Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kecelakaan Kereta Teknis di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Tangkapan Layar Akun Twitter @ferry2121.
Kereta teknis milik kontraktor Kereta Cepat Jakarta-Bandung anjlok di area Cipada-Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat, Minggu (18/12/2022). PT Kereta Cepat Indonesia-China tengah melakukan investasinya terkait insiden tersebut.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali mendapat sorotan.

Kali ini, terjadi kecelakaan yang melibatkan kereta teknis dan lokomotif kereta cepat di proyek KCJB tepatnya di Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Minggu (18/12/2022) sore.

Berikut 4 fakta seputar kecelakaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com:

1. Kesaksian warga

Salah seorang warga bernama Ani (55) menceritakan detik-detik kecelakaan tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurutnya, kecelakaan bermula ketika lokomotif kereta cepat berwarna hijau melaju sekitar pukul 16.00 WIB.

Karena pemasangan rel kereta baru sampai lokasi tersebut, lokomotif itu pun melesat keluar lintasan sepanjang 200 meter dari ujung rel.

Lokomotif tersebut kemudian menabrak kereta teknis berwarna kuning yang sedang berada di luar rel kereta.

Baca juga: Ada 6 Korban Kecelakaan Lokomotif Teknis Kereta Cepat, Kemenhub: Pembangunan Dihentikan Sementara

"Setelah keluar lintasan terus nabrak alat berat warna kuning (Kereta Teknis). Setelah itu gelap sama debu sampai enggak kelihatan," kata Ani, Minggu.

Akibat insiden itu, Ani mengaku melihat sejumlah korban diangkut melalui depan rumahnya. Namun, ia tak tahu pasti berapa jumlah korban.

2. Dua WN China tewas

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengatakan, insiden tersebut menelan 6 korban.

Rinciannya, dua orang meninggal dunia, dua orang luka berat, dan dua orang luka ringan.

"Sampai dengan pernyataan ini dibuat, dilaporkan bahwa terdapat 6 korban yang mencakup 2 korban jiwa, 2 korban luka berat, dan 2 korban luka ringan," kata Adita, Senin (19/12/2022).

Adita memastikan, pihaknya telah mengerahkan personel untuk mengidentifikasi kereta teknis tersebut.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut, dua orang yang tewas dalam insiden itu merupakan warga negara asing (WNA) China.

Dalam proyek kereta cepat, kedua korban bertugas sebagai teknisi.

Baca juga: Kecelakaan Lokomotif Teknis Kereta Cepat, Kemenhub: 2 Orang Meninggal

3. Proyek pembangunan dihentikan sementara

Setelah adanya insiden tersebut, Adita memastikan bahwa kegiatan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dihentikan sementara.

Ini dilakukan untuk proses investigasi.

"Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kegiatan pembangunan akan dihentikan sementara untuk dilakukan proses investigasi lebih lanjut," ujarnya.

Nantinya, pemerintah akan melaporkan temuan dan hasil rekomendasi setelah proses investigasi selesai.

Baca juga: Kereta Teknis di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Anjlok, Begini Penjelasan KCIC

4. Sebanyak 18 orang saksi diperiksa

Sementara itu, Polda Jabar telah memeriksa 18 saksi usai terjadi kecelakaan tersebut.

"Saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jabar informasi saya dapat tadi malam kurang lebih 18 orang," kata Dedi.

Ia menjelaskan, semua pihak yang berkaitan dengan insiden itu akan diperiksa, tak terkecuali PT KAI.

Menurutnya, Mabes Polri juga menurunkan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan Inafis untuk menggali menyebab kecelakaan itu.

"Pada hari ini Labfor dari Mabes Polri juga Inafis dari Mabes Polri juga turun untuk mengecek TKP bersama kementerian lembaga terkait menyangkut masalah mencari apa yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut," jelas dia.

Sumber: (Kompas.com/Rahel Nada Chaterine/Bagus Puji Panuntun/Haryanti Puspa Sari | Editor: Dani Prabowo/Pythag Kurniati/Akhdi Martin Pratama)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi