Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restoran di Korea Ini Ditutup, Sempat Diduga Kantor Polisi China

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Pexels/Kaboompics .com
Ilustrasi Restoran
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Restoran di Korea Selatan yang sempat diduga berfungsi sebagai kantor polisi rahasia China bakal ditutup bulan depan.

Salah satu petugas restoran tersebut menuturkan bahwa bisnisnya itu hanya akan berlanjut hingga akhir Desember ini.

Penutupan restoran di Seoul, Korea Selatan itu awalnya diduga karena digunakan sebagai penyamaran kantor polisi China. 

Baca juga: Apa Itu Delirium, Penyakit Kakek Song Joong-ki di Drama Reborn Rich?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membantah tudingan jadi kantor polisi China

Namun, petugas restoran menampik bahwa penutupan itu terkait dengan dugaan pemberitaan restorannya yang diduga sebagai kantor polisi rahasia China.

"Penurutupan yang direncanakan tidak terkait dengan berita di kantor polisi rahasia. Kami akan menutu bisnis karena gugatan selama setahun sudah berakhir," jelasnya, dilansir dari laman The Korea Times.

Restoran tersebut dikabarkan memiliki konflik dengan pemilik gedung terkait perjanjian sewa.

Selain itu, belum jelas apakah restoran itu akan terus beroperasi atau tidak.

"Saya mengerti bahwa restoran tersebut saat ini berada dalam situasi hunian yang tidak sah karena tidak memperbarui kontrak dengan pemiliknya." ujar sang pemilik gedung.

Sementara itu, di depan restoran, terpasang tanda peringatan yang berbunyi, "pekerjaan ilegal" yang tampaknya dipasang oleh pemiliknya, dikutip dari News Directory.

Mulanya, restoran ini mengumumkan akan menutup bisnis mereka mulai Januari 2023 karena renovasi internal.

Baca juga: Jadi Lebih Muda, Ini Alasan Korea Selatan Hapus Sistem Usia Tradisional 

Sempat diduga sebagai kantor polisi China

Sebelumnya, restoran dengan tiga lantai itu sempat menjadi perhatian media.

Hal itu setelah pengawas hak asasi manusia Safeguard Defenders yang berbasis di Spanyol melaporkan bahwa United Front Work Department mengoperasikan lebih dari 100 kantor polisi rahasia di setidaknya 53 negara, termasuk Korea Selatan.

United Front Work Department adalah badan Partai Komunis China yang mengoordinasikan operasi pengaruh di China dan luar negeri.

Laporan itu menuduh badan pemerintah China menjajaki model baru menggunakan penduduk Tionghoa perantauan untuk mengendalikan orang etnis Tionghoa lain yang tinggal di negara yang sama dan mempekerjakan pelajar Tionghoa di Korea Selatan.

Salah satu kantor yang dicurigai itu terletak di restoran tersebut.

Melalui kantor polisi tersebut, China memantau dan memulangkan para pembangkang yang tinggal di pengasingan.

Sementara itu, otoritas kontraintelijen Korea Selatan dilaporkan telah mengumpulkan informasi tentang kondisi restoran tersebut.

Baca juga: Suporter Korea Selatan Kenakan Topeng Dukung Kapten Son Heung-Min, Apa Penyebabnya?

Bantahan China

Menaggapi tuduhan tersebut, Kementerian Luar Negeri China angkat bicara.

Dilansir dari laman South China Morning Post, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning membantah tuduhan bahwa pemerintahnya mengoperasikan "kantor polisi rahasia" di Korea

"China selalu berpegang pada prinsip tidak ikut campur tangan dalam urusan internal negara lain, dengan ketat mematuhi hukum internasional dan menghormati kedaulatan yudisial semua negara,” kata

"Yang disebut kantor polisi luar negeri sama sekali tidak ada," tandas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi