Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Saksi Ahli Sidang Ferdy Sambo soal Tes Poligraf dan DNA

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / IRFAN KAMIL
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang digelar Rabu (14/12/2022), menghadirkan sejumlah saksi ahli.

Tercatat ada enam saksi ahli, yakni ahli poligraf dari Polri Aji Febrianto Ar-Rosyid, ahli balistik dari Puslabfor Polri Arif Sumirat, Fira Sania dan Irfan Rofik selaku ahli DNA, Heri Priyanto selaku ahli digital forensik dan Sirajul Umum yang membantu olah tempat kejadian perkara (TKP)

Namun, hanya keterangan dua saksi ahli yang disiarkan secara umum.

Berikut sederet keterangan saksi ahli terkait kasus pembunuhan Brigadir J, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Akui Dititipkan Pertanyaan Penyidik, Ahli Poligraf Dicecar Penasihat Hukum Ferdy Sambo

Hasil uji poligraf

Dalam sidang tersebut, ahli poligraf dari Polri Aji Febrianto Ar-Rosyid mengungkapkan hasil tes poligraf dari para terdakwa.

Aji menuturkan, hasil plus berarti terindikasi jujur, sementara minus terindikasi bohong. Dari hasil tes poligraf hanya kesaksian Ricky dan Richard yang dinilai jujur berdasarkan tes poligraf tersebut.

Sementara dua kali uji poligraf yang dilakukan terhadap Kuat Ma'ruf memberikan hasil berbeda.

Kuat terindikasi jujur ketika menjawab pertanyaan 'Kamu memergoki persetubuhan Ibu PC (Putri Candrawathi dan Yosua?'.

Sementara ia terindikasi berbohong saat menjawab pertanyaan 'Apakah kamu melihat Sambo menembak Yosua?' dengan jawaban tidak.

Baca juga: Ahli Poligraf Sebut Kuat Maruf Terindikasi Berbohong Tak Melihat Ferdy Sambo Tembak Brigadir J

Akurasi 93 persen

Aji menuturkan, tes poligraf untuk mendekteksi kejujuran keterangan seseorang memiliki akurasi 93 persen.

"Poligraf adalah aktivitas pemeriksaan dengan menggunakan alat poligraf untuk menentukan seseorang itu apakah teridentifikasi bohong atau jujur, Yang Mulia," terang Aji dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).

"Apakah poligraf ini mempunyai ketepatannya? Berapa persen?" tanya Hakim Wahyu.

"Sesuai jurnal yang dikeluarkan Asosiasi Poligraf Amerika, untuk teknik yang kita gunakan itu memiliki keakuratan di atas 93 persen," ujar Aji.

Menurutnya, pemeriksaan ini dilakukan karena adanya permintaan penyidik di Bareskrim Polri.

Baca juga: Hasil Tes Poligraf Sambo Minus 8, Putri Candrawathi Minus 25, Ahli: Terindikasi Berbohong

Hasil tes DNA di senjata

Penasihat hukum terdakwa Kuat Ma'ruf, Irwan Irawan mengatakan, tak ada DNA sidik jari Ferdy Sambo di senjata Glock-17 atau senjata miliki Brigadir J.

Hal ini berdasarkan keterangan ahli DNA dari Polri Fira Sania yang turut hadir dalam sidang tersebut.

"Tidak terbaca (DNA) FS (Ferdi Sambo) tidak ada. Hanya tiga orang yang terbaca di Glock-17 yang diserahkan itu," ujar Irwan, Rabu.

"Di HS juga tidak terbaca. Hanya DNA Yosua yang ada di HS. Jadi Pak FS tidak ada DNA-nya di situ," terang dia.

Menurutnya, senjata Glock-17 itu hanya terekam DNA dari Bharada E, Agus Nurpatria, dan Kombes Susanto tanpa Ferdy Sambo.

Agus Nurpatria dan Susanto sebelumnya sempat memegang senjata itu usai penembakan terjadi.

(Sumber: Kompas.com/Irfan Kamil | Editor: Dani Prabowo, Diamanty Meiliana, Bagus Santosa)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi