Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Alopecia? Ini Gejala, Penyebab, hingga Pengobatannya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Alex Papp
Ilustrasi Alopecia Aerata
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Alopecia atau kebotakan mungkin sudah tidak asing didengar.

Penyakit ini bisa diidap oleh siapa saja dan di segala usia.

Kerontokan rambut di kepala bukan hanya menjadi fokus pada penyakit ini, tetapi juga pada rambut lainnya, seperti alis, bulu mata, bulu hidung, ketiak, kumis dan janggut.

Sebagian orang mungkin merasa kaget saat rambutnya mengalami kerontokan, tetapi tidak tahu penyakit apa yang mengidapnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut penjelasan soal apa itu alopecia, gejala, penyebab, hingga pengobatannya:

Baca juga: Apakah Penyakit Alopecia Areata Bisa Disembuhkan?

Apa itu alopecia?

Dilansir dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, alopecia juga dikenal dengan sebutan alopecia areata.

Alopecia areata adalah kebotakan atau kerontokan rambut yang disebabkan oleh penyakit autoimun.

Sederhananya, sistem imun menyerang folikel rambut.

Dampaknya, folikel rambut yang diserang akan mengecil dan berhenti memproduksi rambut secara bertahap yang akhirnya membuat penderitanya mengalami kerontokan.

Umumnya, alopecia menyerang sel rambut yang ada di kepala.

Baca juga: Komposisi Sampo yang Bermanfaat dan Merugikan Rambut, Apa Saja?

Gejala alopecia

Tanda atau gejala yang dialami pada penderita alopecia adalah kerontokan rambut tidak disertai rasa sakit.

Selain itu, gejala lainnya meliputi:

Alopecia juga memiliki beberapa tipe, seperti kebotakan yang menyeluruh di satu tempat.

Misalnya, area kepala saja dinamakan Alopecia areata totalis.

Sedangkan jika kebotakan terjadi di seluruh tubuh yang ditumbuhi rambut, maka disebut dengan Alopecia areata universalis.

Kuku penderita alopecia juga mengalami perubahan seperti terlihat kemerahan hingga terasa kasar dan tipis.

Baca juga: Masih Muda tetapi Rambut Sudah Beruban? Ini Penyebabnya

Penyebab alopecia

Dikutip dari Mayoclinic, beberapa ilmuwan meyakini bahwa ada beberapa penyebab umum terjadinya alopecia.

Berikut perinciannya:

1. Riwayat keluarga (keturunan)

Penyebab rambut rontok yang paling umum adalah kondisi keturunan yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Kondisi ini disebut androgenic alopecia, kebotakan pola pria dan kebotakan pola wanita.

Kondisi ini biasanya terjadi secara bertahap dan dalam pola yang dapat diprediksi, garis rambut yang surut dan bintik-bintik botak pada pria dan penipisan rambut di sepanjang ubun-ubun kepala pada wanita.

2. Perubahan hormon dan kondisi medis

Berbagai kondisi dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen atau sementara, termasuk perubahan hormonal akibat kehamilan, persalinan, menopause, dan masalah tiroid.

3. Obat dan suplemen

Rambut rontok bisa menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk kanker, radang sendi, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.

4. Terapi radiasi di kepala

Rambut mungkin tidak tumbuh kembali seperti sebelumnya.

5. Peristiwa yang sangat menegangkan

Banyak orang mengalami penipisan rambut secara umum beberapa bulan setelah kejutan fisik atau emosional. Kerontokan rambut jenis ini bersifat sementara.

6. Gaya rambut dan perawatan

Penataan rambut atau gaya rambut yang menarik rambut Anda dengan kencang, seperti kuncir, dapat menyebabkan jenis kerontokan rambut yang disebut alopecia traksi.

Selain itu, melakukan perawatan rambut dengan minyak panas dan permanen juga dapat menyebabkan rambut rontok.

Jika jaringan parut terjadi, maka rambut rontok bisa menjadi permanen.

Baca juga: 5 Kebiasaan Makan yang Dapat Menyebabkan Rambut Rontok

Faktor risiko alopecia

Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko kerontokan rambut, termasuk:

  • Riwayat kebotakan pada keluarga dari pihak ibu atau ayah
  • Usia
  • Penurunan berat badan yang signifikan
  • Kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan lupus
  • Mengikat rambut terlalu kencang
  • Nutrisi buruk

Pengobatan alopecia

Dilansir dari My Cleveland Clinic, alopecia areata tidak bisa disembuhkan, namun bisa diobati dan rambut bisa tumbuh kembali.

Dalam banyak kasus, alopecia diobati dengan obat yang digunakan untuk kondisi lain.
Pilihan pengobatan untuk alopecia areata, meliputi:

  • Kortikosteroid

Obat antiinflamasi yang diresepkan untuk penyakit autoimun.

Kortikosteroid dapat diberikan sebagai suntikan ke kulit kepala atau area lain, secara oral (sebagai pil), atau dioleskan (dioleskan ke kulit) sebagai salep, krim, atau busa.

Respons terhadap terapi mungkin bertahap.

  • Rogaine (minoxidil)

Obat topikal ini sudah digunakan sebagai pengobatan untuk pola kebotakan. Biasanya dibutuhkan sekitar 12 minggu perawatan dengan Rogaine sebelum rambut mulai tumbuh.

Obat lain yang digunakan untuk alopecia dengan berbagai tingkat efektivitas termasuk obat yang digunakan untuk mengobati psoriasis dan pemeka topikal (obat yang dioleskan ke kulit dan menyebabkan reaksi alergi yang dapat menyebabkan pertumbuhan rambut).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi