Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 26 Desember: Indonesia Disebut Masuk Endemi | Kasus Harian di China Capai Sejuta

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Corona Borealis Studio
Ilustrasi virus corona, virus NeoCov ditemukan ilmuwan Wuhan, China, diklaim sebagai varian baru Covid (Neo Covid).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Sejak pertama kali terdeteksi di China pada akhir 2019, virus corona hingga kini masih menunjukkan penambahan kasus.

Menjelang tahun baru 2023, kasus virus corona di Indonesia mulai mengalami penurunan. Namun di negara lain, seperti China, Covid-19 justru tengah mengganas.

Berdasarkan data Worldometers pada Senin (26/12/2022) pagi, total kasus virus corona secara global adalah 661.722.153 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 634.195.026 telah sembuh, sedangkan 6.685.810 pasien meninggal dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara itu, tercatat ada sebanyak 20.841.317 kasus aktif Covid-19 di seluruh dunia saat ini.

Total 99,8 persen atau 20.802.538 pasien mengalami gejala ringan. Sedangkan, 0,2 persen lainnya atau 38.779 kasus dalam kondisi serius.

Berikut 5 negara yang melaporkan kasus Covid-19 terbanyak:

*Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.


Baca juga: Airlangga Sebut Indonesia Sudah Masuk Fase Endemi Covid-19, Apa Itu?

Update corona Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus harian virus corona di Indonesia memasuki angka terendah dalam setengah tahun 2022.

Tercatat, pasien Covid-19 bertambah 538 kasus per Minggu (25/12/2022) pukul 16.00 WIB, sehingga total konfirmasi menjadi 6.716.124 kasus.

Adapun total kasus corona aktif di Indonesia masih di atas angka 20.000, tepatnya 20.231 kasus.

Pasien sembuh bertambah sebanyak 974, sehingga recovery rate kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 97,3 persen.

Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat virus corona per Minggu lalu sebanyak 13 jiwa.

Berikut update kasus harian yang dilaporkan Kementerian Kesehatan hingga Minggu (25/12/2022) sore:

Berikut update Covid-19 di berbagai negara dunia:

Baca juga: Pemerintah Berencana Akhiri PPKM, Covid-19 Bakal Jadi Endemi?

1. Indonesia disebut masuk endemi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Luar Jawa-Bali Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia kini memasuki masa endemi Covid-19.

Pernyataan tersebut dia sampaikan berdasarkan kriteria dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) sekaligus menilik situasi penularan Covid-19 di Indonesia yang berada di level 1 selama 12 bulan.

"Artinya berdasarkan kriteria dari WHO di level 1 dan itu sudah 12 bulan, artinya secara negara sebelumnya kita masuk pandemi sudah berubah menjadi endemi dan ini sudah level 1," ujar Airlangga di Istana Merdeka, dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/12/2022).

Menurut dia, perkembangan Indonesia masuk endemi ini sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo.

Laporan itu nantinya menjadi salah satu pertimbangan kesiapan Indonesia menghentikan kebijakan PPKM.

Baca juga: Indonesia Disebut Sudah Endemi Covid-19, Ini Bedanya dengan Pandemi

2. Satu juta kasus harian di Provinsi Zhejiang China

Provinsi Zhejiang, China, tercatat mengalami penambahan satu juta infeksi harian Covid-19. Menurut laporan pemerintah seperti dikutip VOA (25/12/2022), jumlah itu diperkirakan akan berlipat ganda di hari-hari mendatang.

Terlepas dari rekor lonjakan kasus secara nasional, China melaporkan tidak ada kematian akibat Covid-19 selama lima hari hingga Sabtu (24/12/2022).

Di sisi lain, seperti diberitakan NPR (25/12/2022), Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengatakan telah berhenti menerbitkan data harian Covid-19.

"Mulai sekarang, NHC akan merilis informasi Covid-19 yang relevan untuk referensi dan penelitian," isi pernyataan mereka.

Kendati demikian, NHC tidak mengatakan mengapa perubahan itu dilakukan dan tidak menunjukkan seberapa sering mereka akan merilis data terkait perkembangan virus corona.

Sebelumnya, Direktur Pusat Nasional Penyakit Menular, Zhang Wenhong, memperkirakan lonjakan virus corona di China akan mencapai puncak dalam sepekan ke depan.

"Puncak infeksi juga akan meningkatkan tingkat penyakit parah, yang akan berdampak pada seluruh sumber daya medis kami," ungkap dia, dikutip dari Reuters, Jumat (23/12/2022).

Zhang Wenhong menegaskan, gelombang virus corona di China akan berlangsung satu atau dua bulan lagi setelah itu.

Namun demikian, Zhang menyebut dirinya telah mengunjungi panti jompo di sekitar Shanghai dan melihat jumlah lansia terinfeksi dengan gejala parah sangat rendah.

Baca juga: Sekali Lagi, Pandemi Corona Belum Jadi Endemi!

3. Hong Kong buka perbatasan

Kepala Eksekutif Kota Hong Kong, John Lee mengatakan, Hong Kong dan China sepakat akan membuka kembali perbatasan wilayah pada pertengahan Januari 2023.

Padahal, kasus Covid-19 di China saat ini tengah melonjak. Rencana pembukaan perbatasan sendiri merupakan pertama kalinya sejak ditutup pada 2020 akibat virus corona.

Dikutip dari Kontan (25/12/2022), Lee mengungkapkan rencana itu saat tiba di Bandara Hong Kong setelah pulang dari China pada Sabtu (24/12/2022).

Menurut dia, kedua pihak akan membuka perbatasan secara bertahap, teratur, dan secara penuh, untuk mengembalikan kondisi seperti sebelum pandemi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi