Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Bleketepe dan Makna di Balik Pemasangannya...

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Tampak Presiden Jokowi dan Iriana Jokowi ditemani Kahiyang Ayu, dan Bobby Nasution saat prosesi melengkapi tuwuhan dan pasang bleketepe, Jumat (9/12/2022).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasang bleketepe sebagai tanda diawalinya prosesi penikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Bleketepe dipasang oleh mantan Wali Kota Solo ini di depan pintu masuk kediaman pribadinya di Sumber, Banjarsari, Solo pada Jumat (9/12/2022) pagi.

Jokowi yang tampil dengan setelan beskap berwarna magenta dan blangkon memasang bleketepe dengan didampingi istri tercintanya, Iriana Jokowi.

Pemasangan bleketepe ini dilakukan Jokowi sebelum putra bungsunya, Kaesang, menjalani prosesi siraman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: LINK Live Streaming Malam Midodareni Kaesang dan Erina

Lantas, apa itu bleketepe yang dipasang untuk menandai proses pernikahan Kaesang dan Erina dalam proses pernikahan adat Jawa?

Pengertian bleketepe

Pakar kebudayaan Jawa asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Supardjo mengatakan, bleketepe adalah bagian dari proses pernikahan adat Jawa yang terbuat dari anyaman daun kelapa.

"Biasanya yang bukan janur. Jadi justru yang sudah hijau atau sudah tua, istilahnya blarak," kata Supardjo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (9/12/2022).

Supardjo menjelaskan bahwa asal mula pemasangan bleketepe sudah dimulai sejak Ki Ageng Tarub memulainya.

Baca juga: Mengulik Parang, Motif Batik yang Tak Boleh Dipakai Tamu Undangan di Pernikahan Kaesang-Erina

Supardjo menjelaskan bahwa dulunya Ki Ageng Tarub punya gawe untuk menikahkan anaknya.

Namun, rumah yang menjadi tempat pernikahan sang buah hati berukuran kecil sehingga tidak mampu menampung tamu dalam jumlah banyak.

"Padahal, tata krama adat Jawa itu kalau mengundang orang banyak apabila berkenan datang itu disediakan tempat duduk termasuk payon," jelas Supardjo.

"Kalau tidak ada payon, tidak etis, tidak menghormati tamu," sambungnya.

Bermula dari situ, Ki Ageng Tarub yang merasa rumahnya kecil memasang tarub dan bleketepe di emperan atau bagian depan rumah.

Baca juga: Ramai soal Pakaian Adat Papua yang Dikenakan Kaesang Saat Prewedding Disebut Tidak Sesuai dengan Aslinya

Seharusnya dipasang oleh orangtua mempelai wanita

Supardjo menyampaikan, pemasangan bleketepe yang menjadi salah satu bagian dari prosesi pernikahan Kaesang dan Erina seharusnya dilakukan oleh orangtua mempelai perempuan.

Alasannya, dalam prosesi pernikahan adat Jawa yang mempunyai gawe atau acara adalah keluarga mempelai perempuan.

"Itu sebenarnya pengertian mantu di tempatnya pengantin perempuan. Tapi, dalam perkembangannya apalagi punya duit, dilengkapi dengan adat, ada bleketepe, dan lain sebagainya," ujar Supardjo.

Baca juga: 5 Hal Jelang Pernikahan Kaesang-Erina: Lokasi, Tanggal, dan Persiapannya

Ia mengutarakan bahwa bleketepe yang dipasang oleh keluarga mempelai perempuan seharusnya dilakukan orangtua.

Nantinya, ayah dan ibu dari mempelai perempuan akan pergi ke depan rumah dan memasang bleketepe.

Proses pemasangan bleketepe diawali dengan penempatan tangga dengan dipegangi oleh ibu mempelai perempuan.

Baca juga: Serba-serbi Pernikahan Kaesang-Erina: Lokasi, Tanggal, Upacara Adat, hingga Maskawin

Nguri-uri budaya

Setelahnya, ayah dari mempelai perempuan akan naik menggunakan tangga dan memasang bleketepe di bagian depan atas rumahnya.

"Diambil pesannya saja bahwa intinya bleketepe ini nguri-nguri, kata kuncinya menghormati tamu supaya mereka dihargai," kata Supardjo.

Walau Jokowi melakukan pemasangan bleketepe, Supardjo tidak mempermasalahkan hal ini.

Yang terpenting, kata Supardjo, prosesi yang dijalani tidak menimbulkan benturan atau gesekan kepentingan.

"Monggo dilakukan. Namanya budaya tidak ada secara pasti ini salah ini benar," pungkas Supardjo.

Baca juga: Prosesi Siraman Kaesang-Erina, Ini Makna dan Tujuannya dalam Adat Jawa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi