Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Globalisasi Laskar Pelangi Lewat Sepak Bola

Baca di App
Lihat Foto
AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV
Momen selebrasi Kylian Mbappe dalam laga final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Perancis di Stadion Lusail, Doha, Qatar, 18 Desember 2022. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)
Editor: Sandro Gatra

MENYIMAK fakta kontemporer bahwa begitu banyak pesepakbola timnas, apalagi klub sepakbola masa kini terdiri dari beranekaragam ras pada hakikatnya merupakan bukti tak terbantahkan bahwa telah terjadi proses globalisasi laskar pelangi lewat sepakbola.

Pada abad XXI berbagai ras secara Bhinneka Tunggal Ika saling melebur demi membentuk laskar pelangi sepakbola.

Bahwa kakek-nenek moyang Kylian Mbappe berasal dari Kamerun dan Aljazair terbukti sama sekali tidak menghalangi sang superhero menerima gelar Sepatu Emas Piala Dunia 2022 sebagai pahlawan sepakbola bukan Kamerun, bukan Aljazair, tetapi Perancis.

Tanpa peran serta para pesepakbolawan keturunan Afrika, mustahil Perancis bisa menjadi juara dunia.

Dari namanya saja, sang gelandang andalan klub Royal Antwerp, Belgia, yaitu Radja Nainggolan sudah dapat diyakini bukan merupakan keturunan Belgia, namun Indonesia .

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para tokoh legendaris timnas Belanda seperti John Heitinga, Nigel de Jong, dan Ruud Gullit ketiganya adalah warga Belanda keturunan Indonesia.

Bukayo Saka sebagai pencetak gol pertama untuk Inggris pada Piala Dunia 2022 adalah
keturunan suku Yaruba, Nigeria, Afrika.

Fakta bahwa para pelatih timnas Indonesia berasal dari Jerman, Belanda, Austria, Skotlandia, Brasil, Korsel juga merupakan satu di antara sekian banyak bukti proses globalisasi laskar pelangi lewat sepakbola.

Namun proses globalisasi tersebut relatif terbatas pada timnas negara Eropa karena para timnas Asia, semisal Korea Selatan, Iran, Arab Saudi, masih bertumpu pada pemain domestik ketimbang asing.

Anggota kesebelasan nasional Samurai Biru seratus persen pribumi Jepang meski sang penjaga gawang yang menghadang Jerman dan Spanyol adalah juga pribumi, tetapi campuran ayah Amerika dengan ibu Jepang, maka menyandang nama terkesan bukan Jepang, yaitu Daniel Schmidt.

Terkesan oleh kedahsyatan Jepang menaklukkan juara dunia empat kali, Jerman dan sekali juara dunia, Spanyol pada Piala Dunia 2022 maka Indonesia terkesima dan ingin banyak belajar dari Jepang agar bisa lolos babak prakualifikasi untuk ikut berlaga pada Piala Dunia 2026 di Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat.

Namun sampai dengan saat naskah ini ditulis, belum diketahui apakah Indonesia akan meniru Jepang dalam menyusun kesebelasan yang murni pribumi sehingga mampu mengalahkan para juara dunia atau meniru Perancis dalam membentuk laskar pelangi terdiri dari aneka ragam ras sehingga berhasil dua kali nyaris tiga kali menjuarai Piala Dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi