Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Josaphat Soedarso: Di Luar Panggilan Tugas

Baca di App
Lihat Foto
Wikipedia
Josaphat Soedarso adalah pahlawan Indonesia di lautan.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Zen Wisa Sartre dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Tidak mengherankan bila mengetahui pengabdian Laksamana Muda Anumerta Laut Josaphat Soedarso bahwa dirinya dianugerahi penghargaan Pahlawan Nasional.

Ibarat hembusan angin yang mengingatkan leluhur masyarakat Indonesia ke lautan, Josaphat Soedarso atau yang lebih dikenal dengan Yos Soedarso memperjuangkan kemerdekaan di lautan.

Ketangkasan dan perjuangan Yos Soedarso inilah yang diangkat dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk “Josaphat Soedarso: Di Luar Panggilan Tugas” yang dapat diakses melalui tautan berikut dik.si/TNSoedarso.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sifatnya yang penuh kesungguhan, tidak pantang menyerah, ulet, dan bertanggungjawab membentuk kepribadian Yos Soedarso yang mengutamakan kepentingan bersama dibandingkan pribadi.

Bagi Yos, kewajibannya sebagai bagian dari NKRI dan memperjuangkan kemerdekaan adalah segala-galanya.

Kendati demikian, Yos Soedarso merupakan anak dari keluarga yang biasa saja. Bukan ningrat atau yang memiliki kuasa. Akan tetapi, Yos Soedarso kecil hati, malah sebaliknya Yos Soedarso membuktikan bahwa setiap orang dapat menjadi pahlawan terlepas dari asal keluarganya.

Kepahlawanan dalam konteks ini bukan sebagai tanda jasa saja, melainkan gigihnya usaha untuk membela yang lemah dan memperjuangkan keadilan bagi masyarakat luas.

Nyatanya, sifat kepahlawanan Yos Soedarso sudah terlihat sedari kecil. Dia terbiasa hidup dengan idealisme tinggi yang kuat, tangguh, dan berkeinginan kuat untuk melindungi dan memperjuangkan kemerdekaan.

Baca juga: Stasiun Gubeng, Stasiun Tempat Kerja Pertama Soekarno

Yos Soedarso sendiri dilahirkan pada tanggal 24 November 1925. Kelahirannya itu menjadi hadiah yang disambut dengan hangat dan gembira. Karena setahun sebelumnya, kakaknya meninggal.

Dua tahun kemudian, Soedarso mempunyai adik yang bernama Soedargo. Mereka biasa hidup berdua dan berusaha meneladani segala nilai dan norma yang ditetapkan keluarganya, seperti tidak berbuat curang dan menjunjung tinggi keadilan.

Sejak kecil juga Yos Soedarso memiliki hobi melukis dan hasilnya sangat mengagumkan, terlebih di kala dirinya mencoba mengungkapkan kisah kepahlawanan tokoh Flash Gordon karya Alex Raymond.

Setelah Yos Soedarso menamatkan pendidikannya di HIS, dia dihadapkan pada pilihan sekolah selanjutnya.

Akhirnya, dia melanjutkan pendidikan di HIK (Hollandsch Inlandsche Kweekschool) di Muntilan yang berada di bawah yayasan pendidikan Katolik. Sekolah HIK juga menggunakan bahasa Belanda sebagai pengantar proses belajar dan mengajar.

Keuletan Yos Soedarso sangatlah diuji karena dirinya harus membiasakan diri dengan bahasa yang berbeda sekali dengan bahasa yang biasa dulu diri dan lingkungannya dulu gunakan.

Lebih dari itu, watak Yos Soedarso yang tertib dan sangat menaati peraturan diasah di sekolah ini hingga ketika karier dirinya di Angkatan Laut meningkat dan tekanan sekaligus beban negara bertambah, dia bisa mengatasinya.

Yos Soedarso menyadari bahwa kedudukan dan pangkatnya yang tinggi bukan untuk perilaku sewenang-wenang, melainkan membina ALRI dan mewujudkan keadilan dengan segenap hati.

Oleh karena itu, Yos Soedarso memegang prinsip kesederhanaan dan kekuasaan bukanlah jawaban yang tepat untuk segala permasalahan, terlebih ketika berhubungan dengan orang lain.

Selain itu, sikap rendah hati, penuh tanggung jawab, dan jujurnya sangatlah diteladani dan menjadi inspirasi bagi anak buahnya.

Selama kariernya sebagai prajurit laut, Yos Soedarso kerap mendapat alih tugas dan dikirim ke sana-sini untuk menuntaskan tugas negara, sehingga banyak dan luas pengalamannya.

Baca juga: Antara Yogyakarta dan Jakarta

Tidak aneh bila kenaikan pangkatnya terus mengalami peningkatan dengan cepat. Pada tahun 1959, Yos Soedarso menjadi hakim, kembali ke laut, dirinya menjadi Komandan DIvisi Korvet B sekaligus merangkap sebagai Komandan RI Pattimura dengan pangkat mayor.

Tidak lama kemudian, Yos Soedarso kembali dialihkan tugasnya pada KDMS (Komando Daerah Maritim Surabaya). Akan tetapi, tugasnya itu hanyalah berjalan sebentar karena pada 17 Agustus 1945, Yos Soedarso diangkat sebagai Deputi I KSAL dengan pangkat Letnan Kolonel.

Dengan pangkatnya yang tinggi dan kekuasaan yang besar, Yos Soedarso tetap menjaga kedermawanan dan rendah hatinya.

Ke mana pun dirinya pergi, Yos Soedarso tidak ingin mendapat pengawalan hingga akhirnya Yos Soedarso gugur di Laut Arafura di atas kapal KRI Macan Tutul setelah ditembak oleh kapal Hr. Ms. Eversten milik armada Belanda.

Dengarkan kisah lengkap Josaphat Soedarso melalui siniar Tinggal Nama bertajuk “Josaphat Soedarso: Di Luar Panggilan Tugas” di Spotify. Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya.

Akses sekarang juga episode ini melalui tautan dik.si/TNSoedarso.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi