Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sesar Cugenang, Patahan Baru yang Diidentifikasi BMKG Usai Gempa Cianjur

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/VLADIMIR POLIKARPOV
Ilustrasi Gempa
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya Sesar Cugenang yang teridentifikasi usai adanya gempa Cianjur, Jawa Barat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, sesar tersebut merupakan sesar baru yang diidentifikasi oleh BMKG.

“Patahan Cugenang merupakan patahan aktif yang baru teridentifikasi. Di Indonesia ada 295 patahan aktif, namun Patahan Cugenang belum termasuk teridentifikasi. Ini baru ditemukan,” terang Dwikorita dalam konferensi pers, Kamis (8/12/2022), sebagaimana disimak melalui kanal Youtube @infobmkg.

Ia menyampaikan, identifikasi sesar atau zona patahan tersebut penting sebagai bahan pertimbangan rekonstruksi pembangunan kembali rumah-rumah yang terdampak gempa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Zona patahan penting untuk rekonstruksi kembali, zona patah harus dikosongkan,” terang Dwikorita

Ia menyampaikan, jika di daerah sekitar patahan tersebut tetap dibangun hunian, maka suatu saat akan bergeser kembali dan kurang lebih 20 tahun rumah-rumah di sekitarnya akan kembali runtuh akibat adanya gempa berulang.

Baca juga: Apa Itu Sesar Lembang yang Lokasinya Berdekatan dengan Sesar Cimandiri?


Wilayah Sesar Cugenang

Zona patahan Cugenang ditunjukkan Dwikorita melalui sebuah gambar elevasi pengambilan foto dari udara.

Dwikorita menyampaikan sejumlah desa yang berada di sepanjang wilayah Sesar Cugenang yakni membentang dari Desa Nagrak, Desa Cibulakan, Desa Benjot, Desa Sarampad, Desa Mangunkerta, Desa Nyalindung, Desa Cibeureum, Desa Ciputri, dan Desa Ciherang.

Zona Cigenang tersebut ditunjukkan dengan garis merah putus-putus.

“Sepanjang garis putus-putus ini nantinya harus kosong dari hunian. Tidak boleh dibangun lagi. Dikosongkan sepanjang garis putus-putus ini ke kanan dan ke kiri kurang lebih 300-500 meter,” ujarnya.

Lebih lanjut Dwikorita menyampaikan, pertimbangan penetapan Sesar Cugenang tersebut dilakukan berdasarkan focal mechanism dan sebaran gempa susulan yang direkam BMKG.

Selain itu juga didasarkan pada pelamparan kemenerusan retakan permukaan tanah.

Serta pelacakan kerusakan bangunan dan titik longsor dan kelurusan morfologi atau liniament.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono menyampaikan, sejumlah daerah yang harus direlokasi terkait Sesar Cugenang yakni seluas 8,09 km persegi.

Adapun hunian di wilayah itu ada sekitar 1.800 rumah di zona bahaya patahan geser Cugenang yang meliputi Desa Talaga, Sarampad, Nagrak dan Cubulakan.

Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan bahwa hingga Kamis (8/12/2022) pukul 12.00 WIB, gempa susulan di Cianjur telah mencapai lebih dari 402 kali gempa.

Gempa tersebut saat ini semakin melemah secara fluktuatif dan dengan frekuensi kejadian yang semakin jarang.

“Magnitudo terbesar 4,3 dan terkecil 1,0,” ujar Daryono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi