Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Shakespeare Mempolitisasi Cordelia

Baca di App
Lihat Foto
ENCYCLOPEDIA BRITANNICA/ THE NEWBERRY LIBRARY
Kumpulan karya William Shakespeare yang dipublikasikan pada 1623.
Editor: Sandro Gatra

KING Lear merupakan mahakarya William Shakespeare terinspirasi oleh legenda Raja Leir yang menurut Geoffrey Of Monmouth adalah putra mahkota Raja Baldrud yang memiliki tiga putri tanpa memiliki putra seorang.

Putri bungsu King Lear bernama Cordelia. Di antara para tokoh perempuan di dalam mahakarya Shakespeare, memang Cordelia tidak sepopuler Julia atau Ophelia.

Namun sebenarnya karakter Cordelia di dalam tragedi King Lear justru memegang perang penting untuk disimak.

Berdasar khayalan Shakespeare, alkisah Raja Lear di usia lanjut ingin membagi kerajaannya menjadi tiga bagian untuk dibagi ke tiga putrinya, Goneril, Regan, dan Cordelia.

Sebelum membagi, Raja Lear bertanya ke masing-masing tiga putrinya mengenai seberapa besar mereka mencintai ayahnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goneril dan Regan cukup munafik untuk menyenangkan ayahnya dengan pernyataan bahwa mereka berdua menyayangi Raja Lear tanpa batas dan tanpa syarat secara tak terhingga.

Cordelia jujur menyatakan bahwa apabila nanti menikah, maka akan berbagi kasih-sayang kepada ayahnya dengan kepada suaminya.

Mendengar kejujuran putri bungsunya itu Raja Lear murka maka mengusir Cordelia ke Perancis, sementara kerajaan Inggris dibagi dua untuk dibagikan kepada Goneril dan Regan.

Namun dalam perjalanan kisah khayalan Shakespeare kemudian terbukti Gorneril dan Reagan setelah memperoleh kekuasaan tega menyengsarakan ayah kandungnya sendiri.

Dari Perancis, di mana Cordelia menikah dengan Raja Perancis berang melihat ayahnya disengsarakan oleh kedua saudaranya, maka Cordelia membawa tentara Perancis untuk menyelamatkan dan mengembalikan Raja Lear ke tahta kerajaan.

Sayang Cordelia dikhianati oleh orang dalam istana Inggris sehingga terbunuh. Raja Lear merangkul jenazah Cordelia sambil menyesali keputusan dirinya mengusir Cordelia karena keliru menganggap Cordelia tidak mencintai dirinya.

Berbagai pihak termasuk saya kurang menyukai versi Shakespeare tentang riwayat Cordelia sebagai putri paling setia kepada ayahnya justru berakhir secara tragis.

Ada kesejajaran ironi antara Cordelia dengan Sukrasana di mana keduanya justru binasa akibat kesetiaan yang Cordelia berikan kepada King Lear dan Sukrasana berikan kepada Sumantri.

Pada kisah legenda Raja Leir versi Geoffrey, padahal Cordelia berhasil menyelamatkan ayahnya kemudian tinggal bersama King Lear sebagai raja Inggris setelah menaklukkan para pengkhianat terhadap kerajaan Inggris.

Terkesan Shakespeare tidak bisa mengampuni Cordelia yang sempat bersekongkol dengan Perancis sebagai musuh bebuyutan Inggris seperti halnya rakyat Inggris tidak bisa mengampuni Mary Stuart yang juga sebagai umat Katolik sempat bersekutu dengan Perancis demi merebut tahta Inggris untuk dirinya sendiri agar putra Mary Stuart, James dapat melanjutkan dinasti Stuart di Inggris.

Akibat terjebak di dalam gelora semangat patriotisme maka Shakespeare memilih untuk membinasakan Cordelia ketimbang mengabadikan Cordelia sebagai tokoh kesuriteladanan kesetiaan kepada ayahnya.

Sehingga Cordelia di dalam kisah King Lear versi Shakespeare tidak tercatat di lembaran sastra sebagai pembela kebenaran seperti Wibisana di dalam kisah Ramayana versi Walmiki.

Shakespeare mempolitisasi Cornelia sehingga batal menjadi pelajaran bagi para penguasa untuk tidak terbuai puja puji gombal sanjungan manis yang keluar dari mulut para penjilat penguasa yang akhirnya seperti Sengkuni malah menjerumuskan penguasa ke jurang kehancuran.

Cordelia versi Shakespeare juga merupakan pengingatan kita semua bahwa apa yang disebut sebagai kebenaran langsung menjadi nisbi apabila dipolitisasi.

Memang penguasa bisa sedemikian berkuasa mutlak sehingga berkuasa menentukan siapa benar siapa salah tanpa peduli kebenaran yang sebenarnya benar-benar benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi