- Batutara - Nusa Tenggara Timur
- Bur Ni Telong - Aceh
- Ciremai - Jawa Barat
- Colo - Sulawesi Tengah
- Dieng - Jawa Tengah
- Ebulobo - Nusa Tenggara Timur
- Egon - Nusa Tenggara Timur
- Galunggung - Jawa Barat
- Gamkonora - Maluku Utara
- Gede - Jawa Barat
- Guntur - Jawa Barat
- Ijen - Jawa Timur
- Ili Boleng - Nusa Tenggara Timur
- Inielika - Nusa Tenggara Timur
- Inierie - Nusa Tenggara Timur
- Iya - Nusa Tenggara Timur
- Kaba - Bengkulu
- Kelimutu - Nusa Tenggara Timur
- Kelud - Jawa Timur
- Kie Besi - Maluku Utara
- Lamongan - Jawa Timur
- Lereboleng - Nusa Tenggara Timur
- Lewotobi Laki-laki - Nusa Tenggara Timur
- Lewotobi Perempuan - Nusa Tenggara Timur
- Mahawu - Sulawesi Utara
- Papandayan - Jawa Barat
- Peut Sague - Daerah Istimewa Aceh
- Rokatenda - Nusa Tenggara Timur
- Ruang - Sulawesi Utara
- Salak - Jawa Barat
- Seulawah Agam - Daerah Istimewa Aceh
- Sirung - Nusa Tenggara Timur
- Slamet - Jawa Tengah
- Sorikmarapi - Sumatera Utara
- Sumbing - Jawa Tengah
- Sundoro - Jawa Tengah
- Talang - Sumatera Barat
- Tambora - Nusa Tenggara Barat
- Tandikat - Sumatera Barat
- Tangkoko - Sulawesi Utara
- Tangkuban Parahu - Jawa Barat
- Wurlali - Maluku
Baca juga: Update Aktivitas Gunung Semeru Hari Ini dan Potensi Letusan Besarnya
Gunung Semeru tidak pernah berstatus normal
PVMBG mengungkapkan bahwa Gunung Semeru tidak pernah berstatus normal.
Koordinator Gunung Api PVMBG Oktory Prambada mengatakan, hal itu berkaitan dengan selalu tingginya aktivitas Gunung Semeru.
"Gunung ini (Semeru) tidak pernah mempunyai status Level I (Normal) karena selalu tinggi aktivitasnya," ujar Oktory, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
Saat ini, lanjut dia, Gunung Semeru berada pada level IV (awas) yang merupakan tingkat tertinggi untuk aktivitas gunung api di Indonesia.
Baca juga: Alasan Erupsi Gunung Semeru Membuat Jepang Waspada Tsunami
Karakter letusan Gunung Semeru
Ia menjelaskan, Gunung Semeru mempunyai karakter dengam eruption rate atau tingkat erupsi yang tinggi.
Instensitas erupsi Gunung Semeru bisa hampir setiap hari dengan rata-rata 10-30 kejadian dalam sehari.
Selain itu, Gunung Semeru juga mempunyai karakter letusan berupa awan panas guguran.
Awan panas guguran tersebut berasal dari penumpukan material di sekitar titik erupsi yang kemudian roboh.
"Untuk saat ini, (erupsi Gunung Semeru) terjadi beberapa jam sekali dengan tipe vulkanian dan strombolian," tuturnya.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru, Peringatan Tsunami Jepang, dan Penjelasan BMKG