KOMPAS.com - Perancis akan bertemu Argentina di laga pamungkas Piala Dunia Qatar 2022 di Lusail Iconic Staidum, Minggu (18/12/2022).
Kepastian itu didapat setelah Tim Ayam Jago berhasil menumbangkan Maroko di babak semifinal dengan skor 2-0 pada Kamis (15/12/2022).
Meski Perancis atau Argentina berpeluang memenangi ajang 4 tahunan ini, salah satu dari keduanya tidak bisa menyimpan trofi Piala Dunia yang asli.
Pasalnya, ada aturan dari FIFA yang melarang trofi Piala Dunia yang dinamai Jules Rimet itu untuk dimiliki oleh negara pemenang Piala Dunia.
Baca juga: Makna di Balik Membungkuknya Pelatih Jepang Usai Tersingkir dari Piala Dunia
Baca juga: Penganut Bumi Datar Usul Trofi Piala Dunia Diubah, Seperti Ini Bentuknya
Lalu, apa alasan di balik pelarangan ini?
Alasan Jules Rimet disimpan lagi oleh FIFA
Dikatakan bahwa masalah keamanan dan integritas Jules Rimet begitu krusial setelah trofi ini berada dalam ancaman beberapa kali.
Salah satunya terjadi ketika invasi Mussolini dan Nazi membuat takut Wakil Presiden FIFA, Ottorino Barassi.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Jersey Jepang, dan Anime Blue Lock...
Barassi yang memegang Jules Rimet lantas mengambilnya dari bank penyimpanan di Italia demi alasan keamanan.
Kemudian, ia menyembunyikan trofi tesebut di kotak sepatu yang terletak di bawah tempat tidur.
Tak hanya itu, keamanan Jules Rimet menjadi pertanyaan banyak kalangan ketika trofi ini dirampok pada 1966.
Baca juga: Sejarah Piala Dunia Pertama: Kapan, di Mana, dan Siapa Pemenangnya?
Jules Rimet dicuri di Brasil
Perampokan terhadap Jules Rimet terjadi sebelum Piala Dunia 1966 bergulir dan untungnya ditemukan oleh anjing bernama Pickles.
Pickels menemukan Jules Rimet satu minggu setelah raib, dan ditinggalkan begitu saja di tempat sampah dalam kondisi sudah terbungkus koran.
Perampokan terhadap Jules Rimet di Inggris sebenarnya dikecam oleh pimpinan Federasi Sqepakbola Brasil (CBD), Abrain Tebel.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Piala Dunia Pertama Digelar di Uruguay
Ia mengatakan, pencurian serupa tak akan terjadi di Inggris karena orang di negaranya, termasuk pencuri, sangat menghormati sepak bola.
Akan tetapi, perkataan Tebel akhirnya menjadi bumerang karena Jules Rimet raib di negaranya sendiri setelah dicuri pada 1983.
Jules Rimet bisa mendarat di Brasil usai FIFA menetapkan aturan bahwa negara yang 3 kali menjuarai Piala Dunia bisa menyimpan trofi ini.
Baca juga: Mengapa Sepak Bola Kerap Diwarnai Kerusuhan?
Sejak saat itu, Jules Rimet tersimpan di Brasil, tepatnya di bawah pengawasan CBD ketika Brasil Negeri Samba juara Piala Dunia pada 1970.
Sayangnya, Jules Rimet yang dicuri setelah Brasil juara Piala Dunia pada 1970 belum ditemukan hingga saat ini.
Ada spekulasi yang berkembang bahwa trofi tersebut sudah dilebur oleh pencuri sehingga wujud aslinya tidak diketahui lagi.
Karena keamanan Jules Rimet begitu krusial, FIFA hanya memamerkan trofi yang asli dalam beberapa kesempatan.
Apabila Piala Dunia selesai digelar, Jules Rimet kembali disimpan di markas FIFA yang berada di Zurich, Swiss.
Baca juga: Sederet Tragedi Suporter Sepak Bola di Indonesia
Sejarah Jules Rimet
Dilansir dari Kompas.com, lahirnya Jules Rimet pastinya tidak bisa dilepaskan dari digelarnya Piala Dunia pertama di Uruguay pada 1930.
Piala Dunia edisi pertama ini dimenangi Uruguay setelah mengandaskan Argentina dengan skor 4-2.
La Celesete lantas diberi trofi Piala Dunia yang dulunya bernama Victoria. Nama ini mempunyai arti kemenangan.
Baca juga: Ranking Terbaru FIFA: Timnas Indonesia Naik 10 Peringkat, Jadi Posisi Berapa?
Namun, nama trofi Piala Dunia diganti menjadi Jules Rimet pada tahun 1946 sesuai nama Presiden FIFA, Jules Rimet.
Nama itu diberikan sebagai penghormatan kepada Jules Rimet yang menjadi penggagas Piala Dunia pertama.
Dulunya, Jules Rimet berbentuk oleh sosok bersayap atau Dewi Kemenangan menurut mitologi Yunani dengan cangkir segi delapan.
Namun, bentuknya diubah menjadi dua sosok manusia yang terlihat memegang bumi dan trofi ini dilapisi emas 18 karat beralaskan perunggu.
Baca juga: Bahaya Gas Air Mata dan Larangan FIFA soal Penggunaannya di Stadion