Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Beda Pendapat BRIN dan BMKG soal Badai, Harus Percaya Siapa?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Brian A Jackson
Ilustrasi hujan, fenomena dinamika atmosfer menjadi penyebab potensi cuaca ekstrem di Indonesia menjelang pergantuan Tahun Baru.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - BRIN dan BMKG mengeluarkan pernyataan berbeda soal potensi hujan, cuaca ekstrem hingga potensi badai 28 Desember di Jabodetabek. 

Hal ini bermula dari unggahan peneliti di Pusat Riset Iklam dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin.

Erma meminta warga Jabodetabek untuk mewaspadai adanya badai dan hujan ekstrem pada Rabu (27/12/2022).

"Siapa pun Anda yang tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022," tulis Erma, Senin (26/12/2022).

Baca juga: Beda Penjelasan BRIN dan BMKG soal Prediksi Badai 28 Desember di Jabodetabek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi ini didasarkan atas pantauan laman Satellite-based Disaster Early Warning System (Sadewa) milik BRIN.

Erma menuturkan, badai besar ini sebenarnya berada di laut dan tampak berpindah ke darat melalui dua jalur, yakni angin baratan dan angin permukaan.

Namun, klaim adanya potensi ini dibantah oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.

Dalam hal ini, BMKG lebih memilih penyebutan hujan lebat dan ekstrem dibandingkan potensi adanya badai. Bahkan BMKG memprediksi potensi hujan ekstrem pada 30 Desember 2022.

Lantas, siapa yang harus dipercaya soal potensi curah hujan ini?

Kata Jokowi soal beda BRIN dan BMKG

Presiden Joko Widodo pun angkat bicara soal perbedaan pendapat ini.

Ia mengimbau agar masyarakat mengikuti informasi yang disampaikan oleh BMKG untuk antisipasi cuaca ekstrem di akhir tahun.

"Ikuti semua informasi dan ikuti semua yang disampaikan oleh BMKG," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Berdasarkan pantauan BMKG, cuaca ekstrem di Indonesia baru akan mereda pada 5 Januari 2023.

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Ikuti Informasi BMKG Soal Potensi Cuaca Ekstrem Akhir Tahun

BRIN dan BMKG dipanggil DPR

Akibat beda pendapat prediksi badai ini, Wakli Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmat akan memanggil BMKG dan BRIN.

Menurutnya, BRIN dan BMKG harus saling mengintegrasikan data sebelum menginformasikan ke masyakarat soal cuaca ekstrem.

"Nanti kita minta komisi teknis dalam hal ini yang membawahi BRIN dan BMKG, untuk memanggil dan menyinkronkan agar kedua lembaga ini saling mengintegrasikan data sebelum kemudian melemparkan ke masyarakat," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Ia menuturkan, BRIN dan BMKG seharusnya tak boleh membuat warga waswas karena cuaca, apalagi adanya perbedaan ini.

Kendati demikian, ia meyakini bahwa BRIN dan BMKG memiliki semangat yang sama untuk mengingatkan masyarakat mengenai adanya potensi cuaca ekstrem.

(Sumber: Kompas.com/Adhyasta Dirgantara, Ardito Ramadhan, Diva Lufiana Putri | Editor: Bagus Santosa, Dani Prabowo, Inten Esti Pratiwi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi