KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang mengimbau agar tak membeli beras dengan bungkus karung goni, ramai di media sosial TikTok.
Diunggah oleh akun ini pada Senin (19/12/2022), pengunggah menyertakan empat gambar dengan narasi menyambung.
Gambar pertama bertuliskan narasi bahwa masyarakat wajib membeli beras yang terbungkus plastik.
Pada gambar kedua pengunggah mengatakan untuk tidak membeli beras berbungkus karung goni.
"Pernah bayangkan jika selama di gudang ada tikus dan kecoa???" begitu narasi gambar ketiga yang menjadi alasan larangan pembelian beras dalam karung goni.
"Goni plastik pasti tidak aman dari kencing dan kotoran tikus," tambah dia pada gambar keempat.
Gambar keempat disertai pula dengan keterangan leptospirosis, yaitu penyakit akibat kontak dengan kencing tikus atau hewan yang terinfeksi bakteri Leptospira sp.
Biasanya, bakteri ini menghantui masyarakat di wilayah banjir atau banyak genangan.
Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Gejala Leptospirosis hingga Penyebabnya
Komentar warganet
Unggahan TikTok terkait larangan membeli beras berbungkus karung goni pun menuai beragam komentar pengguna.
Beberapa mengatakan bahwa beras pasti pernah dibungkus dengan karung goni. Sementara warganet lain menyebut, di dalam karung goni umumnya beras dibungkus lagi dengan plastik.
"Sebagai anak petani semua beras dari penggilingan juga pake karung goni mba, baru itu dikemas-kemas lagi," tulis salah satu warganet.
"Dipikir dari sawah gak pake karung, baru dipacking ulang setelah diproses pabrikan, makanya dicuci dulu," kata warganet lain.
"Tapi aku beli di dalam goni ada lapisan plastiknya," ujar warganet lain.
"Kemasan karung gak akan salah kalo di dalamnya ada dobelan plastiknya," kata warganet lainnya.
Hingga Jumat (23/12/2022) siang, unggahan ini sudah ditonton lebih dari 832.000 kali dan disukai lebih dari 15.000 pengguna TikTok.
Lantas, benarkah anjuran soal tidak membeli beras yang terbungkus karung goni untuk menghindari kotoran tikus dan hewan lain?
Baca juga: Merespons Bank Dunia, Wapres Sebut Harga Beras di Indonesia Fluktuatif
Penjelasan pakar
Menurut dia, tikus masuk gudang beras, mengonsumsi beras, serta mengontaminasi dengan urine dan fesesnya bisa jadi hal benar.
Urine atau kencing tikus yang menjadi media perkembangan bakteri Leptospirosis juga benar.
"Yang tidak benar adalah imbauan tersebut tidak didasari data pendukung," tegas Wagiman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/12/2022).
Wagiman mengatakan, informasi tersebut hanya sepotong dan berdasarkan asumsi "jika" selama ada tikus di dalam gudang tempat penyimpanan beras.
"Tidak ada data pendukung insiden tikus di gudang mana, kapan, seberapa parah kontaminan urine (dan) feses tikus," terangnya.
Baca juga: Tanda-tanda Tikus Masuk Rumah, Salah Satunya adalah Bau Amis Ikan
Dia menambahkan, umumnya kemasan beras saat ini berbahan dasar plastik. Sebab, karung goni saat ini sudah jarang ditemui untuk mengemas beras.
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karung goni sendiri merupakan karung yang terbuat dari kain goni, bahan dengan tekstur kasar.
Imbauan atau anjuran tersebut, kata dia, tampaknya menggeneralisasi informasi terbatas terkait insiden serupa di suatu tempat dan waktu tertentu.
Padahal, belum tentu setiap beras kemasan goni di dalam gudang sudah pasti terkontaminasi urine tikus.
"Saya belum menemukan ada hasil riset bahaya kemasan goni terkontaminasi urine tikus terkait kesehatan," tandas Wagiman.
"Kalau banjir, urine tikus menularkan atau menyebarkan Leptospirosis, banyak informasinya," tambah dia.
Baca juga: Kenapa Harga Beras di Indonesia Paling Mahal Se-Asia Tenggara? Ini Penjelasan Bank Dunia
Cuci beras sebelum diolah
Sebelum diolah, seperti menurut laman AKG FKM UI, beras harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan kelebihan pati dan membersihkan kotoran-kotoran yang mungkin menempel.
Penelitian Food Department of Agricultural (FDA) juga menunjukkan, mencuci beras sebelum dimasak dapat mengurangi kandungan arsenik.
Meski begitu, mencuci beras secara berlebihan juga tidak baik. Sebab, bisa menghilangkan vitamin B yang larut dalam air.
Oleh karena itu, berikut cara mencuci beras yang tepat agar menghilangkan kotoran tanpa mengikis vitamin:
- Cuci dengan aduk perlahan agar vitamin B dalam beras tidak terkikis
- Cuci beras cukup dua kali dan tidak perlu sampai air cucian menjadi bening.