Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Baru Sesar Cugenang Pascagempa Cianjur, Ini Wilayah yang Dilaluinya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Ilustrasi Gempa Bumi
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya patahan tanah yang baru muncul pascagempa Cianjur Jawa Barat.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, sesar tersebut merupakan sesar baru yang diidentifikasi oleh BMKG.

“Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG,” ungkap Dwikorita dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Sesar itu teridentifikasi setelah dilakukan analisis focal mechanism dan sebaran titik gempa-gempa susulan, analisis citra satelit dan foto udara, serta survei lapangan secara detail oleh BMKG terhadap pola sebaran dan karakteristik surface rupture (retakan/rekahan permukaan tanah).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudian, sebaran titik longsor, kelurusan morfologi, dan pola sebaran kerusakan bangunan, maka disimpulkan bahwa gempa Cianjur disebabkan oleh sesar baru Cugenang.

Baca juga: Mengenal Sesar Cugenang, Patahan Baru yang Diidentifikasi BMKG Usai Gempa Cianjur

Wilayah yang membentang sesar Cugenang

Dwikorita memaparkan, Sesar Cugenang membentang sepanjang kurang lebih 9 kilometer dan melintasi sedikitnya 9 desa.

Rinciannya, ada delapan desa di antaranya termasuk Kecamatan Cugenang, dan satu desa berlokasi di dalam wilayah Kecamatan Cianjur.

Adapun nama-nama desa yang tercakup di Sesar Cugenang, yakni:

  1. Desa Ciherang
  2. Desa Ciputri
  3. Cibeureum
  4. Nyalindung
  5. Mangunkerta
  6. Sarampad
  7. Cibulakan
  8. Desa Benjot
  9. Desan Nagrak, yang berlokasi di dalam wilayah Kecamatan Cianjur.

Area sesar seluas kurang lebih 9 kilometer persegi tersebut dinyatakan sebagai zona berbahaya untuk dihuni karena rawan gempabumi.

Oleh karena itu, warga setempat diminta untuk segera mengungsi.

“Karena Sesar Cugenang adalah sesar aktif, maka rentan kembali mengalami pergeseran atau deformasi, getaran dan kerusakan lahan, serta bangunan," ucap Dwikorita.

"Area sepanjang patahan harus dikosongkan dari peruntukkan sebagai permukiman, sehingga jika terjadi gempabumi kembali di titik yang sama, tidak ada korban jiwa maupun kerugian materil,” imbuhnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sesar dan Jenis-jenisnya...

Penjelasan BMKG

Dwikorita menyampaikan, penemuan atau penetapan zona patahan baru ini sangat vital dalam mendukung proses rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai bangunan yang terdampak gempa, November 2022.

Ia mengatakan, jangan sampai dalam prosesnya, rumah warga maupun berbagai fasilitas umum dan sosial lainnya kembali didirikan di jalur gempa tersebut.

Namun demikian, area tersebut bukan berarti tidak bisa dimanfaatkan.

Ia menambahkan, area yang berada di jalur Sesar Cugenang tetap bisa dimanfaatkan untuk keperluan pertanian, kawasan konservasi, dan lahan resapan.

Selain itu, bisa juga dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan konsep ruang terbuka tanpa bangunan permanen.

“Poin utamanya, area lintasan Sesar Cugenang terlarang untuk bangunan tempat tinggal maupun bangunan permanen lainnya,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi