Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot MH370 Diduga Kuat Sengaja Jatuhkan Pesawat, Ini Analisisnya...

Baca di App
Lihat Foto
Joshua Paul/AP
Sebuah mural untuk mengenang tragedi hilangnya Malaysia Airlines MH370 di pinggiran kota Kuala Lumpur, Malaysia.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Keberadaan pesawat milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 masih menjadi misteri hingga hari ini.

Setelah dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014 yang lalu, belum ada kepastian di mana bangkai pesawat beserta awak dan penumpangnya berada.

Namun, ada satu dugaan kuat bahwa pesawat tersebut sengaja dijatuhkan oleh sang pilot, Zaharie Ahmad Shah, menuju lautan.

Dugaan ini semakin menguat setelah serpihan berupa landing gear atau pintu roda pendaratan dari MH370 ditemukan di Madagaskar bulan lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Hari ini dalam Sejarah: Pesawat MH370 Dinyatakan Alami Kecelakaan, 239 Penumpang Tewas

Baca juga: Sosok Zaharie Ahmad Shah, Pilot Pesawat Malaysia Airlines MH370

Dugaan pesawat sengaja dijatuhkan

Dilansir dari Daily Mail, para ahli mengutarakan bahwa ditemukannya roda pendaratan mengindikasikan bahwa Zaharie sengaja menjatuhkan MH370.

Tujuannya supaya pesawat menjadi lebih cepat tenggelam ketika menghantam laut karena roda pendaratan diturunkan.

Dugaan itu diungkapkan setelah roda pendaratan yang ditemukan di Madagaskar telah teridentifikasi sebagai bagian dari Boeing 777-200.

Baca juga: Ramai Inspeksi Boeing 737, Mengapa Pesawat Bisa Mengalami Keretakan?

Adapun, roda pendaratan tersebut mempunyai ukuran 81 sentimeter dan 71,12 sentimeter.

Ahli mengatakan, Zaharie kemungkinan sengaja mencelakai seisi pesawat lantaran tindakan yang dilakukan tidak mencerminkan pendaratan darurat pesawat yang semestinya di atas air.

Menurut mereka, pilot seharusnya tetap menjaga roda pendaratan dan mempertahankan kecepatan rendah supaya selalu terkendali.

Seperti yang dilakukan pilot asal AS Chesley 'Sully' Sullenberger pada 2009 yang pernah melakukan pendaratan darurat ketika mengemudikan Airbus di sungai Hudson, New York, AS.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tragedi dan Misteri Jatuhnya Malaysia Airlines MH370 di Samudra Hindia

Dibukanya roda pendaratan, kata ahli, tentunya menyebabkan benturan keras bagi pesawat ketika menghantam air.

Akibatnya adalah pesawat menjadi pecah ketika berbenturan dengan air yang pada gilirannya memperkecil peluang untuk bertahan hidup.

"Kombinasi dari kecepatan tinggi yang dirancang untuk memecah pesawat dan roda pendaratan yang diperpanjang yang dirancang untuk menenggelamkan pesawat secepat mungkin menunjukkan maksud yang jelas untuk menyembunyikan bukti kecelakaan," kata ahli.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat MH370 Dipastikan Kecelakaan, 239 Tewas

Dugaan pilot MH370 bunuh diri

Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan MH370 berbelok tajam dari rutenya ke Beijing, China menuju Samudera Hindia.

Tapi, berkembang dugaan bahwa Zaharie mengalami kesepian, kesedihan, termasuk depresi klinis sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidup ketika menahkodai MH370 dari Kuala Lumpur menuju Beijing.

Zaharie yang berusia 53 tahun diduga kuat sebagai otak di balik hilangnya MH370 sebenarnya adalah pilot kawakan di Malaysia Airlines.

Baca juga: Tragedi Hilangnya MH370, Setelah 8 Tahun Puing Ditemukan di Madagaskar

Ia sudah berkeluarga dan memiliki anak, namun sosoknya dikenal sebagai orang yang lantang mengkritik Najib Razak, yang pada saat itu masih menduduki jabatan sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Diduga, ia meluapkan emosi karena tokoh politik yang didukungnya, Anwar Ibrahim, dijatuhi hukuman penjara selama lima tahun setelah dinyatakan bersalah melakukan sodomi.

Ada pula dugaan bahwa Zaharie memiliki masalah keluarga dengan sang istri, Fizah Khan walau rumor ini sudah dibantah oleh keluarga.

Keluarga Zaharie menyebut bahwa sang pilot adalah pria yang cinta keluarga, berbakti, dan menyukai pekerjaannya.

Baca juga: Pernyataan Resmi Boeing terkait Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Simulator pesawat lewati Samudera Hindia

Kepolisian Malaysia yang mengusut kasus ini sempat memeriksa simulator pesawat yang digunakan Zaharie di rumahnya.

Dilansir dari Kompas.com, didapati temuan bahwa ia menjalankan simulasi penerbangan dengan replika Boeing 777 dengan melintasi Samudera Hindia.

Riwayat simulasi ini terekam melalui hard disk komputer yang digunakan untuk software flight simulator.

Baca juga: Puing MH370 Ditemukan di Madagaskar, Kuatkan Teori Pilot Sengaja Jatuhkan Pesawat

Data dari riwayat simulasi Boeing 777 menuju Samudera Hindia sebenarnya sudah dihapus oleh Zaharie pada 3 Februari 2014.

Namun, dengan bantuan FBI, riwayat simulasi yang ditemukan Kepolisian Malaysia dapat dipulihkan.

"Berdasar analisisa forensik yang dilakukan kepada 5 HDD yang diambil dari Flight Simulator yang ada di rumah kapten MH370, kami menemukan rekaman penerbangan yang menuju ke wilayah selatan Samudera Hindia, di antara rekaman jejak penerbangan lainnya di Flight SImulator," kata penyelidik.

Baca juga: Profil Boeing 737-800, Pesawat yang Jatuh di China

Penemuan puing sebelumnya

Sejak MH370 dinyatakan hilang 8 tahun lalu, terdapat 36 puing dari pesawat yang telah ditemukan.

Sebagian besar puing ditemukan oleh pencari rongsokan MH370, Blaine Gibson, asal AS.

36 puing MH370 yang sudah diselamatkan, 19 di antaranya berasal dari Madagaskar yang salah satunya berupa roda pendaratan.

Dilansir dari Sky News, roda pendaratan MH370 sebenarnya sudah ditemukan sejak 2017 lalu.

Penemunya adalah Tataly, nelayan asal Madagaskar yang menemukan puing ini tapi ia tidak menyadari bahwa barang yang ditemukan begitu penting.

Bahkan, istrinya menggunakannya sebagai papan cuci sejak ditemukan pada 2017 di sekitaran rumahnya di semenanjung Antsiraka, Madagaskar.

Baca juga: Mengenal Pesawat Boeing 737-800 yang Jatuh di Iran

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Ramai-ramai Larang Penggunaan Boeing 737 Max 8

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi