KOMPAS.com - Paulo Dybala tertangkap kamera sedang menggunting jaring gawang usai kemenangan timnya di Piala Dunia 2022.
Foto Paulo Dybala gunting jaring gawang itu langsung ramai di media sosial, Twitter.
Dalam sebuah unggahan, disebut bahwa Dybala juga membawa pulang potongan jaring gawang tersebut.
"Dybala is taking the net home with him (Dybala membawa pulang net bersamanya)," tulis @aziz_zgh.
Sebenarnya, gunting jaring gawang bukanlah hal baru di dunia sepak bola. Sejumlah pemain klub sepak bola ternama tercatat pernah melakukan hal tersebut.
Umumnya, gunting jaring gawang ini dijadikan sebagai bentuk selebrasi usai memenangkan laga.
Lantas, bagaimana aturannya?
Baca juga: Argentina Juara Piala Dunia 2022, Berapa Nominal Hadiah yang Dikantongi?
Tidak ada aturan khusus
Pengamat sepak bola Nasional Akmal Marhal mengatakan bahwa gunting jaring gawang sah-sah saja dilakukan oleh para pemain usai merampungkan pertandingan.
Sebab, tidak ada aturan khusus yang melarang aksi tersebut.
"Tidak ada larangan soal selebrasi memotong jaring gawang," ujarnya saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (19/12/2022).
Akmal mengatakan bahwa selebrasi semacam itu sudah menjadi tradisi di dunia sepak bola.
"Bahkan, (gunting jaring gawang) oleh sejumlah pemain dan klub menjadi tradisi," tandas dia.
Sebelum Dybala, pemain sepak bola Rodrigo De Paul juga pernah melakukan hal serupa.
Dia memotong jaring gawang usai mengalahkan Italia dengan skor 3-0 di ajang Finalissima 2022.
Selain itu, bek Barcelona Gerard Pique juga melakukan tradisi ini.
Dalam laga final Liga Champions, Pique memotong jaring gawang usai timnya keluar sebagai juara.
Dilansir dari Independent.co, Pique mengatakan alasannya memotong jaring gawang tersebut.
Dia mengaku bahwa potongan jaring gawang tersebut akan diberikan kepada temannya sebagai hadiah.
Pasalnya, dia harus melewatkan undangan pernikahan itu karena pertandingan internasional Spanyol.
Bagi Pique, tradisi gunting jaring gawang seperti sudah menjadi kebiasaan.
Dia bahkan digadang-gadang menjadi pencetus tradisi potong jaring gawang di dunia sepak bola.
Sejak 2011, tiap kali timnya berhasil meraih juara, dirinya selalu memotong jaring gawang tersebut.
Pada 2011, dia memotong jaring gawang usai memang dalam pertandingan Liga Champions melawan Manchester United.
Kemudian, pada 2012 saat Spanyol memenangkan piala EURO dan pada 2015 ketika Barca memenangkan Liga Champions.
Baca juga: Sejarah Kemenangan Argentina di Piala Dunia, 3 Kali Catatkan Juara
Tradisi memotong jaring
Menurut Opera News, memotong jaring mulanya berasal dari pertandingan bola basket.
Ketika peluit tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, tim bola basket yang menang selalu memotong dan membawa pulang jaring di ring basket.
Dilansir dari New York Times, sejarawan olahraga Tim Peeler mengatakan bahwa tradisi potong jaring pertama kali terjadi pada pertandingan bola basket sekolah menengah Indiana pada 1920-an dan 1930-an.
Tradisi itu berlanjut pada dekade berikutnya, yakni ketika NC State Wolfpack memenangkan Southern Conference Championship pada 1947.
Saat menjadi juara, pelatih Wolfpack Everett Case menyuruh para pemain untuk mengangkatnya sehingga dirinya bisa memotong jaring guna disimpan sebagai kenang-kenangan.
Pada 1980-an, pelatih NC State Jim Valvano dikabarkan meminta para pemainnya berlatih menggunting jaring untuk mengondisikan mental mereka menjadi pemenang.
Bahkan pada 2008, produsen tangga, Werner Co. mulai mensponsori turnamen NCAA dan menyediakan tangga yang digunakan untuk memotong jaring di turnamen.
Hingga kini, tradisi tersebut masih terus dilakukan. Bahkan diadaptasi oleh pemain sepak bola.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.