Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penemuan Puing MH370 oleh Nelayan Madagaskar, Bertahun-tahun Disimpan dan Dijadikan Papan Cuci

Baca di App
Lihat Foto
AIRNEWSALERTS via TWITTER
Blaine Gibson, pria Australia yang melacak puing pertama dari maskapai Malaysia Airline MH370 yang hilang pada 2014, mengaku telah dibombardir ancaman pembunuhan.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Satu per satu bukti yang mengindikasikan pesawat Malaysia Airlines MH370 sengaja dijatuhkan ke laut mulai bermunculan.

Terbaru, sebuah serpihan dari pesawat Boeing 777-200 ini ditemukan oleh nelayan asal Madagaskar beberapa waktu yang lalu.

Tapi, si penemu tidak langsung melaporkan puing dari pesawat yang dinahkodai Zaharie Shah Aham dan Fariq Abdul Hamid itu kepada otoritas.

Ia malah menyimpan puing MH370 di rumahnya dan tidak dilaporkan selama bertahun-tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puing yang disimpan baru teridentifikasi usai diketahui oleh insinyur asal Inggris Richard Godfrey dan pencari puing MH370 asal AS Blaine Gibson.

Lalu, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Baca juga: Temuan Puing Pintu Landing Gear dan Teori Baru Penyebab Kecelakaan Pesawat MH370

Puing MH370 dijadikan papan cuci

Dikutip dari Daily Mail, puing MH370 yang ditemukan di Madagaskar teridentifikasi sebagai landing gear atau roda pendaratan.

Puing MH370 tersebut mempunyai ukuran sekitar 81,28 centimeter x 72,12 centimeter.

Penemu dari serpihan pesawat nahas ini adalah nelayan asal Madagaskar bernama Tataly.

Ia menemukannya pada 2017 lalu, tepatnya di dekat rumahnya di Semenanjung Antsiraka, Madagaskar.

Puing MH370 terdampar begitu saja di belakang rumah Tataly setelah badai tropis Fernando menerjang.

Sayangnya, puing MH370 yang diangkut oleh Tataly ke rumahnya tidak ia laporkan kepada otoritas setempat.

Padahal, hal tersebut penting untuk mengungkap penyebab MH370 yang dinyatakan hilang sejak 8 Maret 2014 lalu.

Ini artinya Tataly menyimpan puing MH370 di rumahnya selama 5 tahun.

Tataly tidak melaporkan puing MH370 yang ditemukannya lantaran ia tidak menyadari pentingnya benda ini.

Bahkan, ia membawanya ke rumah dan dimanfaatkan sebagai papan cuci oleh istrinya setelah pertama kali ditemukan.

Baca juga: Pilot MH370 Diduga Kuat Sengaja Jatuhkan Pesawat, Ini Analisisnya...

Indikasikan MH370 sengaja dijatuhkan

Dilansir dari Sky News, puing yang disimpan Tataly mengindikasikan bahwa MH370 sengaja dijatuhkan ke laut.

Roda pendaratan MH370 yang rusak mungkin ditembus dari dalam oleh pesawat yang hancur akibat benturan.

Dugaan ini dikemukakan oleh Godfrey dan Gibson dalam sebuah laporan tentang dugaan menghilangnya MH370.

Keduanya mengatakan, roda pendaratan kemungkinan diturunkan saat pesawat menghantam Samudera Hindia bagian selatan pada 8 Maret 2014.

Bahkan, Godfrey dan Gibson juga menyimpulkan MH370 dijatuhkan ke laut dengan kecepatan yang tinggi.

"Fakta bahwa kerusakan terjadi dari sisi interior ke sisi eksterior mengarah pada kesimpulan bahwa roda pendaratan diturunkan saat terjadi benturan," kata mereka.

"Yang pada gilirannya mendukung kesimpulan bahwa pilot masih aktif hingga akhir penerbangan."

Baca juga: Sosok Zaharie Ahmad Shah, Pilot Pesawat Malaysia Airlines MH370

Godfrey dan Gibson juga berkesimpulan roda pendaratan sengaja diturunkan untuk menenggelamkan pesawat secepat mungkin.

Adapun MH370 mencatatkan rekor sebagai salah satu kasus penerbangan terburuk setelah dinyatakan hilang 8 tahun lalu.

Pesawat ini seharusnya tiba di Beijing, China setelah lepas landas dari Kuala Lumpur Malaysia pukul 00.41 waktu setempat.

Tapi, tak ada angin tak ada hujan, MH370 dilaporkan putus kontak ketika terbang di Laut China Selatan.

Titik terakhir dari MH370 berada di antara ujung selatan Vietnam dan Pesisir Timur Semenanjung Malaysia.

Dalam hal ini, MH370 membawa 12 awak dan 227 penumpang yang berasal dari 14 negara berbeda yang kesemuanya dinyatakan meninggal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi