KOMPAS.com - Media sosial belum lama ini diramaikan dengan video yang menampilkan seorang pria menolak dievakuasi petugas saat erupsi gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Minggu (4/12/2022).
Dalam video itu, petugas mendatangi sebuah rumah dan memberi penjelasan untuk segera mengevakuasi diri.
Namun, pria dengan baju dan peci putih dalam video tersebut menolak ajakan petugas dan siap bertanggung jawab atas keputusannya.
Berdasarkan keterangan pria tersebut, ada 15 orang di dalam rumah dan tidak akan ikut evakuasi.
Keterangan video yang diunggah akun ini menyebutkan, rumah tersebut merupakan pondok pesantren di Desa Supiturang, Kecamatan Pranojiwo, Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Gunung Semeru Tidak Pernah Berstatus Normal, Berikut Karakter Letusannya
Baca juga: Semeru Berstatus Awas dan 20 Gunung Api Siaga-Waspada, Ini Daftar Lengkapnya
Lantas, bagaimana kondisinya saat ini?
Kondisi saat ini
Kasubsipenmas Penmas Polres Lumajang Aipda Eko Budi Laksono mengatakan, pria dalam video tersebut kini dalam kondisi baik.
"Alhamdulillah, baik-baik saja," kata Eko saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
Ia menuturkan, pria tersebut enggan dievakuasi karena menganggap situasi masih tergolong aman.
Menurutnya, pihak kepolisian tidak akan memaksa warga apabila situasinya masih terkendali.
"Akan tetapi, jika mengancam nyawa akan dilakukan evakuasi, karena nyawa lebih penting dari apa pun," jelas dia.
Baca juga: Semeru Masih Siaga, Berikut Rekomendasi PVMBG untuk Masyarakat
Bukan pondok pesantren
Sebelumnya, Bupati Lumajang Thoriqul Haq memastikan bahwa tempat tersebut bukan pondok pesantren, melainkan padepokan.
"Saya terima informasi dari warga yang ada di Supiturang, memang benar tidak mau dievakuasi," kata Thoriq, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.
"Tapi di sana bukan pondokan yang ada madrasah diniyahnya seperti halnya pondok pesantren, ada yang mengatakan di sana seperti padepokan," katanya lagi.
Baca juga: Trending Semeru dan Update Kondisinya...
Ia menuturkan, pihaknya juga akan tetap melakukan upaya evakuasi dan relokasi untuk mencegah korban jiwa.
Thoriq bahkan berencana menyeberang ke wilayah itu untuk memastikan warganya sudah dievakuasi.
Berdasarkan data Pusdalop BPBD Lumajang hingga Selasa (7/12/2022) pukul 17.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai 781 orang yang tersebar di 21 titik.
Baca juga: Kata Media Asing soal Aktivitas Gunung Semeru
Sementara itu, jumlah korban yang dilakukan rawat jalan di puskesmas dan posko kesehatan sebanyak 79 orang.
Sebagian besar korban mengalami ISPA dan hipertensi.
Pihak BPBD Lumajang juga belum mendapat informasi adanya korban hilang atau meninggal dunia akibat erupsi Semeru.
Baca juga: Ramai soal Bintang Berjajar Melintas di Langit Gunung Semeru, Ini Kata BRIN