Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Purnama Terakhir di 2022, Apakah Masih Bisa Dinikmati Malam Nanti?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Yongkiet Jitwattanatam
Ilustrasi bulan purnama, bulan bersinar di malam hari. Fenomena bulan purnama sering dikaitkan dengan gelombang pasang air laut.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengenai adanya full moon atau purnama terakhir di tahun 2022 viral di media sosial TikTok.

Unggahan tersebut diunggah oleh akun TikTok @manusialangit.

“Full Moon terakhir di tahun 2022 + konjungsi bulan dan Jupiter,” tulis akun tersebut.

Postingan yang diunggah pada Kamis (8/12/2022) tersebut hingga kini telah dilihat lebih dari 8,8 juta kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain itu, postingan tersebut disukai lebih dari 651.700 pengguna dan dikomentari 4.052 akun.

Beragam komentar muncul terkait unggahan ini.

“Di rmh ku bulan terang banget cantik bangetttt,” tulis sebuah akun memberikan komentarnya.

“Cantik banget full moon nya^^” tulis akun lainnya.

Bagi yang belum sempat melihat fenomena full moon atau bulan purnama semalam, apakah masih bisa menikmati full moon terakhir di tahun 2022 di malam ini?

Baca juga: Viral, Unggahan Cahaya Kehijauan Melintas di Langit Kota Magelang, Ini Kata BRIN

Penjelasan BRIN

Terkait hal tersebut, Kompas.com menghubungi Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang.

Saat dihubungi, Andi membenarkan bahwa full moon yang terjadi pada Kamis (9/12/2022) malam merupakan bulan purnama terakhir di tahun 2022.

“Betul, full moon tadi malam adalah full moon terakhir di 2022 yang bertepatan juga dengan oposisi Mars dan konjungsi Bulan-Mars,” terang Andi ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (9/12/2022).

Adapun saat ditanya apakah malam nanti masyarakat masih bisa menikmati full moon, dirinya mengatakan bulan purnama sudah tidak bisa lagi dinikmati nanti malam.

“Nanti malam sudah tidak bisa disaksikan karena fasenya sudah cembung akhir alias bulan susut,” jelasnya.

Fenomena full moon sendiri terlihat di langit sejak tanggal 7 Desember 2022 malam.

"Karena puncak purnamanya siang hari, makanya purnamanya dapat disaksikan 2 malam berturut-turut," terangnya.

Baca juga: Mengapa Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana Bulan Total?

Fenomena langit Desember 2022

Meski full moon di Desember sudah berlalu, Andi menjelaskan masyarakat masih bisa menikmati beberapa fenomena langit selama bulan terakhir di 2022.

Ia menerangkan, tanggal 14 Desember 2022 nanti pukul 20.00 waktu setempat terdapat hujan meteor geminid di arah timur laut.

“Tanggal 16 Desember ada hujan meteor coma berenices sejak tengah malam di arah timur laut, bertepatan juga dengan fase perbani akhir yang dapat disaksikan sejak tengah malam dari arah timur laut,” ujarnya.

Selain itu, pada tanggal 22 Desember 2022 juga terdapat fenomena elongasi timur Merkurius, sehingga dapat disaksikan setelah Matahari terbenam dari arah timur.

Pada tanggal 22 Desember 2022 nanti juga bertepatan dengan solstis Desember, yakni posisi paling selatan Matahari saat tengah hari.

Baca juga: Matahari Akan Berada Tepat di Atas Kepala Sebulan Lebih, Apa Dampaknya?

Fenomena langit lainnya yakni pada tanggal 23 Desember 2022 akan ada hujan meteor ursid yang hanya bisa disaksikan di koordinat lintang 5 derajat lintang selatan sampai dengan 6 derajat lintang utara mulai pukul 01.00.

“Tanggal 24 Desember ada konjungsi Bulan-Venus di arah barat laut, dapat disaksikan setelah Matahari terbenam,” tuturnya melanjutkan.

Pada tanggal 25 Desember 2022 ada konjungsi Bulan-Merkurius di arah barat laut, yang dapat disaksikan setelah Matahari terbenam.

Selanjutnya pada tanggal 26-27 Desember 2022, ada konjungsi Bulan-Saturnus di arah selatan yang dapat disaksikan sejak Matahari terbenam.

Kemudian pada tanggal 29 Desember ada konjungsi Venus-Merkurius di arah barat laut, yang dapat disaksikan setelah Matahari terbenam

Di tanggal tersebut juga terdapat konjungsi Bulan-Jupiter di arah selatan.

“Ditutup dengan fase perbani awal di tanggal 30 Desember dapat disaksikan sejak tengah hari di arah timur, berkulminasi di zenit saat Matahari terbenam dan terbenam di barat,” terangnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi