Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Bali Tetapkan Tanggal 29 Januari sebagai Hari Arak Bali

Baca di App
Lihat Foto
DOK. DEWI SRI
Dewi Sri, salah satu produsen arak Bali.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster menetapkan tanggal 29 Januari sebagai Hari Arak Bali. 

Penetapan Hari Arak Bali itu termuat dalam Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022.

Arak Bali merupakan minuman beralkohol hasil fermentasi khas Pulau Dewata Bali yang terbuat dari bahan dasar rempah-rempah.

Arak Bali selain mampu menghangatkan tubuh juga diyakini dapat mengobati flu, batuk, dan sariawan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Mengenal Arak Bali, Warisan Dunia Tak Benda yang Jadi Suvenir G20

Alasan penetapan Hari Arak Bali

Koster menjelaskan alasannya menetapkan Hari Arak Bali tiap tanggal 29 Januari. 

Menurutnya, penetapan Hari Arak Bali menjadi salah satu upaya melindungi dan memberdayakan Arak Bali.

"Dalam upaya dan strategi memperkokoh perlindungan dan pemberdayaan Arak Bali, ditetapkan Hari Arak Bali dengan tujuan mengenang Peraturan Gubernut Bali Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali," jelas dia dikutip dari Antara.

Selain itu, Koster juga berharap agar peringatan Hari Arak Bali menjadi momen kesadaran kolektif masyarakat terhadap keberadaan Arak Bali.

Di sisi lain, peringatan Hari Arak Bali menjadi menjadi sarana untuk melindungi nilai budaya khas Pulau Dewata ini.

Baca juga: Arak Bali Ditetapkan Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia

 

Mengenal arak Bali

Sebelumnya, Arak Bali pernah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Penetapan tersebut termaktub dalam Surat Keputusan Mendikbudristek Nomor 414/P/2022 tenatng Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2022.

Bahkan, pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) 2022 lalu, minuman khas Bali ini menjadi salah satu suvenir.

Dilansir dari Kompas.com (13/11/2022),s arak Bali adalah minuman yang terbuat dari bahan baku lokal dan dibuat secara tradisional dan turun-temurun.

Minuman ini mengandung alkohol, yakni ethil alkohol atau etanol (C2H5OH).

Proses pembuatan arak bali dilakukan melalui fermentasi dan distilasi dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat.

Beberapa bahan yang dapat digunakan, di antaranya nira pohon kelapa, pohon enau (aren), dan pohon ental (lontar).

Nantinya, nira akan dikumpulkan ke dalam gentong berukuran besar. Kemudian diberi serabut kelapa lalu disimpan selama dua sampai tiga hari untuk proses fermentasi.

Selain serabut kelapa, petani juga sering kali mneggunakan kulit kayu bayur atau kutat.

Setelah proses fermentasi, kadar alkohol nira akan meninggak sehingga mengibah cita rasa tak tekstur.

Selanjutnya, air hasil fementasi ini disuling selama sekitar 12 jam.

Baca juga: Mengenal Arak Bali yang Jadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Khasiat arak Bali

Dilansir dari laman Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM), arak Bali berkhasiat untuk menghangatkan tubuh. 

Minuman ini juga mampu menurunkan demam, obat rematik dan diabetes dan meremajakan kulit.

Untuk mendapatkan khasiat arak Bali berupa menurunkan demam, Anda cukup mencelupkan sapu tangan ke satu sloki arak dan meletakkannya di bawah pusar selama 1-2 menit.

Arak Bali ini kerap ditemui dalam upacara adat di Bali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi