Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Akhir Pekan dan Libur Ada di Sabtu Minggu? Ini Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Beer5020
ilustrasi menghadapi akhir pekan
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Mungkin Anda pernah mempertanyakan, kenapa akhir pekan atau libur ada di Sabtu-Minggu? Mengapa tidak Jumat-Sabtu, atau Minggu-Senin saja? 

Ternyata sejarah akhir pekan atau weekend berada di hari Sabtu dan Minggu bisa dirunut hingga abat ke 18. 

Konsep keagamaan

Dikutip dari The Sydney Morning Herald disebutkan semua ini berasal dari konsep keagamaan orang Yahudi.

Umat Yahudi mengenal konsep hari Sabat, atau hari yang mereka khususkan untuk beribadah kepada Tuhan.

Pada hari Sabat, orang-orang Yahudi tidak bekerja, melainkan digunakan untuk beribadah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada tradisi mereka, Sabat dimulai dari terbenamnya matahari di hari Jumat hingga terbenamnya matahari di Sabtu keesokan harinya.

Sementara itu bagi orang Kristen, mereka mengkhususkan hari Minggu sebagai hari untuk ibadah dan istirahat mereka.

Namun seiring berjalannya waktu, dua hari itu, Sabtu dan Minggu diamini sebagai hari yang digunakan untuk beristirahat dari rutinitas pekerjaan.

Baca juga: Bagaimana Sejarahnya Sabtu dan Minggu Menjadi Akhir Pekan?


Waktu istirahat pekerja

Dimulai pada abad ke-18 dan 19 di Inggris. Para pekerja meminta waktu untuk beristirahat lebih lama di tengah kondisi kerja yang keras, di era industrialisasi.

Sementara itu melansir BBC, adanya Sabtu dan Minggu sebagai akhir pekan berangkat dari kebiasaan orang Babilonia 4.000 tahun lalu.

Mereka meyakini 7 planet yang membentuk tata surya membuat nomor tersendiri yang dianggap begitu suci sehingga memengaruhi penentuan hari bagi penduduk di Babilonia.

Konsep ini akhirnya juga ditemukan pada masyarakat di Timur Tengah dan Eropa.

Pada abad ke-19 di Inggris, Minggu diyakini sebagai hari yang suci sehingga diharapkan tidak digunakan untuk bekerja.

Konsep ini meyakini orang-orang yang menghabiskan waktu luang mereka di hari itu untuk hal-hal bersifat spiritual adalah sesuatu yang mulia.

Namun, para pekerja di era itu juga masih menjadikan Senin sebagai hari libur sebagai sebuah tradisi dan tidak ada alasan religius untuk hal ini.

Baca juga: Daftar Hari Besar Nasional Desember 2022, Ada Libur atau Tanggal Merah?

 

Konsep 5 hari kerja

Menetapkan Minggu dan Senin sebagai libur kerja, ternyata tidak mendatangkan keuntungan bagi industri. Sebaliknya, produktivitas kerja justru menurun.

Akhirnya, para pemilik pabrik berinisiatif menukar libur di hari Senin menjadi hari Sabtu, tapi hanya setengah hari.

Artinya pada hari Sabtu pekerja tetap masuk bekerja, namun tidak dalam waktu penuh. Dengan begitu, ketika Senin tiba para pekerja bisa memiliki pikiran dan semangat yang penuh.

Seiring berjalannya waktu, hari libur tidak hanya setengah hari Sabtu dan hari Minggu, namun di dua hari itu secara penuh, utuh.

Hal itu pula salah satunya alasan pertandingan sepak bola di negara-negara Eropa dimainkan pada Sabtu dan Minggu sebagai hiburan kelas pekerja. 

Sebagaimana disebutkan di awal, Jumat petang hingga Sabtu petang adalah hari Sabat bagi kaum Yahudi, sementara Minggu adalah hari suci bagi umat Kristiani.

Baca juga: Sejarah Vespa, dari Produsen Pesawat Tempur hingga Bikin Skuter

Akhirnya, di perkenalkan lah konsep bekerja 5 hari dalam sepekan.

Misalnya Henry Ford, pendiri Ford Motor Company, ia menjadikan Sabtu dan Minggu sebagai hari libur bagi para karyawannya di tahun 1962.

Ia juga menetapkan jam kerja dalam sepekan, yakni 40 jam.

Waktu libur itu selain bisa digunakan untuk beristirahat juga diyakini bisa menjadi kesempatan untuk para pekerja membelanjakan uangnya membeli produk konsumsi sehingga perputaran uang tetap terjadi.

Amerika Serikat secara resmi mengadopsi sistem lima hari di tahun 1932. Ini dimaksudkan untuk melawan pengangguran yang terjadi akibat adanya depresi hebat.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Lengkap Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi