Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tahun Jelajahi Mars, InSight Undur Diri dengan Kirimkan Selfie Terakhir

Baca di App
Lihat Foto
NASA
Selfie terakhir yang diambil penjelajah Mars milik NASA, InSight, diambil pada 24 April 2022.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Robot penjelajah antariksa milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), InSight, secara resmi mengakhiri misi menjelajahi planet merah Mars.

InSight, kependekan dari Interior Exploration Using Seismic Investigations, Geodesy, and Heat Transport, mendarat pertama kali di Mars pada 2018.

Setelah lebih dari empat tahun, seperti dikutip laman NASA, operator InSight di Bumi tak lagi dapat mengontak keberadaan penjelajah ini.

Tercatat, komunikasi terakhir robot penjelajah ini dengan Bumi adalah pada 15 Desember 2022.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengontrol misi di Jet Propulsion Laboratory (JPL) agensi di California Selatan, tidak dapat menghubungi InSight melalui dua upaya berturut-turut.

Hal itu membuat mereka menyimpulkan bahwa baterai bertenaga surya milik InSight telah benar-benar habis.

"Saya menyaksikan peluncuran dan pendaratan misi ini, dan saat mengucapkan selamat tinggal pada pesawat ruang angkasa selalu menyedihkan," kata administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen.

"Sains menakjubkan yang dilakukan InSight patut dirayakan," tambah dia.

NASA melalui akun Twitter resmi @NASAInSight pada Selasa (20/12/2022) pun mengumumkan pengunduran diri InSight.

Unggahan tersebut disertai dengan gambar terakhir yang diambil InSight sebelum "menghilang".

"Kekuatanku sangat lemah, jadi ini mungkin gambar terakhir yang bisa kukirim. Namun jangan khawatirkan aku: waktuku di sini produktif dan tenteram. Jika aku dapat terus berbicara dengan tim misi, aku akan (tetap berkomunikasi) – tetapi aku akan segera keluar dari sini. Terima kasih telah tetap bersamaku," twit akun tersebut.

Baca juga: Ilmuwan Percaya Serangan Asteroid Picu Mega-tsunami 250 Meter di Mars

Misi InSight di Mars

Dilansir dari laman New Scientist, Rabu (21/12/2022), InSight membawa dua misi utama saat meninggalkan Bumi dan meluncur ke Mars.

Pertama, memahami pembentukan dan evolusi Mars melalui investigasi struktur interior dan komposisinya. Kedua, mengamati aktivitas tektonik yang terjadi pada planet merah ini.

Penjelajah tanpa awak ini menggunakan seismometer atau sensor getaran untuk membuat model interior planet, serta mengukur aliran panas di dalam planet.

Bagian lain dari InSight yang dijuluki "the mole" atau tahi lalat, berguna untuk menggali ke dalam tanah Mars dan menanamkan seismometer.

Sayangnya, tahi lalat gagal menggali meski sudah mencoba selama dua tahun. Para ilmuwan pun menggunakan cara lain untuk mengubur tahi lalat di tanah Mars.

Berkat inilah, manusia di Bumi dapat merasakan aktivitas di bawah tanah Mars menggunakan seismometer.

Misalnya, gempa Mars yang pertama kali terekam pada awal 2019, serta gerakan kecil di tanah akibat serangan meteorit.

Secara keseluruhan, InSight mengamati 1.319 gempa, mulai dari getaran kecil meteorit hingga gemuruh kuat akibat gerusan batu di bawah tanah.

Pengukuran gempa bukan hanya memberi tahu bahwa ada aktivitas seismik di planet ini, melainkan juga perkiraan ukuran inti Mars dan ketebalan lapisannya.

Analisis data yang sama turut menunjukkan, terdapat air di bawah tanah dan bukti adanya aktivitas geologis di Mars.

Baca juga: Mars Diyakini Akan Punya Cincin Lagi seperti Saturnus, Kapan Itu?

Sekilas tentang InSight

Menurut laman Tech Crunch, InSight pertama kali mendarat di Mars pada 26 November 2018.

Menjelajahi Mars, InSight dijadwalkan menjalankan misi selama 709 sol atau 728 hari dalam hitungan waktu Bumi.

Layaknya robot penjelajah NASA lain, InSight jauh melampaui durasi misi yang direncanakan. Per 20 Desember 2022, robot ini tercatat telah melewati 1.445 sol di Mars.

Seperti banyak robot Mars NASA lainnya, pendarat telah jauh melampaui durasi misi yang direncanakan. Per 20 Desember Insight sudah terhitung 1.445 sol di Mars.

Dengan debu menutupi panel surya, InSight telah kehilangan kemampuan untuk mengisi ulang daya selama berbulan-bulan.

Kematian InSight karena debu bukanlah hal mengejutkan. Penjelajah ini tak dilengkapi dengan instrumen pembersih debu lantaran pertimbangan ruang dan berat.

Itulah mengapa InSight selama ini hanya mengandalkan angin Mars untuk membersihkan panel surya yang menjadi sumber dayanya.

"Sedih untuk mengucapkan selamat tinggal, tetapi warisan InSight akan terus hidup, memberi informasi dan menginspirasi," tutur Direktur JPL, Laurie Leshin.

Baca juga: Apakah Pelangi Ada di Planet Mars?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi