Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gunungkidul Tewas Usai Makan Belalang Setan, Ini Ciri-cirinya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Markus Yuwono
Petugas menunjukkan belalang setan yang bisa mengeluarkan busa penyebabkan gatal-gatal. Petugas membasmi secara mekanis di ladang wilayah Desa Karang Rejek, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seorang warga Gunungkidul, Yogyakarta, meninggal dunia diduga karena mengonsumsi belalang setan di ladang pada Senin (5/12/2022).

Kejadian bermula saat suami istri yakni K (76) dan M (53) warga Padukuhan Selorejo, Kalurahan Sodo, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul menangkap beberapa ekor belalang untuk dimasak pada Sabtu (3/12/2022). 

Diketahui, belalang yang mereka konsumsi dikenal sebagai belalang setan atau belalang bulus.

M diduga memakan 3 ekor belalang, dan suaminya memakan 1 ekor. Sekitar pukul 14.00 WIB, korban mengalami mual dan mutah-mutah. Kemudian pada pukul 16.00 WIB, korban pulang ke rumah bersama suaminya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantaran tak kunjung membaik, korban dan suaminya dibawa ke RSUD Wonosari pada pukul 20.00 WIB. Namun pada Senin (5/12/2022), sang istri M meninggal dunia.

Baca juga: Setelah Konsumsi Belalang Bulus, Seorang Warga Gunungkidul Tewas

Lalu, apa itu belalang bulus atau belalang setan dan apa bahayanya? 

Penjelasan ahli

Entomologi sekaligus Dosen Fakultas Biologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Hari Purwanto mengatakan, belalang setan atau Aularches miliaris (L.) dikenal banyak ditemukan di perbatasan Dusun Baleharjo dan Karangrejek, Gunungkidul.

Menurut Hari, belalang setan adalah belalang anggota Famili Pyrgomorphidae, ordo Orthoptera.

"Secara kasat mata belalang ini berciri kepala dan thorak berwarna gelap kebiruan dan bagian lateralnya kuning cerah, abdomen bagian tergit dan sternit berseling merah-kuning," ujar Hari saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Selain itu, sayap dari belalang setan berwarna hijau dengan bercak kuning.

Ia menjelaskan, keberagaman warna pada tubuh belalang berfungsi sebagai memberikan peringatan untuk menjauhkan diri dari predator.

"Belalang setan memiliki perilaku yang unik, yaitu apabila terganggu, maka akan mengeluarkan busa cairan dari bagian thoraksnya," kata dia.

Cairan tersebut memang berbau menyengat, namun menurut Hari tidak beracun bagi manusia.

Hari mengatakan, cairan itu sebagai salah satu cara mempertahankan diri mereka terhadap mangsanya.

Baca juga: Keluarkan Busa dan Bikin Gatal, Ribuan Belalang Setan Serang Gunungkidul

Perlu diteliti, masyarakat diimbau tidak mengonsumsi

Terkait kasus tewasnya seorang warga di Gunungkidul yang mengonsumsi belalang setan, Hari pun mengaku kaget.

"Saya juga kaget, dapat laporan berita bahwa ada yang meninggal karena belalang setan," ujar Hari.

"Memang belalang tersebut mengeluarkan busa beracun kalau merasa terganggu, tapi saya tidak tahu bila bisa sampai membunuh manusia," lanjut dia.

Hari menjelaskan, biasanya busa beracun akan dikeluarkan belalang setan dan hanya berefek pada burung, kadal, dan hewan kecil.

"Makanya saya kaget, kalau makan tiga ekor sudah menyebabkan manusia meninggal, berarti kan sangat beracun," ucap Hari.

 

Kendati demikian, ia berencana akan meneliti kembali soal apakah racun belalang setan memang berefek pada manusia atau tidak.

Ia juga mengatakan, petugas forensik perlu meneliti lebih lanjut apakah benar korban meninggal karena racun belalang atau tidak.

"Kalau betul meninggal karena racun belalang, perlu diteliti secara ilmiah," imbuhnya.

Sementara itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari tindakan memakan belalang setan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi