Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disahkan Jadi Panglima TNI, Ini Profil dan Rekam Jejak Yudo Margono

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (13/12/2022).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengikuti rapat paripurna di Gedung DPR pada Selasa (13/12/2022).

Sidang tersebut beragendakan pengesahan dirinya sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Yudo tiba di Gedung DPR pada pukul 09.15 WIB didampingi oleh para stafnya di Angkatan Laut.

Dia mengaku siap mengikuti pengesahan dirinya menjajdi Panglima TNI.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sudah siap, alhamdulillah baik. Persiapan dengan para pendamping," ujarnya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (13/12/2022).

Berikut, adalah profil dan rekam jejak Yudo Margono.

Baca juga: Calon Panglima TNI Pengganti Andika, Sebaiknya Yudo atau Dudung? Ini Kata Pengamat

Profil Yudo Margono

Yudo Margono berasal dari Matra Laut. Yudo merupakan anak petani yang lahir di Madiun, Jawa Timur pada 26 november 1965.

Dia merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) ke-33 pada 1988.

Dilansir dari Kompas.com (26/11/2022), Yudo sempat mengisahkan masa kecilnya dalam acara Serbuan Vaksinasi TNI AL di Balai Samudra, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa, 2 November 2021.

Yudo remaja tumbuh dan mencoba mengadu nasib ke Surabaya dengan modal yang pas-pasan.

Tiada sanak saudara, Yudo tidak mengurungkan niatnya di tanah rantau. Dia bahkan rela tidur di masjid.

Baca juga: DPR Gelar Paripurna Sahkan Panglima TNI Yudo Margono, 21 Anggota Hadir secara Fisik


Rekam jejak Yudo Margono

Yudo mengawali kariernya dari bawah. Dia meniti karier pertamanya sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Rudal di KRI YNS 332 pada 1988.

Memiliki kinerja yang bagus dan bertanggung jawab pada tugas yang diembannya, karier Yudo terus melambung.

Dirinya sempat mengemban tugas sebagai Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahilah 361.

Tak hanya itu, dia juga pernah menjadi komandan KRI Pandrong 801, KRP Sutanto 877, hingga KRI Ahmad Yani 351.

Hingga pada 2004-2008, Yudo dipercaya sebagai Komandan Lanal Tual setelah kesuksesaanya menjabat sebagai komandan di sejumlah kapal perang TNI AL.

Pada 2008-2010, karier Yudo meroket ketika mengemban posisi sebagai Komandan Lanal Sorong.

Dua tahun berikutnya, 2010-2012, Yudo menjabat sebagai Komandan Satkat Koarmatim. Dilanjut menjadi Satkor Koarmatim pada 2011-2012.

Tak sampai disitu, pada 2012-2014, Yudo ditunjuk sebagai Komandan Kolat Armabar.

Pada 2014-2015, suami dari Veronica Yulis Prihayati itu mengemban jabatan sebagai Paban II Opslat Sops Mabesal.

Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Lantamal I Belawan pada 2015-2016, dan Kepala Staf Koarmabar pada 2016-2017.

Baca juga: Profil dan Sepak Terjang Yudo Margono, Calon Kuat Panglima TNI

Menjabat sebagai KSAL

Karier Yudo semakin meroket ketika dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) dan naik pangkat menjadi bintang dua pada 2017-2018.

Tak berselang lama, dia menjabat Panglima Komando Armada RI Wilayah Barat (Pangarmabar) pada 2018.

Dilansir dari Kompas.com (29/11/2022), saat itu Yudo bersama dengan timnya berhasil menemukan black box Lion Air yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Pencapaian itu membuat namanya menyita perhatian publik.

Setelah itu, Yudo Margono menjabat sebagai Panglima Kogabwilhan I pada 24 September 2019.

Jabatannya sebagai Pangkogabwilhan I itu membuat karier Yudo makin moncer dan membawanya menduduki jabatan sebagai KSAL.

Yodu ditunjuk sebagai KSAL ke-27 mulai 20 Mei 2020.

Baca juga: Disahkan sebagai Panglima TNI Hari Ini, Yudo Margono: Alhamdulillah...

Harta kekayaan Yudo Margono

Dilansir dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudo memiliki harta sebesar Rp 17,9 miliar.

Mayoritas hartanya itu berupa tanah dan bangunan senilai Rp 10.450.959.000.

Yudo juga memiliki 51 properti yang tersebar di sejumlah daerah, seperti Bogor, Madiun, Surabaya, Sorong, Bekasi, Tangerang, Cirebon.

Harta kekayaan jenis alat transportasi yang dimiliki Yudo senilai Rp 1.630.000.000 yang terdiri dari:

  • Toyota Fortuner seharga Rp 300.000.000
  • Mitsubishi Pajero Sport seharga Rp 310.000.000
  • Toyota Alphard seharga Rp 1.000.000.000
  • Dua buah sepeda motor.

Yudo juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 365.000.000, serta kas, dan setara kas sebesar Rp 5.524.129.086.

(Sumber: Nicholas Ryan Aditya, Retia Kartika Dewi | Editor: Icha Rastika, Rendika Ferri Kurniawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi