Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentara Nasional Indonesia
Bergabung sejak: 17 Mei 2022

Indonesian Air Force Officer, and International Relations Enthusiast

Elektrifikasi di Bidang Pertahanan, Mungkinkah?

Baca di App
Lihat Foto
(Tim Media Prabowo Subianto)
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di sela pameran Indo Defence 2022 di Jakarta Internasional Expo, Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Editor: Egidius Patnistik

ERA elektrifikasi kini memasuki hampir semua lini dalam kehidupan masyarakat. Yang paling umum dibicarakan saat ini tidak jauh dari topik transportasi publik, seperti pemanfaatan electric vehicle (EV) dan segala bentuk fasilitas pendukungnya.

Isu lingkungan merupakan faktor pendorong utama yang semakin menggencarkan elektrifikasi di berbagai bidang. Alasannya, tentu karena manusia tidak lagi bisa bergantung pada sumber energi fosil yang termasuk dalam non-renewable resources, serta bagian dari solusi pencemaran lingkungan dan global warming.

Dalam rangka mendukung elektrifikasi di berbagai sektor, beberapa bulan lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan Inpres Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electic Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Baca juga: Elektrifikasi Kendaraan dan Keadilan Energi

Tentunya, hal itu berlaku untuk seluruh instansi, tak terkecuali Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jokowi bahkan juga menginstruksikan khusus agar TNI ikut mendorong pemanfaatan program konversi, dengan mengubah kendaraan dinas berbahan bakar minyak menjadi kendaraan dinas listrik berbasis baterai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan mengenai konversi itu sebenarnya telah diterbitkan Kementerian Perhubungan, yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2020 untuk konversi sepeda motor dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2022 untuk konversi kendaraan selain sepeda motor.

TNI mulai merespon cepat instruksi tersebut secara bertahap. TNI Angkatan Laut misalnya, berencana memulai menggunakan mobil dinas listrik pada tahun 2023.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono, pada September 2022 mengatakan bahwa pihaknya akan terlebih dahulu mengecek ketersediaan kendaraan listrik di Indonesia. KSAL mengemukakan, penggunaannya nanti akan disesuaikan dengan kepangkatan perwira.

Hal ini diharapkan juga dapat diikuti oleh berbagai instansi, maupun lembaga pemerintahan lainnya. Beberapa pihak menganggap bahwa kendaraan listrik adalah sebuah keniscayaan di masa depan. Semua kendaraan tentu akan berubah menjadi EV, baik itu mobil, motor, bus dan transportasi darat lainnya.

Akan tetapi timbul pertanyaan unik tentang bagaimana nasib alutsista kendaraan taktis milik TNI di masa depan: mungkinkan akan berubah menjadi listrik juga? Bila ditanya mungkin atau tidak, tentunya jawabannya adalah sangat mungkin.

Motor listrik memiliki karakteristik yang khas. Salah satu yang menarik perhatian adalah sifatnya yang zero emission, serta memiliki torsi yang besar. Besarnya tenaga torsi dari motor listrik ini, yang tentu jauh bila dibandingkan Internal Combustion Engine (ICE), dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan daya akselerasi yang lebih spontan bagi kendaraan, tak terkecuali pada kendaraan tempur taktis yang tidak terlalu mementingkan top speed.

Konversi mesin tentunya tidak hanya dapat dilakukan pada berbagai kendaraan dinas, tetapi juga kendaraan taktis TNI seperti kendaraan pengangkut pasukan maupun senjata-senjata berat. Meskipun demikian, layaknya kendaraan listrik pada umumnya, fasilitas pendukung dalam penggunaan maupun proses konversinya juga perlu untuk diperhatikan.

Perkembangan di AS

Amerika Serikat (AS) sepertinya akan memulai tren elektrifikasi alutsista taktis melalui Angkatan Darat-nya, yang memulai penggunaan kendaran listrik tempur dari Canoo. Canoo merupakan perusahaan startup dari AS yang mulai mengembangkan berbagai terobosan pada teknologi kendaraan listrik yang berlokasi di beberapa wilayah, antara lain Arkansas, Oklahoma, Texas, Michigan, dan California.

Militer AS terus menunjukkan minat pada kendaraan listrik dengan menggunakan Canoo Light Tactical Vehicle (LTV) yang dikembangkan secara khusus. Canoo LTV memiliki konfigurasi kabin tunggal serta dilengkapi ban berukuran 32 inci dengan ground clearance cukup tinggi yang cocok digunakan untuk segala medan.

Dapur pacu kendaraan tempur pasukan AS ini dilengkapi dengan sistem penggerak All-Wheel Drive (AWD) yang menghasilkan tenaga hingga 600 hp. Pembuat mobil ini tidak menjelaskan secara spesifik informasi kendaraan taktis ini, kendati demikian Canoo memastikan bahwa model LTV ini dapat bertahan di lingkungan yang ekstrem dan memiliki kemampuan kamuflase saat berada di medan tempur.

Canoo LTV juga dirancang agar tahan lama dan melindungi penumpang serta ketahanan baterai dalam berbagai kondisi ekstrem. Model ini juga menggunakan karbon Kevlar untuk kekuatan bodi, serta bagian belakangnya dapat dikonversi dari bentuk pick-up menjadi truk atau kendaraan kargo untuk membawa peralatan tempur.

Baca juga: Raker dengan Kemenperin, Komisi VII Soroti Pengembangan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Bahkan pada 2021, perusahaan teknologi Inggris QinetiQ, telah menjalin kemitraan dengan produsen otomotif Amerika AM General dalam mengembangkan sistem motor penggerak listrik hibrid untuk diintegrasikan ke dalam kendaraan militer multi-purpose Humvee mereka.

Menurut kedua perusahaan itu, kerjasama tersebut akan menjajaki berbagai teknologi elektrifikasi yang dapat dimanfaatkan untuk kendaraan militer berbasis darat. Hal ini diharapkan dapat mengoptimalisasi performa kendaraan dan melakukan dekarbonisasi pada tiap operasi militer yang dilakukannya.

Bagaimana di Indonesia?

Dalam merespon tren tersebut, Indonesia sebagai negara dengan kekuatan militer yang cukup besar saat ini tentunya juga tidak mau ketinggalan. Pada perhelatan Indo Defence Expo & Forum tahun 2022, salah satu perusahaan manufaktur alutsista yang terdaftar di Kementerian Pertahanan, PT Sentra Surya Ekajaya (SSE), menargetkan produksi kendaraan tempur bertenaga hibrid atau semi elektrik pada akhir 2023.

Perusahaan subholding dari PT Indo Pacific Communication and Defence (IPCD) itu menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan salah satu upaya untuk menjawab tantangan zaman terkait dengan elektrifikasi kendaraan, tidak terkecuali bagi kendaraan atau alutsista untuk militer.

Tentunya pengembangan kendaraan ini di masa depan akan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari hibrid hingga full electric.

Tidak ketinggalan, PT Pindad mulai melakukan hal yang sama pada 2021 dengan memperkenalkan produk MotoEV. Pindad mencoba mengembangkan produk MotoEV ini sebagai kendaraan multi-purpose sehingga bisa digunakan di segala medan secara maksimal baik di bidang pertahanan, industri, ataupun bidang-bidang lainnya yang membutuhkan mobilisasi cepat dengan efisiensi energi serta ramah lingkungan.

MotoEV adalah motor listrik dengan kekuatan 5 kW, menggunakan baterai lithium dengan waktu charging sekitar 3-4 jam, dan dapat menempuh jarak tempuh hingga 100 km dalam satu kali pengisian baterai, serta memiliki kecepatan maksimal hingga 120 km/jam.

PT Len Industri baru-baru ini juga turut membantu pengadaaan kendaraan listrik TNI AD, AL, dan AU untuk penggunaan taktis dengan menyediakan 6.000 unit sepeda motor listrik militer (electric tactical). Pasokan unit motor electric tactical dari PT Len Industri ini juga sebagai wujud komitmen Indonesia, melalui Kementerian Pertahanan, untuk mendorong kemandirian nasional melalui sektor industri pertahanan.

Dengan semakin meluasnya tren elektrifikasi, tidak hanya pada bidang otomotif tetapi juga pertahanan, dapat dipastikan bahwa dunia akan semakin dekat dengan berbagai teknologi ramah lingkungan di berbagai bidang. Kalkulasi dan strategi dalam pemanfaatan teknologi elektrifikasi di bidang pertahanan pun mutlak untuk diperhitungkan, mengingat sumber daya dan kelangsungan operasional pertahanan Indonesia juga tergantung pada non-renewable resources, seperti energi minyak bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi