Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Teh Jati Cina Bisa Sebabkan Gagal Ginjal hingga Cuci Darah? Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Ilustrasi teh daun jati cina
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Sebuah unggahan mengenai teh jati cina disebut bisa mengakibatkan gagal ginjal hingga cuci darah, viral di media sosial.

Salah satu yang mengunggah soal risiko teh jati cina adalah akun ini.

“Ini adalah cerita para korban teh Jati Cina yang harusnya viral supaya semoga pemerintah bisa mengontrol online shop-online shop nakal. Cerita korban meninggal: ‘Temennya ibuku sempet konsumsi ini sampai parah karena diare dan berat badan turun., hb nya anjlok akhirnya dibawa ke rumah sakit kurang lebih sebulan kemudian meninggal’.
Cerita kedua: ‘Adik aku mau kurus dan mau minum ini nggak sampai dua bulan dia kena gagal ginjal dan akhirnya meninggal setelah tujuh tahun cuci darah’.
Korban kerusakan organ:’Pertama, sumpah deh aku minum itu jadi BAB melulu ujung-ujungnya liver aku kena. Habis itu diomelin sama dokter’, ‘temen aku dulu juga pernah jadi korban, dia masuk ke rumah sakit juga. Parahnya ususnya rusak’,’dulu umiku operasi gara-gara minum ini’,” ujar pengunggah tersebut.

Dalam klip selanjutnya pengunggah menunjukkan beberapa cerita orang-orang yang menggunakan teh jati cina. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral Suami Selingkuh dengan Ibu Mertua, Digerebek Warga hingga Istri Alami Trauma


Dirinya juga meminta kepada siapapun untuk menghentikan menggunakan suatu produk, saat produk tersebut menyebabkan diare.

Hingga kini postingan tersebut telah dilihat lebih dari 1,8 juta kali dan disukai lebih dari 125.000 pengguna.

Beragam komentar muncul terkait unggahan tersebut.

“Sumpah aku aja korban jati cina,smpe kena sakit kandung kemih,” kata akun dengan nama hldhaj.

“Dulu saya minum teh jati cina, seminggu 2-3 gelas seduh. Bagus kok buat ngelancarin bab, BB jg jadi gampang turun. Asal jgn keserinangan aj minumnya,” kata akun dengan nama Zupp.

Lantas, apakah teh jati cina bisa digunakan sebagai pelangsing dan aman dikonsumsi?

Baca juga: Sederet Ramuan Teh yang Mampu Menurunkan Kolesterol

Penjelasan dokter

Ketua Umum Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr. Inggrid Tania menjelaskan bahwa teh jati cina sebenarnya merupakan herbal golongan pencahar.

“Jati cina herbal golongan pencahar, jadi sebetulnya penggunaannya itu untuk orang-orang yang konstipasi atau sulit buang air besar,” kata Inggrid ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (28/12/2022).

Ia menambahkan, sebagai pencahar pun konsumsi jati cina seharusnya dibatasi.

“Pemakaian jati cina itu dibatasi maksimal hanya 7 hari,” terangnya.

Baca juga: 8 Manfaat Daun Bawang, Berkhasiat Turunkan Kolesterol juga Berat Badan

Kalau lewat dari waktu tersebut, akan ada sejumlah risiko yang mengancam. Risiko tersebut di antaranya adalah diare yang berkepanjangan dan gangguan elektrolit.

“Apalagi kalau dikonsumsi sebulan lebih ya bisa saja liver dan ginjalnya rusak,” ujarnya.

Jika seseorang mengonsumsi teh jati cina menggunakan takaran yang berlebihan, maka ia akan berisiko mengalami kerusakan organ, pendarahan di saluran cerna, timbulnya masalah liver, gangguan ginjal dan sebagainya.

Ia menambahkan, Badan POM sebenarnya telah melarang produk jati cina ditawarkan sebagai obat pelangsing.

“Jadi kalau ada produsen atau penjual memasarkan jati cina dengan klaim untuk melangsingkan tubuh, itu sudah pasti ilegal. Karena BPOM tak pernah mengeluarkan izin untuk pemakaian daun jati cina untuk pelangsing,” terangnya.

Ia menekankan, yang diperbolehkan dari jati cina adalah sebagai obat pencahar, dan itupun maksimal digunakan selama 7 hari.

“Bahkan ada jurnal lain yang menganjurkan hanya lima hari,” pungkasnya.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Mint, Tutupi Bau Mulut hingga Tingkatkan Fungsi Otak 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi