Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Direktur The National Maritime Institute
Bergabung sejak: 10 Agu 2021

Pendiri dan Direktur The National Maritime Institute (Namarin), sebuah lembaga pengkajian kemaritiman independen. Acap menulis di media seputar isu pelabuhan, pelayaran, kepelautan, keamanan maritim dan sejenisnya.

Refleksi Maritim 2022

Baca di App
Lihat Foto
AFP via VOA INDONESIA
Kapal tanker minyak berbendera Liberia Ice Energy (kiri) memindahkan minyak mentah dari kapal tanker minyak berbendera Rusia Lana (kanan) di lepas pantai Karystos, di Pulau Evia, pada 29 Mei 2022, sebagai ilustrasi.
Editor: Egidius Patnistik

TIDAK lama lagi, tahun 2022 akan kita tinggalkan. Sebagaimana kelaziman yang ada, banyak pihak melakukan kilas-balik atau refleksi seputar apa yang telah terjadi selama setahun berjalan.

Melihat berbagai peristiwa yang terjadi dalam dunia kemaritiman sepanjang 2022, memang patut diberikan catatan. Apalagi peristiwa-peristiwa itu diprediksi akan terus mempengaruhi dunia kemaritiman, dalam hal ini pelayaran, di tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya. Hanya intensitasnya saja yang berbeda.

Peristiwa-peristiwa yang akan dikilas-balik di sini berawal di luar negeri yang memengaruhi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. Hal ini terjadi karena, dunia kemaritiman merupakan salah satu bidang, jika bukan satu-satunya, yang sangat berdimensi internasional sehingga mana kala ada riak otomatis terdampaklah bidang lainnya.

Sampai derajat tertentu, dampak itu masih kita rasakan sampai saat ini dan tidak diketahui bila akan berakhir.

Invansi Rusia ke Ukraina

Peristiwa pertama yang memengaruhi dunia kemaritiman mondial adalah perang antara Rusia dan Ukraina. Sejak awal perang ini meletus pada Februari 2022, banyak pihak sudah memprediksi bahwa perang akan mendisrupsi bisnis pelayaran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memang begitulah adanya. Sejurus perang berjalan beberapa hari, angkatan laut mulai menyasar kapal-kapal niaga dengan rudal. Yang jadi target adalah MV Namura Queen, bulk carrier berbendera Panama dan chemical tanker berkebangsaan Moldova, MV Millennial Spirit.

Baca juga: Perang Ukraina: Rusia Diduga Rencanakan Serangan Darat Besar-besaran Awal Tahun Baru

Dua kapal lain, yaitu MV Princess Nicole dan MV Athena beruntung hanya dinaiki (boarding) oleh personel Angkatan Laut (AL) Rusia untuk diperiksa. Dengan aksinya, Rusia berhasil menguasai sepenuhnya perairan Laut Hitam dan perairan terdekat dengannya, yaitu Laut Azov.

Tidak ada kapal yang bisa mengaksesnya. Baik kapal sipil/komersial maupun kapal perang. Karuan saja, trading antara Ukraina dengan dunia internasional terganggu. Padahal, negara ini, dan Rusia, merupakan salah satu pemasok berbagai komoditas di dunia ini.

Ukraina tercatat, misalnya, mengekspor sekitar 36,5 juta ton bijih besi tahun 2021. Sekitar 60 persen dari jumlah ini diekspor ke China.

Sementara Rusia memasok 42 persen total impor batu bara negara-negara Uni Eropa pada 2021 dan 16 persen kebutuhan batu bara global.

Untuk menekan Rusia agar mau menghentikan perangnya terhadap Ukraina, negara-negara Eropa dan AS menjatuhkan berbagai macam sanksi. Yang terbaru adalah penangguhan pertanggungan asuransi bagi tanker pengangkut minyak Rusia, berlaku 5 Desember ini.

Penghentian pertanggungan asuransi itu ditujukan kepada kapal-kapal berkebangsaan Uni Eropa dan diinisiasi oleh Kementerian Keuangan Inggris. Instansi ini melarang perusahaan asuransi Inggris memberi perlindungan asuransi bagi kapal-kapal pengangkut minyak Rusia.

Untuk tahap awal, aturan ini hanya diberlakukan terhadap kapal tanker pengangkut minyak mentah (crude oil) yang port of origin alias pelabuhan muatnya ada di Rusia. Tetapi, pelarangan tidak berlaku jika negara itu menjual minyaknya di bawah harga yang ditetapkan oleh negara anggota G7. Besarannya berkisar antara 63-64 dolar AS per barel.

Sebagai sekutu, AS akan bergabung dengan upaya Inggris itu. Pada 5 Februari 2023, pelarangan akan diperluas terhadap tanker pengangkut bahan bakar minyak (BBM). Koalisi Inggris (termasuk Uni Eropa) dan AS dalam bidang perasuransi kapal mencakup lebih dari 90 persen pemain dunia.

Isu minyak Rusia dengan segala pernak-perniknya ini, khususnya pemaksaan harga jual (oil price cap) konon merupakan salah satu alasan mengapa Presiden Vladimir Putin tidak bisa bergabung di perhelatan KTT G20 di Bali pada November lalu.

Apapun sanksi, Rusia tidak menyerah sama sekali. Yang ada malah dunia kini mengalami krisis energi dan pangan dibuatnya. Rusia sepertinya terlalu tangguh untuk dibendung.

Rekor Pembelian Kapal 

Kedua, selama 2022, dunia kemaritiman juga diwarnai dengan “pecahnya” rekor dalam bisnis perkapalan dunia oleh perusahaan pelayaran Mediterranean Shipping Company (MSC). Yang menjadi rekornya adalah sejak Agustus 2020, perusahaan yang bermarkas di Jenewa, Swiss, itu tercatat telah membeli 250 unit kapal bekas dan memesan kapal baru sebesar 1,7 juta twenty foot equivalent unit atau TEU.

Tidak ada satu pun perusahaan pelayaran lainnya yang melakukan langkah dalam periode lumayan singkat seperti perusahaan yang dimiliki oleh Gianluigi Aponte itu.

Dengan demikian MSC berhasil menyalip rekan sealiansi di 2M, yaitu Maersk, dan menempati klasemen puncak pelayaran dunia awal 2022 ini. Posisi ini sebelumnya dipegang Maersk.

Baca juga: Punya Cita-cita Bangun RI Jadi Poros Maritim, Jokowi Diprediksi Pilih KSAL Jadi Panglima TNI

Informasi tambahan seputar rekor MSC, jumlah pesanan/order perusahaan ini sama dengan total armada yang dimiliki oleh pelayaran Hapag Lloyd. Sementara itu, pembelian kapal bekas oleh MSC (sebanyak 250 kapal) melebihi gabungan procurement yang dilakukan oleh tujuh pembeli sesama pelayaran.

Baik kapal pesanan baru dan beli bekas sebagian besar (69 persen) merupakan milik sendiri yang dibeli dengan cuan yang didapat dari profit bubble selama Covid-19 berkecamuk hebat pada 2019 hingga 2021. Sama seperti pelayaran lainnya, sebelumnya armada MSC, sebesar 51 persen, merupakan kapal carter.

Ketiga, selama 2022, sudah dimulai dari 2020 sebenarnya, pelayaran peti kemas membukukan pendapatan sekitar 48,1 miliar dolar. Pencapaian ini sembilan kali lipat melebihi pendapatan yang diperoleh dalam periode yang sama pada 2020 sebesar 5,1 miliar.

Pencapaian spektakuler itu mengalahkan penghasilan yang dibukukan oleh FANG (Facebook, Amazon, Netflix, Google). Menariknya, pencapaian pada 2020 itu sendiri sebetulnya sudah luar biasa bagi pelayaran kontainer. Tidak pernah mereka segemilang itu sebelumnya. Menutup 2022, keuntungan bisnis pelayaran peti kemas global tetap tinggi.

Semua perjalanan yang disebutkan di muka jelas memengaruhi bisnis kemaritiman dunia pada umumnya dan Indonesia khususnya. Perang Rusia dan Ukraina sudah mengganggu impor gandum Ukraina ke Indonesia. Karena itu, Presiden Joko Widodo perlu bertemu langsung dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, untuk membahas masalah tersebut dan masalah lainnya.

Yang tidak atau belum jelas dampaknya bagi Indonesia adalah seputar pelarangan asuransi bagi kapal pengangkut minyak Rusia. Secara teori, Indonesia pasti akan terpengaruh dengan kebijakan itu.

Soalnya, bisa saja kita membeli minyak Rusia untuk kebutuhan BBM di dalam negeri. Bila ini yang terjadi, alamat importasi minyak Indonesia akan sangat mahal kendati saat ini harga minyak dunia bergerak turun.

Mahal karena kapal yang mengangkutnya harus berjibaku menyiasati pembatasan yang diberlakukan. Dan, ini tentu saja akan menaikkan biaya carter kapal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi