KOMPAS.com - Inspektur Polisi Satu (Iptu) Umbaran Wibowo, yang baru saja dilantik sebagai kapolsek di Blora, Jawa Tengah ramai dibicarakan.
Bukan tanpa sebab, sebelum menduduki jabatan sebagai kapolsek, selama 14 tahun Umbaran Wibowo dikenal sebagai wartawan stasiun televisi.
Setelah belasan tahun bekerja sebagai wartawan, tiba-tiba Umbaran Wibowo dilantik menjadi Kapolsek Kradenan yang sebelumnya dijabat AKP Lilik Eko Sukayono.
Sebagai wartawan Umbaran Wibowo ini tak main-main, di tercatat di Dewan Pers sebagai wartawan madya.
Baca juga: Heboh Umbaran Wibowo, Sebelumnya Wartawan Tiba-tiba Jadi Kapolsek
Penjelasan pengamat intelijen
Terkait kehebohan ini, pengamat intelijen Ridlwan Habib menduga, Umbaran Wibowo termasuk dalam model anggota intelijen planted agent atau agen yang ditanam.
Menurut Ridlwan, planted agent biasanya ditanam di sebuah institusi dengan jangka waktu yang lama. Bahkan bisa sampai seumur hidup.
"Kalau 14 tahun saya kira (Umbaran Wibowo) planted agent itu," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: Mengenal Intel, Polisi Tak Berseragam Mata dan Telinga Satuan Polri
Termasuk sebagai wartawan, penempatan anggota intelijen dengan model planted agent memang bisa dilakukan.
Namun demikian, kata dia, hanya Polri yang bisa menjelaskan mengapa pimpinan menugaskan Umbaran Wibowo menyamar sebagai profesi tersebut.
"Misalnya ditanam dalam profesi pengusaha, dalam profesi jurnalis, macam-macam, banyak sekali profesi bisa ditanamkan," ungkap Ridlwan.
Baca juga: Analisis Peneliti Intelijen soal Fenomena Bjorka, Harus Segera Diantisipasi secara Serius?
Kebutuhan operasi
Ia menerangkan, model penempatan anggota intelijen bukan hanya planted agent, ada juga yang namanya tactical agent.
Tactical agent merupakan penempatan anggota intelijen dalam jangka waktu yang cepat.
"Misalnya hanya dalam 1 bulan atau dalam 2 minggu sesuai dengan kebutuhan operasi. Contoh yang tactical agent misalnya tukang bakso," jelas Ridlwan.
"Penyamaran dalam pengamanan operasi G20, itu kan cuma 2 minggu," tuturnya.
Baca juga: Data Badan Intelijen Negara Disebut Bocor di Medsos, Ini Kata BIN
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.