Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Tren Makan Beras Mentah di TikTok, Ini Bahayanya Menurut Ahli Gizi

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Tangkapan layar tren makan beras mentah yang lagi ramai di media sosial, TikTok.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video perihal makan beras mentah dari beberapa content creator viral di media sosial, TikTok.

Beberapa akun yang memposting konten makan beras mentah tersebut adalah ini dan ini yang videonya sudah ditonton dan mendapat likes lebih dari 100.000 kali.

Dalam konten yang diunggah, mereka terlihat melahap beras yang belum dicuci langsung dari bungkusnya.

Baca juga: Download Video TikTok Tanpa Watermark

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konten makan beras ini lantas direspons oleh warganet lain yang mengutarakan pengalaman mereka ketika memakan beras.

"Lebih enaknya tu makan beras mentah kasih garem dikit dicimit2 mantep bgt aku klo beras doang agak kurang pas wkwk," tulis akun @clarist**********.

"Team yang suka makan beras mentah," timpal @xen***.

Baca juga: Ramai soal Keluhan Mahalnya Harga Tiket Kereta untuk Libur Natal dan Tahun Baru, Ini Kata KAI

Baca juga: Viral, Video Cicak Disebut Transparan, Ini Kata Dokter Hewan

Lantas, apakah makan beras seperti yang diunggah beberapa content creator di TikTok tersebut baik untuk kesehatan?

Risiko makan beras

Ahli gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fathsidni buka suara perihal tren makan beras mentah di TikTok ini.

Banun menegaskan bahwa konten yang menampilkan makan beras mentah untuk tidak diikuti dan tidak disebarluaskan.

Pasalnya beras yang belum dimasak berisiko tinggi mengandung bakteri atau mikroba lain.

"Bakteri dan mikroba lainnya kontak dengan beras sepanjang penanganan, mulai dari panen sampai ke (tangan) kita," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (16/12/2022).

"Jadi, sangat berbahaya jika ternyata beras mentah tersebut masih mengandung mikroba ketika dimakan," tambahnya.

Baca juga: 10 Daerah Penghasil Padi dan Beras Tertinggi di Indonesia


Bakteri di beras mentah

Beberapa kandungan berbahaya di beras mentah, kata Banun, salah satunya berasal dari bakteri bacillus cereus.

Kemudian, ada pula bakteri yang mengontaminasi beras dari air yaitu E. coli, jamur, dan kapang yang kemungkinan tumbuh selama masa penyimpanan, dan sisa-sisa pestisida atau insektisida.

"Ada juga disinfektan seperti klorin yang mungkin digunakan untuk menjaga ketahanan beras dari jamur dan meningkatkan efek putih selama proses penyimpanan," jelasnya.

Banun menerangkan, keracunan dapat terjadi jika beberapa kandungan berbahaya di beras tidak dihilangkan dengan baik selama proses persiapan dan pemasakan.

Baca juga: Viral, Video Kekejaman Diduga Dilakukan Kelompok OPM, Ini Penjelasan Polda Papua

Kandungan gizi beras

Terlepas dari risiko kesehatan di balik tren ini, Banun menjelaskan bahwa beras memang mengandung gizi yang baik.

Ia mengatakan bahwa sebagian besar kandungan gizi pada beras adalah karbohidrat.

Dalam hal ini, 100 gram beras giling mengandung sekitar 24 persen (77,1 gram) karbohidrat, 14 persen protein (8,4 gram), dan beberapa vitamin.

Vitamin yang terkandung di dalam beras, seperti vitamin B3, vitamin B1, serat dan mineral seperti kalsium, fosfor dan zat besi.

Baca juga: Benarkah Cuci Hidung dengan Larutan NaCl Bisa Membersihkan Virus dan Bakteri?

Tetapi, kandungan tersebut dapat dirasakan apabila bahan pangan ini dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Banun mengingatkan bahwa beras yang belum dimasak mengandung lektin atau protein yang mengikat karbohidrat.

Kandungan ini, kata Banun, adalah zat antinutrisi yang tidak dapat dicerna dan dapat menghambat metabolisme makanan di dalam tubuh.

"Jadi konsumsi lektin dalam frekuensi sering dan banyak justru berdampak buruk bagi metabolisme kita," tandasnya.

Baca juga: Benarkah NaCl Bisa Bersihkan Virus dan Bakteri di Hidung?

Imbauan ahli gizi

Mengingat tren makan beras di TikTok berisiko bagi kesehatan, Banun mengingatkan agar warganet lebih kritis terhadap konten yang mereka lihat di media sosial.

Pastikan juga untuk mencari tahu kebenaran dari konten yang diposting dari para ahli, seperti dokter atau ahli gizi dalam bidang pangan.

"Sehingga tidak langsung mempercayai informasi di media sosial yang sedang viral," pungkasnya.

Baca juga: Penjelasan Kadispenal soal Flyer Larangan Penggunaan TikTok, Smule, dan Bigo Live bagi Personel TNI AL

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Polemik Beras Impor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi